Share This Article
Memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja memang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.
Namun tak perlu khawatir karena ada beberapa tips edukasi kesehatan reproduksi pada remaja laki-laki dan perempuan yang bisa Moms lakukan, yuk simak selengkapnya di bawah ini.
Kapan sebaiknya menyampaikan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja?
Menurut World Health Organization (WHO) remaja merupakan kelompok usia 15-24 tahun. Masa remaja sendiri merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa.
Hal tersebut dapat berarti bahwa proses pengenalan maupun pengetahuan, pada dasarnya sudah bisa dimulai pada masa ini. Lalu, bagaimana cara memberikan edukasi kesehatan reproduksi pada remaja laki-laki dan perempuan?
Baca juga: Mengenal Buteyko Breathing: Manfaat dan Cara Melakukannya
Kesehatan reproduksi remaja dapat meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Adapun yang dimaksud sehat bukan hanya semata-mata terbebas dari penyakit saja, melainkan juga sehat secara fisik, mental, maupun sosial.
Remaja perlu memiliki pengetahuan mengenai hal ini. Tak hanya untuk menjaga kesehatan dan fungsi organ tersebut saja, tetapi juga dapat membantu menghindari remaja melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Tips edukasi kesehatan reproduksi pada remaja laki-laki dan perempuan
Maka dari itu, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Nah, berikut ini adalah beberapa tips edukasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja laki-laki ataupun wanita.
1. Pengenalan terhadap sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi
Ketika mengenalkan sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi usahakanlah untuk menyampaikan informasi sesuai dengan usia.
Namun, sebaiknya hindarilah penggunaan istilah-istilah tertentu yang malah bisa mengaburkan makna dan membuat anak tidak mengenal dengan pasti masalah reproduksi.
Ketika berbicara mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Moms juga bisa berbicara pada mereka sebagai orang dewasa. Tetapi yang perlu diingat adalah gunakanlah istilah yang tepat untuk menunjukkan bahwa Moms menghormati usia dan pengetahuan mereka.
2. Hormatilah pandangan mereka
Remaja sudah cukup dewasa untuk melakukan percakapan yang lebih matang. Sebaiknya, hormatilah pandangan remaja dan pastikan mereka memahami bahwa perasaan mereka adalah perasaan mereka, terlepas dari apakah Moms menyetujui hal tersebut atau tidak.
Baca juga: Mengenal Hustle Culture: Budaya Jam Kerja Ekstrem Tanpa Pikirkan Kondisi Tubuh
3. Kenalkan risiko penyakit
Bukan hanya mengenai pengenalan terhadap sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi saja, tetapi mengenalkan risiko penyakit sebaiknya juga sudah mulai dikenalkan ataupun disampaikan pada remaja yang sudah beranjak dewasa.
Dengan mengetahui risiko yang mungkin terjadi, hal ini tentu saja dapat membuat remaja lebih berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan reproduksi.
4. Jelaskan mengenai kekerasan seksual dan cara menghindarinya
Dikutip dari laman Minnesota Coalition Against Sexual Assault kekerasan seksual adalah penggunaan tindakan atau kata-kata seksual yang tidak diinginkan oleh dan atau merugikan orang lain.
Di samping hal-hal yang sudah disebutkan di atas, remaja juga perlu dikenalkan dengan hak-hak reproduksi yang ia miliki. Tak hanya itu, juga diperlukan pengetahuan mengenai kekerasan seksual, jenis-jenisnya, hingga bagaimana cara mencegahnya terjadi.
Sebagai tambahan, remaja juga perlu belajar mengenai perbedaan antara hubungan yang sehat dan tidak sehat ketika menjalin hubungan dengan orang lain.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi, remaja juga harus mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual.
Selain itu, remaja juga perlu mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.
Perlu diketahui bahwa memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja sangat penting untuk dilakukan. Sebab, kurangnya edukasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi ditakutkan dapat memicu hal-hal yang tidak diinginkan.
Maka dari itu, sekali lagi orang tua memiliki peranan utama dalam memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai tips memberikan edukasi pada remaja laki-laki dan perempuan. Jika Moms memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan hal ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang profesional, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!