Share This Article
Ada banyak jenis gangguan kesehatan yang lebih sering menyerang para pekerja, termasuk karyawan kantoran. Hal ini harus diperhatikan, baik oleh karyawan maupun para pemimpin perusahaan. Jika Anda mengalami gejala penyakit tertentu, segera konsultasi ke dokter. Simak uraian tentang berbagai penyakit yang rentan dihadapi karyawan kantoran berikut ini.
Penyakit yang Rentan Dialami Karyawan Kantoran
Kecelakaan yang terjadi di tempat kerja tercatat telah menurun sebesar 25% selama lebih dari 10 tahun. Namun, European Agency for Safety and Health at Work menyebutkan bahwa penyakit yang terkait dengan pekerjaan menyebabkan 2,4 juta kematian di seluruh dunia per tahunnya.
Sebagai upaya pencegahan dan kewaspadaan, simak penjelasan lengkap tentang berbagai penyakit yang rentan dialami karyawan kantoran di bawah ini.
1. Stres dan berbagai penyakit mental lainnya
Berbagai sumber menyebutkan bahwa gangguan kesehatan mental termasuk ke dalam penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Post traumatic stress disorder (PTSD) merupakan gangguan kesehatan mental yang paling sering terjadi.
PTSD bisa menyerang karyawan pada tempat kerja yang penuh dengan tekanan, seperti militer dan kantor hukum. Segera konsultasi ke dokter jika Anda mengalami gejala gangguan mental, seperti:
- Susah tidur
- Kelelahan parah
- Stres
- Produktivitas menurun
2. Penyakit kulit
Penyakit kulit, seperti alergi dan dermatitis kontak disebut sering menyerang para pekerja. Gangguan pada kulit tersebut biasanya disebabkan oleh paparan zat atau agen fisik, biologi, ataupun kimia.
Studi yang dilakukan Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan pada Pekerjaan Amerika Serikat menyebutkan bahwa 75% orang yang terkena dermatitis akibat pekerjaan akhirnya akan mengidap penyakit kulit kronis.
3. Penyakit pernapasan
Penyakit pernapasan yang biasanya menyerang karyawan adalah asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Terdapat lebih dari 300 zat kimia di tempat kerja pada industri manufaktur plastik yang bisa menyebabkan asma. International Labour Organization menyebutkan bahwa asma yang berhubungan dengan pekerjaan biasanya disebabkan oleh berbagai iritan tertentu.
4. Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Gangguan muskuloskeletal merupakan salah satu gangguan kesehatan yang paling sering melanda para pekerja, termasuk karyawan kantoran. Ini karena ada banyak karyawan yang melakukan kerja melebihi waktunya. Kebiasaan itu dapat menyebabkan gerakan berulang, posisi duduk yang tidak seharusnya, kurang istirahat, dan lain sebagainya.
5. Kehilangan pendengaran
Gangguan hingga kehilangan pendengaran biasanya terjadi pada pekerja yang terbiasa terkena paparan kebisingan di lingkungan kerja, seperti industri pertambahan, konstruksi dan manufaktur. Gangguan pendengaran juga bisa terjadi pada para pekerja perhotelan dan perawatan kesehatan.
6. Kanker
European Agency for Safety and Health at Work menyebutkan bahwa kanker menyumbang 24 persen angka kematian terkait pekerjaan di seluruh dunia. Kanker bisa terjadi pada pekerja yang terbiasa bersentuhan dengan zat karsinogenik di tempat kerja mereka. Kondisi ini lazim di industri tertentu.
Jenis kanker yang biasanya menyerang para pekerja adalah kanker paru, kanker gastro-interstinal, kanker laring atau faring, dan mesothelioma (kanker yang terjadi pada lapisan tipis jaringan yang menutupi sebagian besar organ dalam).
7. Penyakit menular
Penyakit menular, seperti hepatitis B dan C, tuberkulosis (TB), atau bahkan HIV disebut juga rentan menyerang para pekerja. TB biasanya terjadi pada pekerja yang sering berinteraksi dengan banyak orang berisiko, salah satunya adalah pekerja laboratorium rumah sakit.
Segera konsultasikan masalah kesehatan Anda ke dokter jika mengalami berbagai gejala mengkhawatirkan.
Mau tahu penyakit lain yang rentan dialami karyawan kantoran? Cek info sehat lainnya di Good Doctor App. Download sekarang!
Informasi kesehatan lainnya bisa ditanyakan pada dokter di Good Doctor. Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.