Share This Article
Diabetes merupakan penyakit serius yang sering kali menyerang pada karyawan kantoran. Ini karena kegiatan sehari-hari dan pola hidup yang tak sehat. Selain itu, ada beberapa alasan lainnya mengapa penyakit ini kerap mengincar karyawan. Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian di bawah ini.
Alasan Diabetes Rentan pada Para Karyawan
Karyawan kantoran menjadi salah satu kelompok yang mempunyai risiko tinggi terkena diabetes. Mengapa hal itu bisa terjadi? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
1. Bekerja dalam Waktu yang Panjang
Kerja dalam waktu yang panjang tentunya berpengaruh pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko stres hingga terkena penyakit kronis. Sebuah studi yang dipublikasikan BMJ Diabetes Research & Care, diabetes tipe 2 merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi pada karyawan dengan jam kerja panjang.
Studi tersebut menemukan bahwa wanita yang bekerja lebih dari 45 jam per minggu mempunyai risiko 51% lebih tinggi daripada mereka yang bekerja 35 hingga 40 jam per minggu. Peneliti mendapatkan hasil tersebut setelah mempertimbangkan faktor yang bisa mempengaruhi diabetes, seperti aktivitas fisik, BMI, dan kebiasaan merokok.
Meskipun begitu, hasil sebaliknya justru terlihat pada kelompok sampel berjenis kelamin laki-laki. Studi itu menyebutkan bahwa laki-laki yang bekerja dalam waktu yang panjang punya risiko lebih rendah terkena diabetes dibandingkan mereka yang bekerja dalam waktu lebih singkat.
Hal tersebut diduga karena kebiasaan berbeda yang dilakukan laki-laki dan perempuan saat bekerja dalam waktu yang panjang. Laki-laki menghabiskan waktu bekerjanya sambil duduk, berdiri, dan berjalan, sedangkan wanita hanya berdiam diri atau duduk dalam waktu yang sangat lama.
2. Stres Meningkat Karena Bekerja
Karyawan yang merasakan peningkatan stres akibat pekerjaan mereka cenderung lebih berisiko terkena diabetes daripada mereka yang tidak. Hal ini terbukti dari sebuah studi yang dilakukan di China dan dilaporkan di jurnal Diabetes Care.
Saat studi pertama kali dilakukan, sebanyak 3.730 karyawan tidak ada yang terkena diabetes. Namun, setelah 12 tahun, karyawan yang mempunyai tugas lebih berat daripada yang lain terbukti 57% lebih berisiko terkena diabetes.
Stres tersebut juga bisa berasal dari perasaan kelebihan beban pekerjaan, ketidakjelasan harapan dan tanggung jawab, serta ketegangan pekerjaan fisik. Tak sampai di situ, komunikasi yang buruk juga disebut-sebut menjadi salah satu pemicu stres yang dapat meningkatkan risiko diabetes.
Selain itu, pekerja yang tidak mendapatkan dukungan sosial, seperti teman dan keluarga, serta tak memiliki banyak waktu untuk rekreasi juga mempunyai risiko 68% lebih tinggi untuk terkena diabetes.
Meningkatnya stress mempengaruhi kadar hormon kortisol, yang kemudian dapat mempengaruhi kadar insulin dalam tubuh dan kemampuan tubuh untuk memecah gula. Stress tinggi juga dapat mengganggu pola tidur dan kesehatan mental yang kemudian mempengaruhi berat badan dan kadar insulin yang berkontribusi dalam perkembangan diabetes.
Baca Juga Artikel Lainnya : Yuk, Kenali Faktor Penyebab Diabetes yang Berbeda dari Sesuai Jenisnya
Diabetes merupakan penyakit yang tidak bisa diobati, tetapi gejalanya bisa dikontrol. Sejumlah pengobatan juga bisa dilakukan guna menghindari berbagai komplikasi berbahaya, seperti gangguan penglihatan, penyakit ginjal, hingga penurunan daya tahan tubuh.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.