Share This Article
Seperti yang kita ketahui bahwa medical check up adalah hal penting yang harus dilakukan untuk mengetahui kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dalam hal ini, asuransi sangatlah membantu segala proses pemeriksaan. Namun, asuransi bisa berjalan lancar jika melakukan financial check up secara rutin dengan benar.
Apa itu financial check up?
Financial check up adalah sebuah kesempatan bagi seseorang untuk melihat atau meninjau kembali secara sistematis kondisi keuangan pribadi. Hal ini perlu dilakukan setiap tahun atau setelah mengalami pengeluaran biaya yang cukup besar. Financial check up mencakup rekening pensiun, tabungan, utang, bahkan jumlah saldo di dalam asuransi.
Financial check up ini sendiri perlu dilakukan untuk melihat seberapa ‘sehat’ kondisi keuangan pribadi setiap tahunnya. Apabila kamu memiliki arus keuangan pribadi yang terbilang ‘sehat’, maka akan lebih mudah menabung untuk berbagai kebutuhan yang salah satunya asuransi kesehatan.
Lalu, bagaimana cara melakukan financial check up yang benar?
Berikut ini beberapa cara melakukan financial check up yang benar agar mengetahui seberapa ‘sehat’ kondisi keuanganmu:
1. Wajib memahami kondisi keuangan
Cara pertama yang perlu dilakukan untuk financial check up adalah memahami kondisi keuangan terlebih dahulu. Apabila pengeluaranmu ternyata lebih besar daripada penghasilan, maka kini saatnya untuk menyesuaikannya terhadap pos pengeluaran.
Pos pengeluaran disini maksudnya biaya yang tidak rutin digunakan seperti shopping, entertaining, dan hal-hal lain. Biasanya biaya yang sifatnya untuk memenuhi beberapa keinginan saja.
Ini perlu kamu sesuaikan dengan pendapatan, karena seringkali tanpa sadar kamu menghabiskan uang dengan jumlah cukup besar untuk memenuhi keinginan bukan kebutuhan pokok. Sehingga alokasikan kebutuhan yang lain seperti asuransi, dana darurat dan investasi sangat penting.
Bagi kamu yang kesulitan untuk membagi pos pengeluaran, ikuti beberapa tips berikut yuk:
40 persen untuk biaya kebutuhan pokok bulanan
Pertama, pisahkan terlebih dahulu pendapatan yang kamu terima sebesar 40 persen khusus untuk biaya kebutuhan pokok setiap bulannya. Ini biaya yang jumlahnya tidak boleh dikurangi agar bisa mencukupi kebutuhan seperti makan sehari-hari, transportasi, dan pulsa internet.
30 persen untuk bayar tagihan atau utang
Kedua, sisihkan sebanyak 30 persen dari pendapatan untuk menabung. Alokasi biaya yang satu ini bisa digunakan untuk membayar berbagai tagihan atau utang. Contohnya untuk membayar cicilan rumah, kendaraan, atau lain-lainnya.
10 persen khusus untuk tabungan
Ketiga, selalu pastikan kamu sisihkan 10 persen dari pendapatan untuk ditabung, ya. Memang nominalnya tidak terlalu besar, namun apabila konsisten melakukannya maka bisa bermanfaat untuk kebutuhan atau keperluan jangka panjang.
10 persen untuk dana darurat
Keempat untuk dana darurat. Hingga saat ini masih banyak orang yang menyepelekan dana darurat. Padahal ini sangat berguna untuk membantu kamu di waktu-waktu tak terduga jika terjadi sesuatu.
10 persen untuk investasi
Kelima atau pembagian pendapatan yang terakhir khususkan untuk investasi. Apabila seluruh kebutuhan di atas telah terpenuhi, maka kini saatnya untuk berasuransi yang juga menjadi investasi keuangan di masa depan. Apalagi asuransi kesehatan yang kini harus mulai menjadi prioritasmu, karena semakin mahalnya biaya berobat dan rumah sakit.
2. Mulai pikirkan kebutuhan untuk berasuransi
Semua orang pasti ingin hidup sehat tanpa gangguan apapun, namun lagi-lagi tidak ada manusia yang bisa memprediksi masa depan. Sehingga kamu akan sangat membutuhkan asuransi sebagai jaminan agar kehidupan tetap berjalan baik. Jenis- jenis asuransi sendiri yang paling umum ada asuransi jiwa, kesehatan, hingga kerugian.
Pada tahap ini, kamu perlu tahu bahwa kebutuhan asuransi adalah bagian penting dalam rencana anggaran keuangan pribadi atau keluarga. Ini akan menjamin kebutuhan kamu secara pribadi atau keluarga di masa depan.
3. Pastikan memiliki dana darurat yang cukup
Selain itu kebutuhan asuransi, dana darurat juga harus dipertimbangkan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga. Dana darurat ini bisa kamu gunakan apabila dalam kondisi yang serba mendadak, sehingga tidak memengaruhi keuangan tabungan.
Lebih baik lagi, apabila dana darurat ini bisa disimpan dalam akun rekening terpisah sehingga tidak tercampur dengan biaya kebutuhan pokok lainnya.
4. Ini saat yang tepat untuk mulai berinvestasi
Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Yuk, mulai berinvestasi untuk kehidupan pribadi bersama keluargamu di masa depan. Investasi ini bisa jadi tabungan dalam jangka panjang yang menjamin kebutuhan nantinya. Salah satunya dengan berasuransi kesehatan sebagai jaminan berobat dalam keadaan mendesak atau mendadak.
Namun, kamu tidak perlu lagi mencari asuransi kesehatan mana yang paling baik karena Good Doctor memiliki produk managed care yang bisa bantu user atau pengguna untuk memproteksi kesehatannya di masa depan. Kamu bisa dapatkan produk ini dengan membelinya secara online namun bisa digunakan secara offline.
Baca juga: Hasil Survei: Ini Alasan Kamu Perlu Asuransi Kesehatan
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.