Share This Article
Transplantasi ginjal merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk menangani gagal ginjal. Prosedur ini dapat mengobati penyakit ginjal kronis atau penyakit ginjal stadium akhir. Lalu, bagaimana cara kerja transplantasi ginjal? Simak selengkapnya di bawah ini.
Ginjal merupakan dua organ yang berbentuk seperti kacang yang terletak di setiap sisi tulang belakang tepat di bawah tulang rusuk. Besarnya seperti ukuran kepalan tangan.
Fungsi utama dari ginjal adalah menyaring dan membuang limbah, mineral, serta cairan dari darah dengan memproduksi urine.
Baca juga: Ketahui Bahaya Gagal Ginjal, Pilih Pengobatan dan Mulai Pencegahannya
Apa itu transplantasi ginjal?
Transplantasi ginjal adalah pembedahan ginjal yang sehat dari satu orang ke tubuh orang lain yang ginjalnya berfungsi sedikit atau tidak sama sekali.
Ginjal tak hanya memiliki fungsi menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine saja, tetapi ginjal juga membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh.
Ketika ginjal kehilangan kemampuan penyaringan, tingkat cairan dan limbah yang berbahaya dapat menumpuk di dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan dapat mengakibatkan gagal ginjal (penyakit ginjal stadium akhir).
Orang dengan penyakit ginjal stadium akhir perlu untuk membuang limbah dari aliran darah mereka melalui mesin (dialisis) atau melakukan transplantasi ginjal bila memungkinkan.
Jenis-jenis transplantasi ginjal
Terdapat tiga jenis transplantasi ginjal yang dapat dilakukan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Deceased-donor kidney transplant
Transplantasi ginjal dari donor yang sudah meninggal adalah ketika ginjal dari seseorang yang baru saja meninggal dikeluarkan atas persetujuan keluarga dan diberikan kepada penerima yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik yang mana membutuhkan transplantasi ginjal.
Living-donor kidney transplant
Transplantasi ginjal dari pendonor yang masih hidup adalah ketika ginjal dari donor hidup diangkat dan ditempatkan ke penerima yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik.
Preemptive kidney transplant
Transplantasi ginjal preemptive adalah ketika seseorang menerima transplantasi ginjal sebelum fungsi ginjal semakin memburuk hingga memerlukan dialisis untuk menggantikan fungsi penyaringan ginjal yang normal.
Faktor risiko
Transplantasi ginjal merupakan operasi yang besar, maka dari itu penting bagi kamu yang akan menjalani operasi ini untuk mengetahui terlebih dulu risikonya.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah risiko dari transplantasi ginjal.
- Reaksi alergi terhadap anestesi umum
- Pendarahan
- Pembekuan darah
- Infeksi
- Penolakan ginjal yang disumbangkan
- Kegagalan ginjal yang disumbangkan
- Serangan jantung
- Stroke
Tak hanya itu saja, obat immunosuppressant yang harus dikonsumsi setelah melakukan prosedur ini juga dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti:
- Penambahan berat badan
- Penipisan tulang
- Peningkatkan pertumbuhan rambut
- Jerawat
- Risiko lebih tinggi terkena kanker kulit tertentu dan limfoma non-Hodgkin
Persyaratan transplantasi ginjal
Untuk menjadi pendonor, seseorang setidaknya harus berusia minimal 18 tahun. Kandidat terbaik tidak memiliki penyakit yang berbahaya, tidak kelebihan berat badan, serta tidak merokok.
Kebanyakan orang yang membutuhkan transplantasi ginjal dapat melakukannya, selama:
- Cukup sehat untuk menahan efek operasi
- Transplantasi ginjal memiliki peluang sukses yang relatif baik
- Penderita bersedia untuk mematuhi perawatan yang disarankan dan diperlukan setelah transplantasi, seperti meminum obat penekan kekebalan tubuh dan menghadiri perjanjian tindak lanjut secara teratur
Adapun alasan tidak amannya atau tidak efektifnya melakukan transplantasi ginjal yaitu, mengalami infeksi yang sedang berlangsung (ini perlu ditangani terlebih dahulu), penyakit jantung yang parah, kanker yang telah menyebar pada beberapa bagian tubuh.
