Share This Article
Seperti yang kita tahu bahwa menunaikan ibadah haji adalah kewajiban seorang muslim yang mampu baik secara finansial dan juga kondisi fisik sehat. Sehingga, demi kelancaran ibadah tentu ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Berikut ini beberapa cara menjaga kesehatan saat ibadah haji serta penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai.
Tak hanya konsultasi kesehatan, melalui Aplikasi Good Doctor kamu juga bisa lakukan Lab Test serta Medical Check Up di beberapa rumah sakit dan labotarium yang telah bekerja sama dengan kami.
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.
Cara menjaga kesehatan saat ibadah haji
Ketika akan menjalankan ibadah haji, para jemaah akan dianjurkan untuk lebih dulu melengkapi seluruh persiapan kesehatan yang telah ditentukan dari Kemkes. Jika sudah, nantinya akan ada beberapa hal lain yang juga perlu dilakukan oleh para jemaah haji selama beribadah di Tanah Suci.
Persiapan ibadah haji
Agar bisa menjalankan rangkaian ibadah haji, tentu akan membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang baik. Pasalnya, kondisi cuaca yang berbeda dengan di Indonesia pasti akan berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan jemaah haji.
Melansir penjelasan dari laman Kemkes Pusat Kesehatan Haji, umumnya faktor risiko yang dihadapi oleh jemaah diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu Communicable Diseases (penyakit menular) dan Non Communicable Diseases atau NCD (penyakit tidak menular).
Penyakit menular yang sering dihadapi oleh para jemaah haji dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan jamur. Contohnya seperti penyakit meningitis, diare, dan infeksi kulit.
Selanjutnya, penyakit tidak menular seperti trauma, luka bakar, sengatan panas, luka tajam bahkan hingga penyakit kardiovaskular. Oleh karena itulah kamu membutuhkan beberapa persiapan berikut menurut Kemkes:
1. Memastikan kesehatan fisik dalam kondisi yang sehat
Pertama, agar ibadah haji bisa berjalan dengan lancar kamu harus mempersiapkan kesehatan fisik dari jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Bila kamu tidak mempersiapkan kesehatan fisik secara matang, bisa jadi kegiatan terganggu dan malah membahayakan diri sendiri.
Kamu harus tahu apakah memiliki sakit jantung, asma, atau adanya penyakit lainnya. Oleh karena itulah biasanya jemaah haji akan lebih dulu diminta untuk melakukan screening (skrining) kesehatan secara menyeluruh.
Ini dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko yang dimiliki oleh masing-masing jemaah. Bila hasil pemeriksaan kesehatan tersebut sudah ada, maka selanjutnya dapat melakukan perawatan, serta latihan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fisik sebelum berangkat.
2. Melatih ketahanan fisik sebelum keberangkatan
Dari hasil pemeriksaan, kini saatnya untuk menentukan porsi olahraga atau aktivitas fisik lain yang dapat dilakukan secara terukur agar kondisi kesehatan terus membaik. Bagi kamu yang kondisi fisiknya sehat bisa berlatih dengan cara berjalan kaki selama 30-60 menit setiap pagi.
Sedangkan untuk calon jemaah yang memiliki riwayat penyakit seperti jantung atau juga paru-paru, coba untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, ya.
3. Konsumsi makanan sehat dan bergizi
Selanjutnya, juga dibutuhkan mengonsumsi makanan sehat penuh nutrisi sesuai kebutuhan tubuh. Jadi, mulailah untuk mengurangi makanan tidak sehat agar tubuh terhindar dari penyakit.
4. Hindari stres
Selain itu tidak hanya sekadar pemeriksaan fisik saja, tetapi kesehatan jiwa calon jemaah juga harus dalam kondisi sehat. Jemaah pun juga sangat diimbau untuk mengurangi hal-hal yang meningkatkan risiko stres.
5. Melakukan vaksin meningitis dan influenza
Calon jemaah haji juga diwajibkan untuk melakukan vaksin meningitis atau disebut juga sebagai meningococcus ACW135Y. Perlu kamu ketahui bahwa vaksin meningitis ini memang menjadi salah satu syarat memasuki Arab Saudi.
