Share This Article
Sleep apnea adalah gangguan yang bisa menyebabkan pernapasan seseorang terhenti selama tidur. Pada kasus yang lebih parah, sleep apnea bisa menyebabkan napas berhenti berulang kali dan membuat tubuh kekurangan oksigen.
Untuk mengatasi gangguan tersebut, biasanya penderita sleep apnea diminta untuk melakukan terapi CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Begini penjelasan mengenai terapi CPAP lengkap dengan risikonya.
Mengenal cara kerja CPAP
CPAP adalah mesin yang biasa digunakan untuk mengobati gangguan sleep apnea. Mesin CPAP ini dilengkapi selang dan masker atau nosepiece yang berfungsi menghasilkan tekanan udara yang konstan dan stabil.
CPAP juga dilengkapi dengan mesin kompresor yang akan menghasilkan aliran udara. Nantinya, udara akan mengalir melalui filter udara ke dalam tabung. Setelah itu, tabung akan mengirimkan udara ke sekitar mulut dan hidung.
Ketika tidur, aliran udara dari mesin CPAP akan mendorong dan mencegah terjadinya penyumbatan dalam saluran pernapasan penggunanya. Mesin ini juga akan membuka saluran udara sehingga paru-paru menerima banyak oksigen.
Terapi menggunakan mesin CPAP dapat menjaga jalan napas penderita sleep apnea agar tetap terbuka. Mesin ini juga dapat menstimulasi pernapasan dengan memompa udara.
Dengan begitu, pernapasan akan berjalan lebih baik selama tidur. Sehingga penderita sleep apnea terhindar dari bangun berulang kali untuk melanjutkan napas.
Baca juga:Efek Samping Jamu jika Dikonsumsi Berlebihan yang Perlu Kamu Ketahui
Jenis masker pada terapi CPAP
Ada beberapa jenis masker yang bisa digunakan pengguna mesin CPAP. Jenis masker ini akan disesuaikan dengan tingkat kenyamanan serta kondisi pernapasan penggunanya.
Berikut adalah jenis-jenis masker yang digunakan pada terapi CPAP:
- Nasal pillow mask. Jenis masker ini memiliki bantalan kecil yang menutupi area lubang hidung atau memiliki cabang yang pas dengan lubang hidung. Masker ini akan nyaman digunakan oleh kamu yang juga menggunakan kacamata.
- Nasal mask. Jenis masker ini adalah masker yang menutupi seluruh area hidung. Nasal mask dapat memberikan aliran udara bertekanan tinggi. Biasanya, nasal mask direkomendasikan untuk kamu yang punya kebiasaan bergerak-gerak saat tidur.
- Full mask. Jenis masker ini berbentuk segitiga dan menutupi mulut dan hidung. Biasanya masker ini direkomendasikan untuk kamu yang punya kebiasaan bernapas melalui mulut saat tidur atau memiliki semacam penyumbatan di hidung.
Manfaat terapi CPAP
Terapi CPAP tidak diperuntukkan bagi orang yang dengan gangguan napas yang spontan. Melainkan untuk orang-orang yang mengalami kesulitan bernapas saat tidur.
Manfaat dari terapi ini juga bukan hanya untuk pernapasan, tetapi banyak aspek kesehatan lain, seperti:
- Meningkatkan kualitas tidur
- Mengurangi hingga menghilangkan dengkuran
- Meredakan kelelahan
- Menurunkan risiko terkena serangan jantung, stroke, atau gangguan kardiovaskular lainnya
- Membantu menurunkan tekanan darah
- Mengurangi kantuk di siang hari
- Menurunkan glukosa darah dan kadar kolesterol
- Meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif lainnya.
Risiko dari terapi CPAP
Meski dapat membantu mengatasi sleep apnea, terapi CPAP tetap dapat memberikan risiko pada penggunanya. Terutama di masa awal penggunaan.
Risiko terapi CPAP ini meliputi:
- Rasa ketidaknyamanan di otot dada
- Kesulitan tidur, terutama di awal penggunaan
- Merasa klaustrofobia atau kecemasan
- Hidung tersumbat atau berair
- Mulut kering atau sakit
- Mimisan
- Iritasi kulit, kemerahan hingga luka di atas batang hidung ketika masker menyentuh wajah
- Perasaan kembung dengan udara
- Infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Tips menjalani terapi CPAP
Terapi CPAP dapat memberikan risiko terutama rasa ketidaknyamanan. Namun kamu dapat menguranginya dengan cara-cara berikut:
- Pilih masker yang memiliki material ringan dan empuk
- Pastikan masker terpasang dengan benar agar tidak bocor. Tanda masker terpasang dengan tepat adalah tidak terlalu ketat atau terlalu longgar
- Bila hidung tersumbat, coba gunakan nasal spray
- Gunakan humidifier untuk membantu mengatasi kulit kering atau rongga hidung
- Jaga kebersihan peralatan
- Letakkan mesin di bawah tempat tidur untuk mengurangi suara bising dari mesin.
Baca juga: Mengenal Perawatan Paliatif, Perawatan Holistik untuk Penyembuhan Kanker
Kebanyakan orang yang menjalani terapi CPAP akan merasa kesulitan di awal. Namun demi kelancaran terapi, sangat penting untuk terus mencoba menyesuaikan diri dengan alat tersebut.
Perawatan ini juga penting untuk menghindari komplikasi apnea tidur obstruktif, seperti masalah jantung dan kantuk yang berlebihan di siang hari.
Bila kamu hendak menjalani terapi CPAP, pastikan kamu selalu berkonsultasi dengan dokter. Terutama bila kamu menemukan masalah penyesuaian diri dengan mesin CPAP.
Ketika sudah terbiasa menggunakan mesin CPAP, gangguan sleep apnea pun bisa berangsur membaik. Dengan begitu kualitas tidur dapat meningkat.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!