Bagaimana cara kerja transplantasi ginjal?
Transplantasi ginjal tidak dapat dilakukan secara sembarangan, diperlukan banyak pertimbangan untuk melakukan proses ini. Mengetahui cara kerja transplantasi ginjal dapat membantumu mengetahui gambaran yang lebih jelas bagaimana proses ini dilakukan.
Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, jika kamu ingin melakukan transplantasi ginjal, cara kerja transplantasi ginjal meliputi langkah-langkah berikut:
- Beri tahu dokter atau perawat bahwa kamu ingin melakukan transplantasi ginjal
- Dokter akan merujuk kamu ke pusat transplantasi untuk melakukan tes guna mengetahui bahwa, apakah kamu cukup sehat untuk menerima transplantasi. Donor yang masih hidup perlu melakukan beberapa tes untuk memastikan mereka cukup sehat untuk mendonorkan ginjal
- Jika kamu tidak memiliki pendonor yang masih hidup, kamu akan dimasukkan ke daftar tunggu untuk menerima ginjal. Kamu juga akan menjalani tes darah bulanan sambil menunggu donor ginjal
- Kamu harus pergi ke rumah sakit dengan segera untuk menjalani transplantasi ginjal setelah kamu mendapatkan pendonor. Jika kamu memiliki pendonor hidup, kamu dapat langsung menjadwalkan transplantasi ginjal jika semua tes sudah dilakukan
Cara kerja transplantasi ginjal sebelum prosedur
Sebelum melakukan prosedur transplantasi ginjal, kamu harus menemukan pendonor yang bersedia mendonorkan ginjalnya. Seorang pendonor ginjal dapat merupakan seseorang yang masih hidup atau sudah meninggal, seseorang yang dikenal atau yang tidak dikenal sama sekali.
Tim transplantasi akan mempertimbangkan beberapa faktor saat mengevaluasi apakah donor cocok untuk kamu atau tidak. Beberapa tes yang mungkin saja dilakukan dapat berupa:
Tes golongan darah
Akan lebih baik jika mendapatkan ginjal dari donor yang golongan darahnya cocok dengan golongan darah penerima.
Transplantasi yang tidak sesuai dengan dengan jenis golongan darah sebenarnya memungkinkan, tetapi memerlukan perawatan medis tambahan sebelum dan sesudah transplantasi untuk mengurangi risiko penolakan organ.
Tes jaringan
Jika golongan darah penerima dan pendonor cocok, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah tes jaringan yang disebut human leukocyte antigen (HLA).
Tes ini membandingkan penanda genetik yang meningkatkan kemungkinan ginjal yang ditransplantasikan akan bertahan lama.
Memiliki pendonor yang cocok dapat berarti kecil kemungkinan tubuh penerima untuk menolak ginjal yang didonorkan.
Crossmatch
Tes pencocokan yang ketiga sekaligus terakhir melibatkan pencampuran sampel kecil darah penerima dengan pendonor di laboratorium. Tes ini menentukan apakah antibodi dalam darah penerima akan bereaksi terhadap antigen spesifik dari darah pendonor.
Jika hasilnya negatif, berarti keduanya cocok dan tubuh penerima mungkin tidak menolak ginjal pendonor.
Transplantasi ginjal dengan hasil crossmatch positif juga dapat memungkinkan, tetapi memerlukan perawatan medis tambahan sebelum dan sesudah transplantasi untuk mengurangi risiko antibodi penerima bereaksi terhadap organ yang diberikan pendonor.
Cara kerja transplantasi ginjal selama prosedur
Cara kerja transplantasi ginjal selama operasi yakni, dokter akan memasukkan ginjal yang sehat ke dalam tubuhmu. Kamu akan menerima anestesi umum sebelum operasi, jadi kamu tidak akan sadar selama operasi dilakukan.
Hal tersebut melibatkan pemberian obat yang akan membuat kamu tertidur selama operasi. Anestesi akan disuntikkan ke dalam tubuh melalui jalur intravena (IV) di tangan atau di lengan.
