Share This Article
Bertemu hewan terlantar bisa jadi pengalaman yang membuat hidup berubah 180 derajat. Terutama jika kamu melihat mereka dalam keadaan sakit atau terluka. Naluri pertama yang muncul biasanya adalah keinginan untuk memelihara atau mengadopsi mereka.
Hal ini sejalan dengan kampanye berbagai komunitas pecinta hewan yang menyuarakan #adoptdontshop atau #adoptdontbuy, di tengah perayaan World Animal Day yang jatuh pada 4 Oktober ini.
Nah, apa kamu berminat mengadopsi hewan terlantar? Jika iya, baca beberapa hal berikut ini terlebih dahulu, ya.
Baca juga: Mendidik Peduli, Simak 4 Manfaat Memelihara Binatang Bagi Anak
Hal yang harus dilakukan saat mengadopsi hewan peliharaan
Memelihara hewan bukan hanya tentang bermain dan bersenang-senang. Ini adalah aktivitas yang membutuhkan komitmen jangka panjang. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu memutuskan mengadopsi seekor hewan.
1. Pastikan seluruh anggota keluarga siap menerima kedatangannya
Ketika kamu hendak membawa hewan baru ke rumah, pikirkan dengan hati-hati tentang bagaimana mereka akan cocok dengan anggota keluarga yang lain.
Ini termasuk dengan hewan peliharaan yang sudah ada sebelumnya. Jangan sampai ada yang merasa tidak nyaman, sehingga membuat salah satu penghuni rumah menjadi merasa terganggu.
2. Tentukan siapa yang akan mengurus mereka
Pastikan pula bahwa seluruh anggota keluarga turut bertanggung jawab dalam memelihara mereka. Termasuk dalam hal memberi makan, membersihkan kandang, memandikan, sampai mengajak bermain di luar ruangan.
3. Cari tahu kepribadian dan kebutuhan hewan peliharaan
Setiap hewan memiliki ciri khas dan kepribadiannya masing-masing. Mengetahui informasi tentang ini akan membantu kamu lebih mudah mengurus mereka.
Jika kamu mengadopsinya dari tempat penampungan (shelter), kamu bisa berdiskusi dengan staf setempat untuk menanyakan sebanyak mungkin informasi tentang hewan peliharaan barumu ini.
Ini termasuk soal jenis makanan yang bisa membuat mereka alergi, sampai riwayat penyakit yang pernah dimiliki. Hal ini akan memudahkan kamu untuk memelihara dan berdaptasi dengan mereka.
4. Siapkan ruangan khusus untuk mereka
Keputusan untuk mengadopsi hewan terlantar harus diiringi dengan ketersediaan ruangan khusus untuk mereka di dalam rumah. Ini penting karena bagaimanapun rumahmu adalah tempat yang asing bagi mereka.
Untuk kucing misalnya, siapkan area kecil tertutup yang mencakup kotak pasir untuk kotoran, makanan, air, dan mungkin tempat tidur.
Kamu juga bisa memasukkan sesuatu dari tempat penampungan ke dalam ruangan tersebut agar mereka lebih familiar untuk menetap di ‘rumah’ barunya.
5. Pastikan area rumah aman untuk mereka tinggali
Beberapa jenis hewan peliharaan terkenal senang mengunyah benda apapun yang bisa dijangkaunya. Jadi tak ada salahnya menyingkirkan benda-benda tertentu yang bisa membahayakan keselamatan hewan peliharaan.
Misalnya persediaan pembersih, racun, barang-barang berharga dan benda-benda kecil yang bisa membuat mereka tersedak.
Ada juga hewan yang senang menjelajah, misalnya kucing. Untuk yang satu ini, menetapkan batasan area mana saja yang bisa mereka jelajahi adalah pilihan bijak agar mereka tidak bermain di area-area yang berbahaya.
6. Cari dokter hewan terdekat
Begitu kamu mengadopsi seekor hewan, kamu harus segera menjadwalkan kunjungan pertama mereka ke dokter hewan setempat. Selain untuk pemeriksaan rutin, kamu juga bisa mengecek vaksin apa saja yang sudah dan perlu mereka terima.
Ya, sama seperti manusia, hewan peliharaan juga membutuhkan vaksin. Pada kucing atau anjing misalnya, banyak vaksin yang sudah dapat diberikan sejak mereka masih berusia 6 minggu.
Beberapa di antaranya adalah rabies, parvovirus, adenovirus, sampai parainfluenza untuk anjing. Sementara untuk kucing, beberapa jenis vaksin yang umum diberikan antara lain adalah rabies, Calcivirus, bodetella, sampai Feline Leukimia Virus (FeLV).
7. Siapkan semua ‘bekal’ mereka
Idealnya, kamu harus memiliki semua kebutuhan hewan peliharaan di rumah sebelum kamu mengadopsi hewan tersebut. Misalnya persediaan makanan, vitamin, dan sejenisnya.
Ini akan menjaga mereka dari risiko kelaparan saat kamu harus meninggalkan mereka tanpa pengawasan. Misalnya selama beberapa hari pertama saat mereka menyesuaikan diri dengan rumah baru mereka.
Baca juga: Tak Cuma Mulut Berbusa, Ini Ciri-ciri Lain Anjing Terinfeksi Rabies
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!