Share This Article
Dikutip dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), kotoran telinga sebenarnya memiliki fungsi yang baik untuk kesehatan. Misalnya melumasi dan melindungi saluran pendengaran yang terdapat pada permukaan telinga.
Namun jika sudah menumpuk terlalu banyak, keberadaanya bisa mengganggu fungsi pendengaran dan membuat kamu tidak percaya diri.
Sebenarnya membersihkan telinga yang paling aman hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Tapi jika kamu belum sempat, kamu bisa memakai beberapa cara di bawah ini dulu.
Mengapa telinga bisa kotor?
Saluran telinga menghasilkan minyak lilin yang disebut cerumen, atau yang lebih dikenal sebagai kotoran telinga. Lilin ini melindungi telinga dari debu, partikel asing, dan mikroorganisme berbahaya. Ini juga melindungi kulit saluran telinga dari iritasi akibat air.
Dalam keadaan normal, kotoran berlebih akan keluar dari saluran telinga dan masuk ke lubang telinga secara alami.
Namun ketika kelenjar telingamu membuat lebih banyak kotoran dari yang diperlukan, itu mungkin akan menjadi keras dan membuat telinga menjadi kotor.
Penyebab kotoran telinga menumpuk
Beberapa orang ada yang cenderung menghasilkan terlalu banyak kotoran telinga. Namun faktanya, penyebab paling umum dari penyumbatan kotoran telinga adalah proses pembersihan kotoran telingan yang dilakukan di rumah.
Biasanya ini melibatkan penyeka kapas, jepit rambut, atau benda lain yang dapat mendorong kotoran telinga lebih dalam sehingga menyebabkan penyumbatan.
Kamu juga lebih mungkin mengalami penumpukan kotoran jika terlalu sering menggunakan earphone. Benda ini dapat secara tidak sengaja mencegah kotoran telinga keluar dari saluran telinga dan menyebabkan penyumbatan.
Gejala penumpukan kotoran telinga
Munculnya kotoran telinga bervariasi dari kuning muda hingga coklat tua. Warna yang lebih gelap tidak selalu menunjukkan bahwa ada penyumbatan. Adapun tanda-tanda penumpukan kotoran telinga meliputi:
- Gangguan pendengaran mendadak atau sebagian, yang biasanya bersifat sementara
- Tinnitus, yaitu telinga berdenging atau berdengung
- Perasaan ‘penuh’ di telinga
- Sakit telinga.
Penumpukan kotoran telinga yang tidak terangkat dapat menyebabkan infeksi. Hubungi dokter jika kamu mengalami gejala-gejala seperti:
- Sakit parah di telinga
- Keluar cairan dari telinga
- Demam
- Batuk
- Gangguan pendengaran persisten
- Telinga mengeluarkan bau
- Pusing.
Penting untuk diperhatikan bahwa gangguan pendengaran, pusing, dan sakit telinga juga memiliki banyak penyebab lain.
Temui dokter jika salah satu dari gejala ini sering terjadi. Evaluasi medis lengkap dapat membantu menentukan apakah masalahnya disebabkan oleh kotoran telinga berlebih atau masalah kesehatan lainnya sama sekali.
Haruskah kamu membersihkan telinga?
Idealnya, tidak. Saluran telinga pada dasarnya tidak perlu dibersihkan.
Tetapi jika terlalu banyak kotoran telinga yang menumpuk dan mulai menimbulkan gejala atau menghalangi, dokter akan melakukan pemeriksaan telinga dengan teliti.
Mungkin saja kamu mengalami sesuatu yang disebut impaksi serumen. Artinya, kotoran telinga telah memenuhi saluran telinga dan ini bisa terjadi di salah satu atau kedua telinga.
Cara membersihkan telinga
Cara paling aman untuk membersihkan penumpukan kotoran dari telinga adalah dengan mengunjungi dokter spesialis THT.
Saat bertemu, dokter dapat menggunakan alat khusus, seperti sendok cerumen, tang, atau alat hisap, untuk membersihkan penyumbatan.
Namun jika kamu memilih untuk mencoba membersihkannya di rumah, berikut ini adalah metode teraman untuk kamu coba sendiri:
Kain basah
Penyeka kapas dapat mendorong kotoran lebih dalam ke dalam liang telinga. Gunakan cotton bud hanya untuk bagian luar telinga atau, lebih baik lagi, coba seka area tersebut dengan waslap yang hangat dan lembap.
