Share This Article
Apakah demam berdarah atau DBD harus dirawat secara khusus di rumah sakit? Keputusan ini sebaiknya dibuat oleh dokter, ya. Tentunya dengan menimbang gejala yang dialami.
Demam berdarah merupakan infeksi yang ditularkan nyamuk. Gejalanya mirip flu namun lebih parah, berkisar dari ringan sampai berat. Dengan demikian, terkadang DBD membutuhkan rawat inap.
Baca juga: Ciri-Ciri Kekurangan Sel Darah Merah yang Tidak Boleh Diabaikan
Apakah DBD harus dirawat di rumah sakit?
Dilansir Healthline, demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Jika terjangkit demam berdarah, gejala biasanya dimulai sekitar empat hingga tujuh hari setelah infeksi awal.
Perlu diketahui, demam berdarah adalah virus sehingga tidak ada pengobatan khusus. Karena itu, terkadang penyakit demam berdarah tidak memerlukan perawatan bersama dokter di rumah sakit.
Namun, jika demam berdarah cukup parah maka perlu perawatan di rumah sakit, seperti:
Menerima suplementasi cairan intravena atau IV
Penderita demam berdarah harus mendapatkan cukup cairan agar tidak mengalami dehidrasi. Namun, jika penderita tidak dapat mengambil cairan melalui mulut, maka biasanya memerlukan suplementasi cairan intravena atau IV melalui suntikan.
Transfusi darah
Gejala demam berdarah, berupa demam, muntah, atau kurang minum cairan bisa mengakibatkan dehidrasi parah. Apabila dehidrasi yang terjadi sudah cukup parah, maka penderita demam berdarah perlu mendapatkan transfusi darah di rumah sakit.
Bagaimana perawatan DBD di rumah yang dapat dilakukan?
Jika sudah mengetahui apakah DBD harus dirawat, kamu juga perlu paham cara merawat penderitanya di rumah. Anak-anak kecil dan orang yang tidak pernah mengalami infeksi mungkin memiliki gejala demam berdarah lebih ringan.
Beberapa cara mengatasi gejala DBD ringan, yakni:
Perbanyak istirahat
Penderita DBD harus benar-benar mendapatkan istirahat yang cukup untuk mengurangi gejala, seperti nyeri sendi atau otot, mual, sakit kepala, dan ruam kulit.
Selama beristirahat, kamu juga perlu mengonsumsi banyak cairan untuk menghindari dehidrasi akibat muntah dan mengurangi demam.
Konsumsi obat sesuai keluhan
Obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol direkomendasikan untuk pengobatan demam berdarah di rumah. Obat-obatan ini diketahui dapat membantu menurunkan demam dan meredakan rasa sakit.
Namun, perlu diingat bahwa obat antiinflamasi non-steroid atau NSAID, seperti aspirin atau ibuprofen tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan, NSAID dapat meningkatkan risiko perdarahan internal.
Pencegahan terhadap penyakit demam berdarah
Tidak ada vaksin yang dapat melindungi diri dari demam berdarah. Cara terbaik untuk menghindari gigitan nyamuk penyebab DBD adalah dengan melakukan pencegahan dini. Jika kamu tinggal atau bepergian ke daerah berisiko, maka perlu melakukan pencegahan seperti:
Kenakan pakaian tertutup
Untuk menghindari paparan gigitan nyamuk, maka kamu perlu mengenakan pakaian tertutup. Pastikan untuk menggunakan celana panjang, kaos atau kemeja lengan panjang, kenakan kaos kaki, dan pakai topi.
Gunakan perangkap dan kelambu nyamuk
Jika daerah tempat tinggal sedang rawan terkena infeksi nyamuk demam berdarah, maka gunakan kelambu yang diberi insektisida. Insektisida akan membunuh nyamuk dan mengusir serangga lain yang masuk ke dalam ruangan.
Periksa genangan air
Nyamuk Aedes penyebab demam berdarah sangat mudah berkembang biak di air bersih dan tergenang. Karena itu, untuk membantu mengurangi pertumbuhan nyamuk tersebut maka pastikan untuk memeriksa dan menghilangkan genangan air.
Baca juga: Pantangan saat Cacar Air yang Harus Dipatuhi, Apa Saja?
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!