Operasi biasanya memakan waktu selama 3 hingga 4 jam. Dokter biasanya akan mentransplantasikan ginjal ke perut bagian bawah di dekat selangkangan.
Tim bedah akan memantau detak jantung, tekanan darah, dan tingkat oksigen darah selama menjalani prosedur.
Cara kerja transplantasi ginjal setelah operasi
Beberapa hal yang perlu kamu ketahui setelah menjalankan operasi transplantasi ginjal di antaranya adalah:
Memantau efek operasi
Dokter dan perawat akan memantau kondisimu untuk melihat tanda-tanda adanya komplikasi. Bahkan ketika kamu merasa sudah pulih setelah menjalani operasi, kamu mungkin perlu tinggal di rumah sakit hingga seminggu setelah operasi.
Ginjal baru mungkin akan mulai membuang limbah dari tubuh dengan segera. Dalam kasus lain mungkin memerlukan waktu hingga beberapa hari, dan mungkin kamu memerlukan dialisis sementara sampai ginjal baru mulai berfungsi dengan baik.
Ginjal yang didonorkan oleh anggota keluarga biasanya dapat bekerja lebih cepat dibandingkan dengan ginjal yang didonorkan oleh orang lain atau orang yang sudah meninggal.
Sebagian besar penerima transplantasi ginjal dapat kembali bekerja dan melakukan aktivitas normal lainnya dalam waktu delapan minggu setelah transplantasi.
Penerima donor tidak boleh mengangkat beban yang beratnya lebih dari 10 pon atau melakukan olahraga (selain berjalan kaki) sampai luka sembuh. Biasanya luka dapat sembuh sekitar enam minggu setelah operasi.
Melakukan pemeriksaan rutin
Setalah kamu meninggalkan rumah sakit, pemantauan tetap akan dilakukan selama beberapa minggu untuk memeriksa seberapa baik ginjal yang baru diterima bekerja. Tak hanya itu, ini juga diperlukan untuk memastikan tubuh tidak menolaknya.
Dokter akan membuat jadwal pemeriksaan rutin yang harus kamu ikuti setelah menjalani operasi. Kamu mungkin saja juga perlu untuk melakukan tes darah selama beberapa kali seminggu dan obat akan disesuaikan.
Mengonsumsi obat
Kamu akan mengonsumsi sejumlah obat seletah transplantasi ginjal dilakukan. Obat-obatan ini dikenal sebagai immunosuppressants (obat anti penolakan) yang membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyerangan atau penolakan ginjal baru yang kamu terima.
Obat tambahan membantu mengurangi risiko komplikasi lain, seperti infeksi setelah melakukan transplantasi. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat antibakteri, antivirus, dan antijamur. Sangat penting untuk selalu mengonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter.
Berapa biaya transplantasi ginjal?
Setelah mengetahui bagaimana cara kerja transplantasi ginjal, hal lain yang perlu kmau ketahui dan kamu pertimbangkan adalah biaya.
Biaya transplantasi ginjal sendiri sebenarnya sangat bergantung dari rumah sakit. Masing-masing rumah sakit mematok biaya yang berbeda untuk melakukan prosedur ini. Namun, biasanya operasi transplantasi ginjal memerlukan biaya sebesar ratusan juta rupiah.
Dilansir dari Liputan6.com, pada tahun 2019, BPJS Kesehatan menjamin biaya transplantasi ginjal bagi peserta BPJS sebesar Rp390 juta untuk rumah sakit kelas A tipe 1, sekitar Rp340 juta untuk kelas 2, dan Rp283 juta untuk kelas 3.
Bagi peserta non-BPJS, angka tersebut dapat menjadi acuan untuk menyiapkan dana untuk prosedur transplantasi ginjal. Akan lebih baik jika peserta menyiapkan dana lebih untuk mengantisipasi adanya biaya tambahan.
Ada beberapa rumah sakit yang mematok biaya yang lebih tinggi dari angka tersebut. Maka dari itu, sebaiknya bertanyalah terlebih dahulu soal biaya pada rumah sakit yang dipilih untuk mengetahui rincian biaya transplantasi ginjal.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.