Share This Article
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan rhinitis alergi sekilas menunjukkan sejumlah gejala yang sama. Keduanya seringkali dianggap kondisi yang sama karena kemiripan gejalanya. Namun, keduanya ternyata dua gangguan kesehatan yang berbeda lho.
Meski sama-sama berhubungan dengan pernapasan, keduanya memiliki penyebab yang berbeda. Selain itu, terdapat beberapa perbedaan pada gejala yang timbul dan juga perbedaan pengobatan. Untuk lebih mengenal perbedaan keduanya, berikut penjelasan selengkapnya.
Apa itu ISPA?
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas termasuk hidung, tenggorokan, faring, laring dan bronkus. Jenis-jenis yang termasuk ke dalam gangguan kesehatan ini antara lain:
- Flu
- Sinusitis
- Faringitis atau radang tenggorokan
- Bronkitis
- Epiglottitis
Penyebab ISPA
Ada dua penyebab umum terjadinya ISPA, yaitu virus dan bakteri. Virus yang dapat menyebabkan ISPA antara lain:
- Rhinovirus
- Adenovirus
- Coxsackievirus
- Virus parainfluenza
- Virus sinsitium saluran pernapasan
Sementara bakteri yang biasanya menyebabkan ISPA antara lain:
- Grup A streptokokus beta-hemolitik
- Streptokokus beta-hemolitik grup C
- Corynebacterium diphtheriae (difteri)
- Neisseria gonorrhoeae (gonore)
- Chlamydia pneumoniae (klamidia)
Apa saja gejala ISPA?
Gejala yang paling umum adalah hidung meler dan tersumbat, batuk dan adanya lendir yang timbul akibat peradangan pada selaput lendir di saluran pernapasan bagian atas.
Gejala lainnya yang mungkin timbul seperti:
- Demam
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri saat menelan
- Napas berbunyi
Pengobatan ISPA
Apabila kamu mengalami ISPA maka akan diberi obat untuk meredakan gejalanya. Misalnya, obat untuk mengatasi batuk. Namun, dokter juga bisa memberikan obat lain seperti:
- Dekongestan. Obat ini untuk melegakan pernapasan. Biasanya diberikan kepada pasien dengan gejala penyumbatan pada hidung.
- Analgesik. NSAID atau asetaminofen diberikan untuk mengurangi gejala nyeri atau demam.
Sementara itu, untuk membantu pengobatan medis, pasien ISPA bisa berkumur dengan air garam dan menghirup uap untuk mengurangi gejala ISPA.
Apa itu rhinitis alergi?
Rhinitis alergi adalah sebuah reaksi alergi saat tubuh terkena atau terpapar alergen (pemicu alergi) tertentu. Di Amerika Serikat, kondisi rhinitis alergi umum terjadi di pergantian musim.
Penyebab rhinitis alergi
Jika ISPA disebabkan oleh virus atau bakteri, rhinitis tidak disebabkan oleh keduanya. Rhinitis disebabkan oleh alergen atau pemicu alergi, seperti:
- Serbuk sari
- Debu
- Tungau
- Bulu hewan
Selain itu, terdapat beberapa faktor seperti memiliki riwayat asma atau eksim juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya rhinitis alergi. Ada juga faktor eksternal yang bisa memicu rhinitis alergi atau memperburuk kondisinya, seperti:
- Asap rokok
- Bahan kimia
- Suhu dingin
- Kelembaban
- Angin
- Polusi udara
- Hairspray
- Parfum
- Asap kayu
- Uap
Gejala rhinitis alergi
Gejala rhinitis alergi akan muncul ketika alergen bersentuhan dengan tubuh. Kemudian tubuh akan melepaskan histamin.
Histamin adalah zat kimia dalam tubuh, yang akan menyebabkan munculnya gejala rhinitis alergi. Gejala yang paling umum adalah pilek, hidung tersumbat dan bersin. Ini sebabnya rhinitis alergi sering kali disalahartikan sebagai ISPA.
Padahal ada berbagai gejala lainnya yang mungkin timbul seperti:
- Batuk
- Gatal tenggorokan
- Mata gatal
- Mata berair
- Lingkaran hitam di bawah mata
- Sakit kepala
- Gejala eksim, seperti memiliki kulit yang sangat kering dan gatal yang dapat melepuh
- Kelelahan ekstrem
Pengobatan rhinitis alergi
Pengobatan rhinitis alergi disesuaikan dengan gejala yang muncul. Namun, umumnya diatasi dengan obat antihistamin. Beberapa jenis antihistamin yang bisa didapatkan dengan mudah di apotek antara lain:
- Fexofenadine (Allegra )
- Diphenhydramine (Benadryl )
- Desloratadine (Clarinex )
- Loratadine (Claritin )
- Levocetirizine (Xyzal )
- Cetirizine (Zyrtec )
Selain antihistamin, jika menunjukkan gejala seperti penyumbatan pernapasan, bisa diatasi dengan dekongestan. Sementara jika menunjukkan reaksi alergi pada mata bisa menggunakan obat tetes mata yang dijual bebas di apotek.
Jika kamu mengalami rhinitis alergi dengan gejala yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan imunoterapi berupa suntikan alergi. Dokter juga akan memberikan obat-obatan lain untuk mengontrol gejala alergi.
Satu lagi pengobatan yang bisa dilakukan adalah pengobatan alternatif. Tapi sebaiknya konsultasikan jika ingin mencoba pengobatan alternatif seperti:
- Akupunktur
- Melakukan saline hidung
- Mengonsumsi obat herbal seperti madu
- Atau mengonsumsi probiotik
Cara membedakan ISPA dan rhinitis alergi
Selain berbeda penyebab dan juga beberapa gejala yang beda, berikut adalah dua cara paling umum mebedakan ISPA dan rhinitis alergi:
- Reaksi gejala. Jika gejala hasil dari infeksi, bisa muncul dalam beberapa hari. Namun, rhinitis alergi bisa muncul segera setelah tubuh terpapar oleh alergen.
- Lama terjadinya. Misalkan kamu mengalami penyumbatan hidung atau meler karena ISPA, maka akan terjadi selama 3 hingga 14 hari. Sementara jika rhinitis alergi akan tetap berlangsung selama kamu tetap terpapar alergen.
Demikian perbedaan antara ISPA dan juga rhinitis alergi. Meski seringkali menunjukkan gejala yang mirip, namun keduanya disebabkan oleh hal yang berbeda. Jika mengalami gejala-gejala yang mirip-mirip, untuk memastikan kondisimu sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!