Share This Article
Jika mendengar keluhan sakit tenggorokan yang muncul bersamaan dengan bibir pecah-pecah dan seringkali juga disertai demam, kamu mungkin akan langsung teringat dengan panas dalam. Namun apa itu panas dalam sebenarnya?
Ternyata panas dalam bukanlah penyakit. Tidak ada penjelasan pasti dalam dunia medis tentang apa itu panas dalam. Panas dalam hanya istilah yang digunakan untuk menggambarkan sensasi “panas” yang dirasakan tubuh.
Lalu apa itu panas dalam?
Panas dalam dapat disebut sebagai beberapa gejala dari suatu penyakit. Ada beberapa penyakit yang menyebabkan kamu mengalami panas dalam dengan keluhan sakit tenggorokan, sariawan dan juga demam.
Berikut daftar penyakit yang dapat menimbulkan gejala panas dalam pada tubuh.
Gastroesophageal reflux disease (GERD)
GERD adalah gangguan sistem pencernaan saat asam lambung naik ke kerongkongan. Jika mengalaminya, tubuh akan menunjukkan gejala seperti rasa tidak nyaman pada tenggorokan, sulit menelan, sensasi terbakar pada dada.
Faringitis
Kondisi peradangan faring atau bagian di belakang tenggorokan disebut dengan faringitis dan kondisi ini menimbulkan rasa sakit pada tenggorokan. Biasanya disebabkan oleh virus, salah satunya virus penyebab flu biasa.
Influenza atau flu
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernapasan, hidung tenggorokan dan paru-paru. Umumnya akan menimbulkan gejala seperti panas dalam yaitu nyeri pada badan, sakit tenggorokan yang disertai sakit kepala dan seringkali terjadi penyumbatan hidung.
Cacar air
Penyakit ini disebabkan virus varicella-zoster. Gejalanya akan timbul dalam 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Pada tahap awal, gejalanya akan terasa seperti panas dalam, disertai kelelahan dan sakit kepala.
Jika gejala awal bertahan hingga dua hari atau lebih maka akan muncul ruam dan gatal pada kulit. Setelahnya, ruam dan gatal akan akan berubah menjadi benjolan kecil berisi air.
Covid-19
Penyakit yang disebabkan oleh coronavirus ini dapat menimbulkan gejala awal seperti panas dalam, yaitu sakit tenggorokan dan juga demam. Umumnya, gejala tersebut akan berkembang dan mirip seperti flu.
Jika kondisi semakin parah, pasien yang terkena COVID-19 akan mulai mengalami masalah pernapasan. Dalam kondisi paling parah, pasien akan membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas dan penyakit ini mengancam jiwa.
Bagaimana mengatasi panas dalam?
Jika merasakan keluhan sakit tenggorokan ringan, sariawan dan juga bibir pecah-pecah, kamu dapat mengatasinya dengan perawatan mandiri di rumah. Berikut beberapa bahan yang bisa digunakan untuk mengatasi panas dalam.
- Air garam. Gunakan air garam untuk berkumur. Ini akan membantu mengatasi rasa sakit tenggorokan.
- Teh herbal. Teh herbal yang diminum dengan madu, dapat membantu menenangkan tenggorokan. Kamu juga bisa menggunakan teh peppermint atau teh chamomile untuk masalah tenggorokan.
- Cuka apel. Kamu dapat mencampur satu cangkir air hangat dengan satu sendok makan cuka apel dan satu sendok madu untuk mengatasi sakit tenggorokan.
- Minum banyak air. Sakit tenggorokan, bibir pecah-pecah dapat disebabkan karena tubuh kurang cairan. Banyak minum akan meringankan sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah.
- Gunakan pelembab udara. Panas dalam mungkin terjadi karena udara terlalu kering. Kamu bisa mencoba melembabkan udara dengan humidifier, untuk meredakan keluhan panas dalam.
Jika cara-cara di atas kurang berhasil mengatasi keluhan panas dalam, kamu bisa menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, seperti:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini akan peradangan peradangan dan nyeri tenggorokan tanpa menyebabkan gangguan pada lambung. Dua jenis yang paling umum digunakan adalah ibuprofen dan aspirin.
- Semprotan tenggorokan. Umumnya semprotan jenis ini mengandung bahan yang membuat tenggorokan mati rasa. Semprotan ini ampuh untuk mengatasi sakit tenggorokan.
- Obat pelega tenggorokan. Obat ini mengandung lidokain atau obat yang menghambat rasa sakit. Ini akan membantu meringankan sakit tenggorokan.
Kapan harus ke dokter?
Panas dalam biasanya adalah gejala awal dari suatu penyakit. Dalam beberapa hari dapat reda atau dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Kamu perlu ke dokter jika sakit tenggorokan, sariawan atau bibir pecah-pecah disertai gejala lain seperti:
- Demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius.
- Sulit bernapas atau gangguan pernapasan lain.
- Adanya darah dalam liur atau dahak.
- Sakit tenggorokan bertahan lebih dari seminggu.
- Nyeri sendi.
- Bengkak pada leher atau wajah.
- Sulit membuka mulut.
- Sakit pada telinga.
Demikian penjelasan tentang apa itu panas dalam, penyebabnya dan juga bagaimana cara mengatasinya.
Jika kamu kerap mengalami panas dalam dan tak kunjung reda meski sudah menerapkan penanganan dengan bahan alami atau obat yang dijual bebas, segera berkonsultasi dengan dokter ya, bisa secara lansung (offline) atau telekonsultasi (online) melalui telemedicine.
Meski bukan merupakan jenis penyakit, namun tetap tidak bisa diremehkan, karenanya kamu cukup melakukan pengobatan rawat jalan. Nah, untuk memudahkan proses pembayaran biaya pengobatan, pertimbangkan untuk memiliki asuransi rawat jalan ya.
‘Mengobati panas dalam saja apakah perlu pakai asuransi, apa tidak terlalu mahal angsuran preminya?’ Yuk buang jauh-jauh anggapan ini, karena asuransi bukan hanya untuk penyakit yang berat saja lho. Soal premi, jangan khawatir, karena ada premi yang tidak menguras isi dompetmu.
Yuk dari sekarang lindungi kesehatan kamu dengan asuransi rawat jalan yang bisa digunakan online dan offline, mulai Rp100 RB-an/ bulan. Klik link ini untuk menikmati manfaatnya!