Jarum suntik
Kamu juga dapat mengairi telinga menggunakan alat suntik khusus. Dalam proses ini, kamu akan membilas saluran telinga dengan lembut menggunakan air atau larutan garam.
Cara ini sering kali lebih efektif jika diawali pemakaian beberapa jenis pelembut lilin 15 hingga 30 menit sebelum mengairi telinga.
Irigasi telinga
Irigasi telinga adalah prosedur rutin yang digunakan untuk menghilangkan kotoran telinga berlebih, atau serumen, dan benda asing dari telinga.
Dalam prosesnya, dokter akan menggunakan alat seperti jarum suntik untuk memasukkan air atau campuran air dan garam ke dalam telinga. Kamu mungkin akan merasakan sedikit tidak nyaman karena hal ini.
Cairan pembersih telinga
Meskipun irigasi telinga adalah perawatan yang paling umum, namun obat tetes telinga mungkin merupakan cara yang paling hemat biaya untuk mengatasi penumpukan kotoran telinga secara rumahan.
Para peneliti dalam studi 2015 di Australian Family Physician juga menganjurkan ini sebagai pengobatan lini pertama untuk membantu membersihkan telinga sendiri.
Jika irigasi kotoran telinga seringkali dapat menyebabkan komplikasi. Penggunaan obat tetes telinga umumnya memiliki lebih sedikit ruang untuk kesalahan dan dianggap sebagai pilihan yang lebih aman.
Baca juga: 5 Penyebab Telinga Keluar Cairan dan Cara Mengatasinya
Apa saja kandungan cairan pembersih telinga yang aman?
Membersihkan telinga tanpa bantuan dokter rentan menyebabkan terjadinya infeksi. Jadi meski ada banyak cairan pembersih yang bisa dibeli bebas, kamu tetap perlu memerhatikan keamanan kandungannya.
Adapun menurut BPOM, kandungan yang aman digunakan di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Cairan pembersih telinga dengan kandungan hidrogen peroksida (H2O2 3%)
Hidrogen peroksida merupakan komponen utama dalam berbagai produk cairan pembersih telinga. Fungsinya adalah untuk membantu melembutkan atau mengeluarkan kotoran yang menyumbat telinga. Dilansir Healthline, cara pemakaian cairan ini adalah:
- Berbaringlah ke sisi kanan atau kiri
- Teteskan sejumlah cairan ke dalam saluran telinga sesuai dengan instruksi yang tertera dalam kemasan
- Diamkan selama 5 menit
- Setelah itu duduk dan tepuk telinga dari luar dengan tisu untuk menyerap cairan yang keluar
- Kamu juga bisa masukkan cotton bud ke dalam campuran larutan tersebut, kemudian gunakan untuk membersihkan serumen.
Sedikit catatan, kamu juga bisa memanfaatkan bahan ini secara rumahan. Caranya hanya tinggal mencampurkannya dan larutan air hangat dengan perbandingan 1:1. Tapi ada baiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter jika ingin menggunakan ini.
2. Cairan pembersih telinga dengan kandungan natrium dokusat
Senyawa ini banyak terdapat di berbagai produk cairan pembersih telinga, misalnya waxsol. Fungsinya untuk menghilangkan kotoran telinga pada orang dewasa dan lanjut usia.
Ingat, pemakaian untuk anak di bawah usia 12 tahun hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dokter.
Selain bisa mengencerkan kotoran telinga yang mengeras, natrium dokusat juga mengandung pengemulsi ringan yang menembus dan membantu menyebarkan kotoran telinga.
Jangan gunakan natrium dokusat jika telinga kamu sedang radang atau mengalami perforated eardrum (terdapat lubang pada gendang telinga). Adapun cara pemakaiannya adalah:
- Isi pipet dari botol
- Miringkan kepala ke satu sisi
- Teteskan cairan dengan lembut ke telinga yang tersumbat sampai penuh
- Pasang sumbat kapas di telinga
- Waktu terbaik untuk melakukannya adalah sebelum tidur.
