Share This Article
Batuk adalah kondisi yang bisa membuatmu tak nyaman dalam melakukan banyak hal, apalagi jika berlangsung cukup lama. Pada banyak kasus, batuk tak kunjung sembuh dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan serius.
Lantas, apa saja faktor yang bisa menjadi penyebab batuk tak kunjung sembuh? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Kondisi batuk tak kunjung sembuh
Batuk memang terkadang membuat tidak nyaman, tapi sebenarnya itu adalah cara kerja tubuh untuk mengeluarkan lendir atau benda asing melalui saluran udara.
Batuk juga bisa menjadi respons terhadap peradangan atau penyakit tertentu, khususnya jika terjadi di paru-paru.
Pada umumnya, batuk hanya terjadi dalam waktu singkat. Sangat jarang yang bertahan sampai hitungan pekan, bulan, atau bahkan tahunan. Dikutip dari Healthline, jika berlangsung selama 8 pekan atau lebih, kondisi itu disebut dengan batuk kronis.
Batuk tak kunjung sembuh bisa berdampak serius pada kehidupan, misalnya kamu akan sulit tidur, menjadi tidak produktif, dan tidak nyaman dalam beraktivitas. Jika batuk sudah melebihi tiga pekan, kamu sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: 7 Penyebab Batuk di Malam Hari yang Perlu Kamu Tahu
Penyebab batuk tak kunjung sembuh
Meski bisa membantu mengeluarkan lendir atau benda asing dari dalam tubuh, batuk tak kunjung sembuh sebaiknya tak dibiarkan. Batuk tersebut dapat mengindikasikan beberapa gangguan kesehatan, seperti:
- Postnasal drip: Kondisi ketika lendir dari hidung merembes ke tenggorokan, biasanya disebabkan oleh peradangan di saluran hidung (sinusitis atau rinositusinis). Batuk ini sering disertai dahak bening
- Infeksi virus: Penyakit akibat virus seperti influenza adalah penyebab umum batuk tak kunjung sembuh, biasanya disertai dengan gejala lain seperti pilek dan pegal-pegal
- Alergi: Selain ruam di kulit, alergi juga bisa menimbulkan reaksi batuk dalam jangka waktu yang lama
- Bronkospasme: Kondisi saat saluran udara mengalami penyempitan karena asma atau alergi, biasanya disertai suara mengi
- GERD: Penyakit gastroesophageal reflux dapat menyebabkan batuk terus-menerus, terutama pada malam hari ketika tubuh dalam posisi berbaring
- Merokok: Batuk akibat merokok biasanya terjadi tanpa henti, menghasilkan dahak kental di pagi hari
- Efek samping obat: Obat yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dapat menyebabkan seseorang batuk terus-menerus. Batuk bisa menjadi efek samping dari obat seperti benazepril, ramipril, kaptopril, enalapril, dan lisinopril
- Paparan zat iritan: Salah satu penyebab batuk tak kunjung sembuh yang jarang disadari adalah paparan iritan seperti asap rokok dari orang lain, asap kayu, debu, dan bahan kimia tertentu
- Infeksi paru-paru: Adanya peradangan atau infeksi pada paru-paru seperti pneumonia, bronkitis, dan tuberkulosis bisa memicu batuk berkepanjangan disertai demam
- Gagal jantung: Kondisi ini dapat memicu batuk terus-menerus. Parahnya, batuk bisa disertai dahak berbusa berwarna merah muda
- Paru-paru robek: Pneumotoraks atau paru-paru robek bisa menyebabkan batuk berkepanjangan, sering kali terjadi secara tiba-tiba
Apakah batuk tak kunjung sembuh termasuk gejala COVID-19?
Batuk memang bisa menjadi salah satu gejala COVID-19. Dikutip dari Web MD, tak kurang dari 59 persen pasien COVID-19 mengalami gejala batuk-batuk. Namun, jika disebabkan oleh infeksi virus Corona, batuk akan cenderung kering dan tidak berdahak.
Mekanismenya sama seperti gangguan paru-paru pada umumnya. Virus masuk ke saluran pernapasan, menyebabkan infeksi, lalu menimbulkan gejala batuk.
Untuk memastikan apakah batuk tersebut adalah gejala COVID-19 atau tidak, penting untuk melakukan tes agar bisa mendapat penanganan yang tepat.
Bagaimana cara mengatasinya?
Seperti yang telah disebutkan, batuk yang berlangsung selama lebih dari tiga pekan tak boleh dibiarkan begitu saja. Sebab, batuk tersebut dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan serius.
Biasanya, dokter akan meresepkan beberapa obat sesuai dengan penyebabnya, seperti:
- Antasida: Obat untuk menyeimbangkan kadar asam lambung agar batuk yang ditimbulkan bisa mereda
- Steroid hirup: Obat untuk meredakan batuk yang disebabkan oleh gangguan di jalur pernapasan, sepeti asma dan bronkitis
- Antibiotik: Obat ini dipakai jika batuk disebabkan oleh adanya infeksi bakteri di paru-paru, misalnya tuberkulosis
- Dekongestan: Obat ini diresepkan jika batuk dipicu oleh peradangan di hidung seperti sinusitis
- Dekstrometorfan: Obat yang bekerja langsung untuk meringankan batuk dan memberi sensasi rileks
- Gabapentin: Obat antikejang yang bisa membantu meringankan batuk kronis berkepanjangan
Selain obat, kamu juga bisa melakukan cara rumahan untuk mempercepat penyembuhannya, misalnya dengan minum banyak air atau jus. Cairan ekstra dapat membantu mengencerkan lendir. Pilih cairan hangat seperti teh atau sup untuk mendapat efek menenangkan pada tenggorokan.
Nah, itulah ulasan tentang batuk tak kunjung sembuh dan berbagai faktor yang bisa menjadi pemicunya. Jika batuk sudah berlangsung berminggu-minggu, jangan menunggu lebih lama lagi untuk memeriksakannya ke dokter, ya.
Cobalah untuk melakukan pemeriksaan ke dokter secara langsung atau melalui telekonsultasi online terlebih dahulu. Telekonsultasi sendiri dapat kamu akses di mana saja dan kapanpun.
Jadi, segera nikmati asuransi premi mulai Rp100RB-an/bulan dengan klik link ini. Kamu juga akan mendapatkan beberapa layanan lainnya seperti pengantaran obat, rujukan langsung ke fasilitas rawat jalan hingga rawat inap di Rumah Sakit rekanan seluruh Indonesia.