Share This Article
Gastroenteritis dan diare adalah dua kondisi yang memiliki kemiripan. Akan tetapi, kondisi ini memiliki beberapa perbedaan yang perlu kamu tahu. Agar tak keliru, yuk, ketahui apa saja perbedaan dari gastroenteritis serta diare.
Baca juga: Apa Kamu Menderita Diare? Ini 3 Buah Sehat untuk Kamu Konsumsi!
Apa itu gastroenteritis?
Gastroenteritis (flu perut) adalah suatu kondisi yang menyebabkan penderitanya mengalami muntah dan diare (muntaber).
Ketika kondisi ini terjadi, perut dan usus yang teriritasi dapat meradang. Pada dasarnya, kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih rentan terjadi pada anak-anak.
Ketika terjadi pada anak-anak, kondisi ini perlu diperhatikan. Sebab, anak-anak dapat mengalami dehidrasi dengan cepat.
Gastroenteritis dapat disebarkan melalui beberapa cara, ini termasuk kontak langsung dengan seseorang yang terkena virus gastroenteritis, hingga melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Penyebab gastroenteritis
Penyebab utama dari kondisi ini adalah virus. Melansir dari laman Mayo Clinic, adapun dua jenis virus yang seringkali menyebabkan gastroenteritis yakni:
1. Norovirus
Virus ini dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Norovirus sendiri merupakan penyebab paling umum dari penyakit bawaan melalui makanan. Dalam kebanyakan kasus, norovirus dapat ditularkan makanan atau air yang terkontaminasi.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa penularan dari orang ke orang mungkin juga dapat terjadi.
2. Rotavirus
Rotavirus adalah penyebab paling umum dari infeksi virus gastroenteritis pada anak-anak. Saat menyerang anak-anak, rotavirus dapat menyebar ketika mereka memasukkan tangan atau benda yang terkontaminasi virus ke dalam mulut.
3. Bakteri
Meskipun bukan penyebab yang umum, bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini. Beberapa bakteri yang bisa memicu gastroenteritis di antanya adalah:
- E.Coli
- Salmonella
- Campylobacter
4. Penyebab lain
Penyebab lain dari gastroenteritis yang tidak umum dapat termasuk:
- Parasit, seperti Cryptosporidium
- Logam berat, seperti arsenik, kadmium, timbal, atau bahkan merkuri
- Mengonsumsi makanan asam secara berlebihan, seperti buah-buahan sitrus ataupun tomat
- Obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, antasida, obat pencahar, atau obat kemoterapi
Baca juga: Flu Perut (Gastroenteritis)
Gejala gastroenteritis
Gastroenteritis memiliki gejala yang perlu diperhatikan. Beberapa gejala dari kondisi ini termasuk:
- Diare dan muntah (gejala utama)
- Sakit perut
- Kram
- Demam
- Mual
- Sakit kepala
- Dehidrasi akibat muntah dan diare
Gejala dapat muncul sehari setelah terinfeksi. Gejala bisa berlangsung kurang dari seminggu atau bahkan bertahan lebih lama.
Apa itu diare?
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan feses cair atau sering buang air besar (BAB). Biasanya, diare tidak berlangsung lama.
Meskipun demikian, jika diare berlangsung selama berminggu-minggu, kamu perlu mewaspadai hal ini. Sebab, ini bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan lainnya.
Berbeda dengan gastroenteritis yang memiliki gejala utama diare serta muntah. Diare sendiri tidak selalu menyebabkan penderitanya mengalami muntah.
Meskipun demikian, jika terjadi pada anak-anak baik diare maupun gastroenteritis adalah kondisi yang perlu dipehatikan. Sebab, ini dapat menyebabkan dehidrasi.
Penyebab diare
Pada dasarnya diare juga bisa disebabkan oleh infeksi virus ataupun bakteri. Meskipun demikian, ada beberapa penyebab lain dari diare yang perlu kamu tahu. Agar kamu lebih paham mengenai penyebab diare, berikut adalah penjelasannya masing-masing.
1. Virus
Penyebab pertama dari diare adalah virus. Beberapa jenis virus yang bisa menyebabkan kondisi ini termasuk Norwalk virus, cytomegalovirus, dan virus hepatitis. Rotavirus adalah penyebab umum diare pada anak-anak.
2. Bakteri dan parasit
Makanan atau air yang terkontaminasi dapat menularkan bakteri serta parasit ke dalam tubuh. Beberapa bakteri yang bisa menyebabkan kondisi ini di antaranya adalah Salmonella, Campylobacter, Shigella, serta Escherichia coli.
3. Obat-obatan
Antibiotik, obat kanker, ataupun antasida yang mengandung magnesium juga dapat berkontribusi terhadap kondisi ini.
4. Intoleransi laktosa
Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu maupun produk susu lainnya. Seseorang yang kesulitan dalam mencerna laktosa dapat mengalami diare setelah mengonsumsi produk susu.
5. Fruktosa
Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan ataupun madu. Kadangkala, fruktosa juga ditambahkan sebagai pemanis pada minuman tertentu. Diare juga dapat terjadi ketika seseorang kesulitan untuk mencerna fruktosa.
6. Kondisi medis tertentu
Diare yang berlangsung kronis dapat memiliki penyebab lain, seperti penyakit Chron, kolitis ulserativa, penyakit celiac, ataupun sindrom iritasi usus besar (IBS).
Gejala diare
Seperti yang sudah diketahui diare adalah salah satu gejala dari gastroenteritis. Diare sendiri memiliki gejala tersendiri, ini termasuk:
- Feses cair
- Kram perut
- Sakit perut
- Demam
- Perut terasa kembung
- Mual
- Kebutuhan mendesak untuk buang air besar
- Pada anak-anak, diare dengan cepat dapat menyebabkan dehidrasi
- Terdapat darah atau lendir pada feses
Nah, itulah beberapa informasi mengenai perbedaan gastroenteritis serta diare. Jika gejala gastroenteritis atau diare berlangsung lebih lama, sebaiknya segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Punya pertanyaan lebih lanjut terkait kondisi ini? Silakan chat kami melalui Aplikasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap membantumu dengan akses layanan 24/7. Jangan ragu untuk berkonsultasi, ya!