Baca juga: 6 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Sering Memakai Headset
Efek samping penggunaan cairan pembersih telinga yang tak tepat
Banyak orang mengalami sejumlah efek samping dari pemakaian cairan pembersih telinga. Ini biasanya tidak bersifat serius, tetapi bisa jadi akan membuat kamu merasa tidak nyaman.
Seperti yang tercantum di Healthline, pemakaian yang sembarangan dan tak tepat dapat menyebabkan beberapa dampak yang tidak diinginkan. Beberapa di antaranya adalah:
Infeksi
Otitis externa atau peradangan di permukaan luar saluran telinga merupakan kasus komplikasi yang paling sering terjadi. Selain itu, bisa juga terjadi otitis media atau peradangan di bagian dalam telinga yang cukup berbahaya.
Gendang telinga berlubang
Pemakaian cairan pembersih telinga secara berlebihan juga berisiko bisa membuat gendang berlubang. Kondisi ini sangat mungkin menjadi media pertumbuhan bakteri yang menyebabkan gangguan telinga.
Gangguan kesehatan ini juga bisa dipicu akibat kotoran yang sangat keras dan ada di dalam. Hal ini menyebabkan gendang telinga semakin tertekan dan meningkatkan risiko terjadi lubang di dalamnya.
Hal-hal yang harus dihindari
Jika kamu menggunakan benda kecil, seperti jepit rambut, penyeka kapas, atau sudut serbet, kamu malah dapat mendorong kotoran telinga masuk semakin dalam ke liang telinga. Inilah yang berbahaya dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan lainnya.
Selain itu penggunaan benda-benda semacam itu juga berpotensi melukai gendang telinga dan merusak pendengaran secara permanen. Penting untuk dicatat bahwa kamu tidak boleh mencoba mengairi telinga jika:
- Menderita diabetes
- Memiliki sistem kekebalan yang terganggu
- Mungkin memiliki lubang di gendang telinga
- Mengalami kondisi medis khusus yang memerlukan saran dari dokter terlebih dahulu.
Ear candle adalah pilihan lain yang harus kamu hindari, karena dapat melukai telinga.
Komplikasi
Jika kamu mengalami penyumbatan dan tidak mengobatinya, gejalanya bisa menjadi lebih buruk.
Kamu mungkin mengalami iritasi telinga lebih lanjut dan bahkan gangguan pendengaran. Kotoran juga dapat menumpuk sedemikian rupa sehingga dokter akan sulit melihat ke dalam telinga dan mendiagnosis masalah lain.
Dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi tambahan bahkan dapat terjadi. Ini termasuk vertigo, yaitu sensasi ruangan berputar-putar di sekitar Anda (biasanya sementara) dan bahkan tuli, yang bisa bersifat sementara atau permanen
Karena penumpukan kotoran telinga bisa berbahaya dari waktu ke waktu atau akibat kondisi kesehatan lainnya, temui dokter jika gejala tidak membaik setelah perawatan di rumah.
Bagaimana menjaga kesehatan telinga?
Selain menjaga kebersihan telinga, ikuti tips-tips berikut untuk melindunginya dan memastikan pendengaran yang baik untuk tahun-tahun mendatang:
Jangan memasukkan benda kecil ke telinga
Kamu tidak boleh memasukkan benda yang lebih kecil dari siku ke dalam liang telinga karena dapat menyebabkan cedera pada gendang telinga atau impaksi kotoran telinga.
Batasi paparan terhadap suara keras
Kenakan tutup kepala atau penutup telinga untuk melindunginya dari suara-suara yang terlalu keras.
Beristirahatlah secara berkala dari menggunakan headphone
Selain itu mempertahankan volume cukup rendah sehingga tidak ada orang lain yang dapat mendengar musik juga baik untuk menjaga kesehatan telinga.
Keringkan telinga setelah berenang
Ini penting dilakukan untuk mencegah gangguan telinga yang dinamakan sindrom telinga perenang. Gunakan kain untuk menyeka bagian luar telinga, dan miringkan kepala untuk membantu menghilangkan kelebihan air di dalam telinga.
Perhatikan setiap perubahan kemampuan mendengar
Jika kamu melihat perubahan, masalah keseimbangan, atau telinga menjadi berdenging setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, segera hubungi dokter.
Demikian informasi tentang bagaimana cara membersihkan telinga. Jika kamu ingin menggunakannya, pastikan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan konsultasi terlebih dulu ke dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!