Share This Article
Banyak orang hingga kini menggunakan albothyl untuk sariawan.Tetapi apakah obat tersebut aman untuk digunakan? Simak penjelasannya yuk.
Apa itu albothyl untuk sariawan?
Melansir penjelasan dari laman Drug, albothyl adalah obat supositoria yang mengandung policresulen. Policresulen adalah obat hemostatik topikal dan antiseptik. Di beberapa negara obat ini disebut dengan nama dagang Albothyl, Polilen, atau Faktu.Â
Namun perlu kamu ketahui bahwa sebenarnya penggunaannya ditunjukkan untuk gangguan anal umum, seperti wasir, dan infeksi ginekologi.
Karena bersifat antiseptik, policresulen juga diaplikasikan untuk pengobatan dermatologis, seperti griseofulvin (antimikotik), retinoid (pengobatan jerawat), psoralens, dan retinoid (pengobatan psoriasis).
Kemudian policresulen memiliki molekul negatif yang artinya, bersifat asam sehingga saat kamu menggunakannya dapat menimbulkan sedikit luka bakar kimiawi di daerah luka atau bagian yang radang. Cara kerja obat tersebut membuatnya mampu membunuh bakteri.
Dalam albothyl untuk sariawan ini mengandung policresulen 36 persen yang memiliki sifat asam dengan pH 0,6. Jadi dapat dikatakan obat ini lebih asam dibanding asam lambung, dan bersifat korosif kuat.
Akibatnya, apabila tidak diencerkan, obat ini bisa membuat perdarahan, rasa perih akibat sel menggumpal, dan nekrosis (sel mati).
Baca juga: Beda Sariawan Biasa dan Gejala Baru COVID-19, Apa Saja Ciri-cirinya?
Penggunaan albothyl untuk sariawan
Banyak dari kita yang tahu kalau penggunaan obat ini hanya boleh dioleskan atau digunakan pada permukaan tubuh bagian luar, dan tidak boleh diminum.
Kenyataannya, selama ini banyak orang menggunakan obat Albothyl tidak sesuai petunjuk pada kemasan. Seharusnya, albothyl tidak boleh dioleskan langsung ke luka sariawan karena harus diencerkan dulu dengan air.
Barulah obat albothyl boleh dioleskan ke sariawan dengan bantuan cotton bud atau kapas. Tetapi kenyataanya, banyak orang yang langsung mengoleskan obat ini ke bagian yang luka karena sariawan tanpa diencerkan terlebih dahulu.
Tentu saja akan menimbulkan efek samping yang justru semakin parah dan membuat sariawan tak kunjung sembuh. Karena itulah, obat albothyl dilarang dari peredaran karena berisiko memicu efek samping yang lebih parah atau luka bakar pada sariawan di mulut.
Seberapa bahaya albothyl untuk sariawan?
Memang secara rutin Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM melakukan pengawasan keamanan obat yang beredar di Indonesia melalui sistem farmakovigilans untuk memastikan bahwa obat beredar tetap memenuhi persyaratan keamanan, kemanfaatan dan mutu.
Namun sayangnya seperti dilansir dari laman Badan POM pada 2018, bahwa telah menerima 38 laporan adanya keluhan efek samping obat albothyl untuk pengobatan sariawan, diantaranya efek samping serius yaitu sariawan yang membesar dan berlubang hingga menyebabkan infeksi.Â
Hasil dari pengkajian tersebut akhirnya BPOM mengeluarkan ketentuan tentang aspek keamanan obat yang mengandung policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat dan diputuskan tidak boleh digunakan dan berbahaya bagi kesehatan.
Baik itu sebagai hemostatik dan antiseptik pada saat pembedahan serta penggunaan pada kulit (dermatologi), telinga, hidung dan tenggorokan (THT), sariawan (stomatitis aftosa), dan gigi (odontologi).
Obat yang aman dan ampuh untuk sariawan sebagai pengganti albothyl
Melansir penjelasan dari laman Badan POM, kamu yang terbiasa menggunakan obat ini untuk mengatasi sariawan, dapat menggunakan obat pilihan lain yang mengandung benzydamine HCl, povidone iodine 1%, atau kombinasi dequalinium chloride dan vitamin C.Â
Bila sakit berlanjut, masyarakat agar berkonsultasi dengan dokter atau apoteker di sarana pelayanan kesehatan terdekat.
Anjuran BPOM terkait penggunaan obat
Melansir penjelasan dari laman Badan POM, yaitu agar masyarakat untuk selalu membaca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum digunakan, dan menyimpan obat tersebut dengan benar sesuai yang tertera pada kemasan.Â
Salah satu upaya mencegah terjadinya efek samping atau salah penggunaan obat dengan selalu CEK KLIK (Cek Kemasan, informasi pada Label, Izin Edar, Kedaluwarsa). Masyarakat dihimbau untuk tidak mudah terprovokasi isu-isu terkait obat dan makanan yang beredar melalui media sosial.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!