Share This Article
Melalui sebuah penelitian, diketahui bahwa pria berusia 50 tahun ke atas memiliki risiko kematian jauh lebih tinggi dibandingkan wanita dengan kelompok usia yang sama.
Lantas, apa penyebabnya pria lebih berisiko terhadap kematian dibandingkan wanita? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Mengapa pria memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan wanita?
Terkait dengan pria yang memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan wanita menurut sebuah studi baru yang dilansir MedicineNet karena dua alasan utama yaitu tingkat merokok dan penyakit jantung yang tinggi.
Penemuan ini didasarkan pada analisis data dari lebih dari 179.000 orang di 28 negara.
Para peneliti meneliti bagaimana faktor-faktor sosial ekonomi (pendidikan, kekayaan), gaya hidup (merokok, konsumsi alkohol), kesehatan (penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan depresi) mempengaruhi kematian.
Seperti dilansir dari Canadian Medical Association Journal dan dipublikasikan pada 15 Maret 2021, peneliti utama Yu-Tzu Wu, mengatakan dampak faktor sosial, perilaku, dan biologis pada pria wanita sangat memengaruhi tingkat kematian.
Pria memiliki risiko kematian 60% lebih tinggi daripada wanita, tetapi kesenjangan ini bervariasi antar negara.
Di antara berbagai status sosial ekonomi, gaya hidup, kesehatan dan faktor sosial, hanya merokok dan penyakit kardiovaskular yang melemahkan perbedaan jenis kelamin dalam kematian hingga 22%.
Peneliti mengatakan perbedaan itu dapat menyebabkan pengalaman hidup yang berbeda bagi pria dan wanita serta variasi kesenjangan kematian di berbagai negara. Temuan pada penelitian tersebut sejalan dengan penelitian lain tentang harapan hidup dan angka kematian.
Kebijakan kesehatan masyarakat harus memperhitungkan perbedaan berbasis jenis kelamin dan gender. Tak hanya itu saja, kebijakan juga harus memperhitungkan bagaimana faktor sosial dan budaya memengaruhi kesehatan.
Faktor kematian pada pria
Menurut Canadian Medical Association Journal, di antara semua faktor, kebiasaan merokok memiliki kontribusi terbesar terhadap perbedaan kematian antara laki-laki dan perempuan, terutama di negara-negara tertentu seperti Estonia, Polandia dan Jepang.
Meskipun kebijakan pengendalian tembakau telah disarankan untuk mengurangi kematian terkait merokok di beberapa negara Eropa Timur, namun efeknya mungkin tetap berbeda antara pria dan wanita.
Disebutkan dalam penelitian tersebut bahwa, para peneliti telah mengamati perbedaan dampak merokok dan penyakit kardiovaskular terhadap kematian pria dan wanita di berbagai negara.
Hal ini mungkin menunjukkan bahwa perokok pria mengalami faktor risiko atau prognosis kondisi kronis yang berbeda dibandingkan dengan wanita.
Baca juga: Cara Berhenti Merokok Permanen yang Mudah Dilakukan, Yuk Dicoba!
Cara mencegah kematian dini pada pria
Melansir penjelasan dari laman Better Health, meskipun tidak banyak yang dapat dilakukan, namun masih ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk langkah mencegah kematian dini salah satunya dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kematian dini, antara lain:
Berhentilah merokok
Merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk berbagai jenis kanker, penyakit paru obstruktif kronik, dan penyakit kardiovaskular.
Penelitian menunjukkan bahwa merokok berdampak atas sekitar 10 persen dari semua kematian akibat kardiovaskular di seluruh dunia pada tahun 2000.
Oleh sebab itu, apabila kamu memiliki kebiasaan merokok sangat disarankan untuk segera berhenti. Carilah nasihat profesional jika kamu kesulitan untuk berhenti.
Perlu kamu ketahui bahwa risiko kanker, penyakit jantung, dan pernapasan terkait erat dengan jumlah rokok yang kamu hisap, semakin banyak kamu merokok, maka risiko kematian pun semakin meningkat.
Atasi masalah tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik yaitu penyumbatan pembuluh darah di jantung yang menimbulkan stroke, penyakit jantung hipertensi, penyakit pembuluh darah perifer dan gagal ginjal. Demi mengatasinya lakukan beberapa hal ini:
- Menurunkan berat badan berlebih.
- Lakukan lebih banyak aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari.
- Makan lebih banyak buah dan sayuran segar.
- Kurangi atau hilangkan garam pada makanan. Kurangi asupan garam dengan 3g per hari.
Berhenti konsumsi alkohol
Minum alkohol berlebihan dalam jangka panjang meningkatkan risiko kanker mulut, faring, esofagus, dan hati.
Mulailah untuk menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan serta minuman yang dapat menunjang kesehatan tubuh dengan baik.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctordi sini!