Share This Article
Pernahkah kamu mengalami gatal-gatal, perih, dan kemerahan pada kulit setelah mencuci piring atau baju? Bisa jadi itu adalah tanda dari alergi deterjen. Meski mudah disembuhkan, kondisi tersebut sebaiknya tak diabaikan, karena bisa terasa sangat mengganggu.
Lantas, mengapa seseorang bisa mengalami alergi deterjen? Bagaimana caranya agar tetap aman setiap kali mencuci baju dan piring? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Sekilas tentang alergi deterjen
Alergi deterjen adalah kondisi saat kulit mengalami reaksi tertentu setelah terpapar oleh zat atau kandungan yang ada pada produk pembersih tersebut. Ada banyak zat di dalam produk deterjen yang dapat memicu reaksi alergi, di antaranya adalah pewangi, pengawet, dan pewarna.
Dikutip dari Healthline, alergi deterjen dapat berkembang saat pertama kali terpapar deterjen atau paparan berulang kali.
Baca juga: Jenis-jenis Alergi Kulit dan Cara Mengatasinya
Penyebab alergi deterjen
Ada banyak hal yang bisa membuatmu mengalami alergi deterjen, terutama dari kandungan zat yang ada di dalam produk itu sendiri. Berikut dua penyebab paling umum dari alergi deterjen:
Zat alergen
Hampir semua produk deterjen mengandung surfaktan yang bekerja melonggarkan permukaan benda agar kotoran dan partikel minyak bisa mudah dibersihkan. Sayangnya, surfaktan yang keras bisa memicu sensitivitas bagi sebagian orang.
Selain itu, masih ada beberapa zat lain yang dapat memicu reaksi alergi, seperti:
- Pengawet
- Enzim
- Paraben
- Pewarna
- Pelembap
- Pelembut kain
- Pengental dan pelarut
Alergi yang bersifat ringan biasanya berkembang secara perlahan setelah paparan berulang. Namun, saat sudah mengalaminya, reaksi tersebut bisa saja bertambah parah hanya dengan sedikit paparan deterjen pada pemakaian berikutnya.
Dermatitis kontak
Dermatitis kontak merupakan kondisi kulit yang disebabkan oleh sentuhan atau kontak fisik benda, termasuk sabun atau deterjen. Kondisi tersebut dibagi menjadi dua, yaitu dermatitis kontak iritan dan alergi.
Ketika mengalami dermatitis kontak iritan, kulit bisa muncul ruam meski kamu tidak alergi terhadap apa pun. Ini adalah kasus paling umum dari gangguan kulit non-alergi, terjadi saat ada zat tertentu pada deterjen yang mengiritasi dan merusak lapisan kulit bagian luar.
Sedangkan dermatitis kontak alergi terjadi ketika kamu mempunyai sensitivitas terhadap suatu zat. Saat mengalami alergi, tubuh menghasilkan respons imun berlebihan.
Ciri-ciri alergi deterjen
Gejala alergi atau sensitif terhadap zat yang terkandung pada deterjen bisa muncul sesaat setelah terpapar atau beberapa jam sesudahnya. Ciri-cirinya meliputi:
- Ruam merah
- Gatal-gatal, baik ringan maupun parah
- Muncul lepuhan
- Benjolan
- Kulit terasa seperti terbakar
- Kulit menjadi kering, pecah-pecah, dan bersisik
- Pembengkakan pada kulit
Secara umum, gejala alergi atau dermatitis kontak hanya muncul di area yang bersentuhan langsung dengan zat alergen. Namun, saat gejala itu menyebar, bisa jadi itu adalah tanda dari alergi deterjen.
Gejala alergi deterjen bisa muncul di bagian mana saja, karena pakaian dan seprai yang telah dicuci bersentuhan langsung dengan banyak area tubuh. Gejalanya bisa memburuk di area yang basah karena keringat, misalnya ketiak dan selangkangan.
Bagaimana cara mengatasinya?
Sebagian besar ruam atau gejala lain akibat alergi deterjen bisa sembuh dengan cara rumahan. Untuk mempercepat pemulihannya, kamu bisa menggunakan:
- Krim steroid yang mengandung setidaknya 1 persen hidrokortison, dapat membantu meredakan gatal dan pembengkakan
- Losion kalamin, dapat menenangkan kulit dan mencegah goresan
- Antihistamin, dapat menghentikan reaksi alergi yang muncul dari dalam
- Mandi oatmeal, bisa membantu mengurangi rasa gatal dan meredakan peradangan pada kulit
- Kompres basah untuk meredakan kulit yang meradang dan nyeri
Tips agar tak mengalami alergi deterjen
Penting untuk melakukan langkah pencegahan dalam setiap aktivitas mencuci baju atau piring agar tak mengalami gejala alergi deterjen. Berikut tips yang patut dicoba:
- Gunakan deterjen bebas pewangi dan pewarna
- Beli deterjen yang mengandung bahan alami atau organik
- Bilas cucian dua kali untuk mencegah penumpukan atau tertinggalnya residu
- Gunakan air panas untuk membantu menghilangkan zat alergen
- Manfaatkan soda kue dan cuka sebagai pengganti deterjen atau saat pencucian kedua
- Bersihkan mesin cuci dan tempat mencuci piring untuk memastikan tidak ada zat alergen yang tertinggal
Nah, itulah ulasan lengkap tentang alergi deterjen dan ciri-cirinya yang perlu kamu tahu. Agar tak mengalami gejalanya, lakukan beberapa langkah pencegahan setiap kali mencuci pakaian atau piring, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!