Alasannya karena virus penyakit ini bisa menyebar lewat para jemaah haji yang berasal dari negara endemis meningitis. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena biaya vaksinnya sendiri sudah termasuk dalam biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).
Tapi tidak hanya vaksin meningitis saja, ada juga dua vaksin lain yang tidak wajib namun sangat disarankan, vaksin influenza dan vaksin pneumonia.
Cara menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci
Setelah melakukan beberapa persiapan sebelum keberangkatan, tentu akan ada hal lain yang juga perlu dilakukan selama beribadah di Tanah Suci. Menurut penjelasan dari Kemkes, para jemaah haji akan dianjurkan untuk langsung memeriksakan kesehatannya di Pos Kesehatan Haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah lebih dulu.
Kemudian, demi mengurangi risiko penyakit, berikut cara menjaga kesehatan saat ibadah haji seperti dilansir dari :
1. Membawa obat-obatan pribadi
Pastikan untuk menyimpan obat-obatan pribadi di tas. Tidak lupa untuk menyertakan surat keterangan dokter bila kamu memiliki riwayat penyakit. Ini untuk berjaga-jaga apabila ada petugas bea cukai yang menanyakan obat-obatan yang kamu bawa.
2. Pastikan selalu penuhi kebutuhan air minum
Pastikan untuk selalu mencukupi kebutuhan air minum karena cuaca di Arab memang jauh lebih panas dan bisa menimbulkan dehidrasi.
3. Gunakan krim
Pastikan menggunakan krim yang mengandung tabir surya ketika kamu sedang beraktivitas. Cobalah untuk mengulangi pemakaian krim ini setiap 2 jam atau sehabis berwudhu, ya.
4. Pastikan selalu menjaga kebersihan
Pastikan untuk menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau gunakanlah hand sanitizer ketika sulit mendapatkan air bersih dan sabun.
5. Jangan gunakan alat-alat mandi secara bersamaan
Pastikan untuk menghindari menggunakan alat-alat pribadi secara bersama dengan jemaah lain. Alat-alat yang dimaksud bisa seperti pisau cukur, sikat gigi, atau handuk. Ini dapat menimbulkan terjadinya penularan penyakit melalui darah, seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
6. Perhatikan makanan yang dikonsumsi
Selalu perhatikan juga makanan yang kamu konsumsi. Hindarilah untuk mengonsumsi makanan yang terbuat dari susu mentah atau daging belum matang sempurna.
7. Pastikan periksa tanggal kedaluwarsa produk makanan dan minuman
Terakhir, pastikan juga untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa bila ingin membeli makanan atau minuman kemasan.
Lalu, sebagai upaya mencegah penularan penyakit, kamu juga disarankan untuk memakai masker selama beribadah, apalagi sejak pandemi COVID-19. Pastikanlah untuk menutup mulut dan hidung ketika sedang batuk atau bersin.
Kamu juga harus menghindari kontak dengan orang yang sakit, serta hindari bersentuhan dengan hewan. Jika kamu melakukan beberapa persiapan di atas dan menjaga kesehatan tentu potensi terkena penyakit akan lebih kecil.
Hal yang harus diwaspadai lainnya adalah saat kamu merasakan suatu gejala kesehatan, seperti sesak napas, pilek dan flu atau demam, segera konsultasikan dengan dokter dari penyelenggara ibadah haji.
Penyakit yang harus diwaspadai selama menunaikan ibadah haji
Beberapa penyakit yang perlu juga kamu waspadai selama menjalankan ibadah haji menurut Kompas adalah:
1. Heat stroke
Menurut WebMD, heat stroke atau serangan panas adalah penyakit rawan yang sering menyerang di tengah cuaca panas ekstrem. Kondisi ini biasanya terjadi saat badan tidak mampu mengontrol suhu tubuh. Sehingga subuh tubuh bisa naik dengan cepat mencapai 41 derajat Celcius dalam waktu 10-15 menit.
