Share This Article
Tahukah kamu, jika kecelakaan lalu lintas menyebabkan kematian hingga 1,35 juta nyawa di seluruh dunia setiap tahunnya? Data tersebut dikutip dari situs WHO, yang juga menyebutkan bahwa 20 hingga 50 juta orang lainnya menjadi korban kecelakaan lalu lintas dengan cedera non-fatal. Nah berikut ini, adalah daftar cedera yang mungkin dialami akibat seseorang mengalami kecelakaan mobil. Beberapa di antaranya termasuk non-fatal, tapi ada juga yang bisa berakibat fatal dan mengancam jiwa. Untuk lebih jelasnya, berikut daftar lengkapnya.
Baca Juga: 7 Prosedur Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) yang Wajib Kamu Ketahui
5 cedera paling umum dalam kecelakaan mobil
Berikut 5 jenis cedera kecelakaan mobil yang paling umum terjadi, dari cedera kepala hingga kaki.
1. Cedera otak traumatis
Cedera otak traumatis adalah salah satu cedera yang berbahaya. Diakibatkan oleh guncangan atau hantaman keras pada kepala hingga memengaruhi sel-sel otak seseorang untuk sementara waktu.
Kondisi ini dapat menyebabkan memar, jaringan robek, perdarahan dan kerusakan fisik lainnya. Cedera otak adalah yang paling ditakuti, karena dapat menimbulkan efek jangka panjang atau komplikasi yang mengancam jiwa.
Beberapa gejala bisa terlihat tak lama setelah kecelakaan terjadi. Namun, gejala lainnya baru akan muncul beberapa hari hingga beberapa minggu kemudian. Berikut beberapa gejala yang biasanya muncul di awal dan menandakan cedera ringan.
- Linglung atau bingung
- Hilang kesadaran beberapa detik hingga menit
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Lelah
- Penglihatan kabur
- Telinga berdering
- Lebih peka pada cahaya atau suara.
Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan bertahap untuk memastikan kemungkinan gejala lain yang timbul di kemudian hari.
2. Cedera leher
Hentakan saat mengalami kecelakaan mobil dapat menyebabkan ketegangan pada leher atau yang umum disebut whiplash. Cedera terjadi akibat peregangan serta robekan pada otot dan tendon di leher saat kecelakaan.
Berikut ciri-ciri cedera leher setelah kecelakaan mobil:
- Mirip seperti terkilir, leher akan terasa kaku dan nyeri
- Kamu akan kesulitan menggerakkan leher, sekalipun hanya untuk menganggukkan kepala
- Kamu juga tidak bisa menggerakkan leher untuk menengok ke samping kanan atau kiri
- Sakit atau nyeri terasa dari pangkal tengkorak hingga ke arah dahi.
Cedera leher ini tidak cuma terjadi karena kecelakaan mobil. Pukulan keras di sekitar leher juga bisa menyebabkan kondisi serupa. Bahkan bisa lebih parah jika disertai dengan gegar otak. Gejalanya bisa berupa sulit bicara, pusing, bingung, mual hingga tidak sadarkan diri.
3. Goresan akibat benda di dalam mobil
Guncangan di dalam mobil saat mengalami kecelakaan akan membuat benda-benda terlempar. Gelas, buku, handphone, gantungan atau apapun yang ada di sekitar bisa berisiko membuatmu cedera.
Cedera akibat luka ini biasanya berbentuk goresan. Jika ringan, goresan hanya membutuhkan obat untuk mencegah infeksi. Namun jika goresan yang terjadi cukup parah, dibutuhkan jahitan untuk menutup luka.
4. Cedera dada
Meski namanya cedera dada, tapi juga termasuk kondisi tulang dada, otot, paru-paru dan bagian tubuh lain yang masih berada di sekitarnya termasuk tulang rusuk. Tingkatan cedera pun berbeda-beda.
Mulai dari cedera ringan seperti memar akibat benturan hingga cedera berat seperti patah tulang rusuk.
Lebih lanjut, selain infeksi patah tulang rusuk juga dapat menimbulkan komplikasi seperti adanya darah di sekitar ruang paru-paru (haemothorax) atau adanya udara di sekitar ruang paru-paru (pneumotoraks).
Saat terjadi kecelakaan, biasanya korban akan ditanyai gejala umum seperti:
- Nyeri dada yang semakin parah saat batuk
- Nyeri punggung
- Adanya bengkak atau memar
- Rasa sakit saat menarik napas
- Atau kesulitan bernapas
Gejala-gejala di atas menunjukkan korban perlu dirujuk ke rumah sakit untuk memastikan kondisi setelah kecelakaan mobil yang dialaminya.
Baca Juga: Memahami Sindrom Whiplash, Catat Ini Bukan Nyeri Leher Biasa!
5. Post-traumatic stress disorder (PTSD)
PTSD atau dalam bahasa Indonesia disebut gangguan stres pasca-trauma adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh kejadian mengerikan, termasuk kecelakaan mobil yang mengancam jiwa. Orang dengan PTSD membutuhkan waktu untuk mengatasi rasa traumanya.
Jika kondisi berlangsung lebih dari satu bulan dan semakin memburuk. Tanda kondisi memburuk seperti muncul keinginan bunuh diri, sebaiknya cari bantuan dari ahli kesehatan mental untuk mengatasi kondisi tersebut.
Demikian kemungkinan cedera akibat kecelakaan mobil yang perlu diwaspadai. Patuhi tata tertib dan hindari menyetir saat mengantuk atau tidak menyetir di bawah pengaruh alkohol adalah pencegahan yang bisa dilakukan, demi melindungi diri dari risiko cedera kecelakaan mobil.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!