Share This Article
Meski bisa memberi efek bau tak sedap pada mulut, sebagian orang masih tetap suka mengonsumsi pete. Tapi, tak sedikit pula yang menghindarinya dengan alasan kesehatan. Sebab, beberapa orang masih ragu dan bertanya-tanya apakah pete menyebabkan asam urat atau tidak.
Lantas, benarkah pete bisa menyebabkan asam urat? Apakah sebaiknya dihindari? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Sekilas tentang pete
Pete, atau yang juga biasa ditulis petai, adalah tumbuhan yang bisa ditemui di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tumbuhan bernama Latin Parkia speciosa ini masuk dalam keluarga polong-polongan atau Fabaceae.
Istilah pete yang sering dikonsumsi masyarakat mengacu pada biji dari tanaman tersebut. Biji itu berwarna hijau, berbentuk lonjong seperti almond, dan memiliki rasa yang sangat khas.
Meski dihindari banyak orang karena efeknya pada bau mulut, pete ternyata mempunyai banyak nutrisi menyehatkan, lho. Dikutip dari Health Benefits Times, pete membawa banyak kandungan gizi seperti zat besi, vitamin B1, B2, B3, dan C, protein, kalsium, kalium.
Dari kandungan tersebut, pete bisa memberi banyak manfaat untuk tubuh dan kesehatan, seperti:
- Meredakan gejala stres dan depresi
- Meringankan nyeri haid
- Mengontrol tekanan darah
- Mencegah anemia
- Mengatasi gangguan saluran cerna
- Mengoptimalkan fungsi dan perbaikan saraf
- Membantu turunkan berat badan
- Menjaga kesehatan mata.
Baca juga: Abaikan Baunya, Simak Ragam Manfaat Pete untuk Kesehatan
Apakah pete menyebabkan asam urat?
Salah satu pemicu naiknya kadar asam urat di dalam darah adalah tingginya zat purin yang biasanya didapat dari makanan. Sebenarnya, purin sendiri bukanlah zat berbahaya, karena tubuh juga memproduksinya secara alami.
Purin bisa menjadi masalah jika kadarnya di dalam tubuh berlebihan, karena dapat memicu pembentukan kristal semacam batu yang mengendap di persendian. Akibatnya, seseorang akan rentan merasakan sakit tak tertahankan dan pembengkakan.
Nah, kondisi itulah yang kerap disebut dengan ‘serangan asam urat’. Mengutip Healthline, sepertiga dari serangan asam urat dipicu oleh pemecahan purin dari makanan. Pete sendiri adalah salah satu makanan yang mengandung purin.
Dari sinilah muncul banyak pertanyaan apakah pete menyebabkan asam urat atau tidak. Purin yang ditemukan pada pete memang bisa memicu asam urat, tapi proses pembentukan kristalnya tak semudah yang dibayangkan.
Lantas, bolehkah tetap mengonsumsi pete?
Menurut penjelasan Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI), seperti dikutip dari Detik, dalam porsi sedikit, pete relatif masih aman untuk dikonsumsi.
Tapi jika memakannya satu atau dua papan sekaligus dalam sekali sesi, hal tersebut bisa meningkatkan kadar asam urat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memerhatikan porsi ketika makan pete agar tak mengalami serangan asam urat yang menyakitkan.
Namun, menurut penelitian baru-baru ini yang terbit di Journal of Agriculture and Food Security, ditemukan kandungan flavonoid yang ada di dalamnya.
Flavonoid adalah antioksidan alami yang umum ditemukan pada tanaman. Kandungan tersebut dapat menekan dan menghambat pelepasan xantin oksidase, enzim yang bertanggung jawab atas munculnya nyeri sendi pada penderita asam urat.
Gejala asam urat akibat makan pete berlebihan
Meski masih aman dalam porsi tak berlebihan, kamu juga perlu mengenali gejala serangan asam urat dari konsumsi pete. Dikutip dari Mayo Clinic, gout atau serangan asam urat biasanya ditandai dengan munculnya nyeri parah secara tiba-tiba.
Sering kali, gejalanya terjadi pada malam hari ketika sedang tertidur. Persendian akan terasa panas, bengkak, dan ada sensasi terbakar. Nyeri hebat akan mencapai puncaknya dalam rentang empat hingga 12 jam. Gejala itu umumnya menyerang kaki, terutama pangkal ibu jari.
Tingginya asam urat dalam darah sebaiknya segera ditangani. Jika dibiarkan, kristal yang terbentuk akibat purin dan memicu komplikasi serius lain, salah satunya adalah batu ginjal.
Dokter biasanya meresepkan obat yang wajib dimiliki oleh penderita asam urat agar bisa segera diminum begitu gejalanya muncul. Obat-obatan itu meliputi:
- Kortikosteroid untuk meringankan peradangan
- Kolkisin untuk mencegah munculnya gejala di masa mendatang
- Obat golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen untuk meredakan nyeri.
Nah, itulah ulasan dan jawaban dari pertanyaan apakah pete menyebabkan asam urat atau tidak. Untuk meminimalkan gejala serangan asam urat, sebaiknya batasi konsumsi pete, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!