Beberapa gejala heat stroke yang akan kamu rasakan yaitu:
- Sakit kepala berdenyut.
- Pusing.
- Keringat keluar secara berlebihan.
- Kulit berubah lebih merah, panas, dan kering.
- Merasa lelah dan kram otot.
- Mual dan muntah.
- Detak jantung cepat.
- Napas cepat dan pendek.
- Adanya perubahan perilaku seperti kebingungan atau disorientasi.
- Kejang-kejang.
- Pingsan.
Penjelasan dari Mayo Clinic, heat stroke dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi, tergantung pada berapa lama suhu tubuh tinggi. Komplikasi yang parah seperti terjadinya kerusakan organ vital hingga kematian.
Cara mengatasi heat stroke agar tidak terjadi kondisi yang lebih parah dengan menyemprotkan air ke tubuh, lalu minum cairan elektrolit. Kondisi seperti ini juga bisa dicegah dengan memenuhi cairan tubuh atau minum banyak air putih dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Tak hanya itu saja, upayakan untuk menggunakan topi saat berada di luar ruangan, pakai sunblock, gunakan kacamata hitam, dan lain-lainnya.
2. Kelelahan ekstrem saat ibadah haji
Selain heat stroke, penyakit lain yang juga perlu diwaspadai oleh jemaah haji adalah kelelahan berlebihan atau ekstrem. Biasanya nanti dari pihak Kementerian Kesehatan akan memberikan imbauan agar jemaah hanya fokus pada ibadah wajib yakni di Arafah, Mina, dan Muzdalifah.
Lalu, di luar dari kegiatan tersebut, jemaah haji dianjurkan untuk melihat kondisi tubuh sebelum menjalankan ibadah sunah. Pastikan kamu tidak memaksakan diri saat menjalankan ibadah haji.
Cobalah untuk menimbang waktu dan kemampuan tubuh sebelum menjalankan ibadah sunnah di tengah cuaca panas ekstrem, ya. Pasalnya, bila kamu tidak berusaha untuk menghindari kelelahan ekstrem, maka juga bisa memicu serangan panas.
3. Penularan COVID-19
Terakhir adalah penularan COVID-19. Seperti yang kita tahu bahwa sebenarnya pandemi COVID-19 ini belum sepenuhnya berakhir, namun dengan adanya pemberian vaksin hal itu dapat menurunkan risiko kematian dan infeksi.
Oleh sebab itulah, para jemaah haji diminta untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dari petugas kesehatan dan juga aturan di Arab Saudi. Selama kamu menjalankan ibadah haji, pastikan untuk menggunakan masker dengan benar. Khususnya ketika sedang berada di kerumunan atau tempat publik.
Sehingga untuk mencegah penularan, pihak otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation of Saudi Arabia (GACA) memberikan syarat hasil tes PCR sudah negatif maksimal 72 jam sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
Lalu, calon jemaah haji dengan hasil tes PCR positif akan mengalami penundaan keberangkatan dan baru diberangkatkan ke Tanah Suci pada kloter berikutnya.
Namun, jika sampai batas waktu pemberangkatan ibadah haji hasil tes PCR masih positif, maka dipastikan tidak bisa berangkat haji tahun ini dan kemungkinan besar akan diberangkatkan pada musim haji tahun berikutnya.
Jadi, bagi para calon jemaah haji, pastikan untuk menjaga kondisi tubuh sebelum keberangkatan, ya. Selain itu, waspadai juga beberapa penyakit menular dan tidak menular di Tanah Suci yang sudah disebutkan.
Ini menjadi bagian paling penting karena kondisi di Arab Saudi memang cukup berbeda dengan Indonesia. Sehingga, pastikan untuk mengikuti protokol yang berlaku, tetap jaga kesehatan, dan pastikan tidak lupa mencari informasi dan tips agar lancar saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
Baca juga: Serba-serbi Medical Check up yang Mesti Kamu Ketahui