Share This Article
Menurut data WHO, seperempat populasi terinfeksi tuberkulosis atau TBC. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit ini? Bagaimana cara mencegah TBC, agar tak tertular penyakit ini?
Sebelum mengetahui cara pencegahannya, kamu perlu mengetahui penyebab dan bagaimana penyakit ini ditularkan. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut soal cara mencegah TBC, simak ulasannya berikut ini.
Mengetahui penularan TBC
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular dan umumnya menyerang paru-paru, meski dapat menyerang bagian atau organ tubuh lainnya, seperti otak dan tulang.
TBC sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- TBC laten: yaitu kondisi seseorang yang memiliki bakteri TBC di dalam tubuhnya tetapi dalam kondisi tidak aktif, sehingga tidak akan menularkan orang lain. Namun, bakteri itu bisa aktif sewaktu-waktu saat sistem kekebalan tubuh seseorang melemah.
- TBC aktif: yaitu kondisi bakteri TBC aktif, membuatmu sakit dan dapat menularkan orang lain. Jika tidak mendapat perawatan medis, bisa berpotensi menyebabkan kematian.
Karena bahaya penularan dan juga dapat menyebabkan kematian, sebaiknya kamu melakukan pencegahan agar tidak tertular penyakit ini. Namun sebelumnya, kamu juga perlu mengetahui bagaimana penyakit ini menular dan melalui apa penyakit ini bisa menjangkiti seseorang.
TBC menular dari manusia ke manusia lainnya melalui droplet, yaitu percikan dahak dari mulut. Droplet bisa menyebar saat seseorang:
- Batuk
- Bersin
- Bernyanyi
- Teriak
- Meludah
- Tertawa
Kemudian, bakteri yang terbawa dalam droplet akan bercampur dengan udara dan bertahan di udara hingga berjam-jam. Jika orang lain dalam kondisi sehat menghirupnya, maka kemungkinan akan tertular TBC.
Seperti apa cara mencegah TBC?
Dilansir dari Healthline, semua lokasi dengan risiko TBC yang tinggi, akan melakukan vaksinasi TBC. Vaksin tersebut dikenal dengan nama Bacillus Calmette–Guérin (BCG).
Vaksin BCG akan memberikan perlindungan terhadap penyakit TBC, dengan membangun kekebalan tubuh untuk melawan TBC. Biasanya diberikan saat masih kanak-kanak. Di Indonesia, vaksin ini diberikan pada bayi berusia satu bulan.
Cara mencegah TBC lain yang perlu dilakukan
Selain mendapatkan vaksin, kamu juga perlu menghindari kondisi yang rentan pada penularan TBC, seperti:
- Lingkungan tempat tinggal dengan sirkulasi udara kurang baik dan lembap.
- Berada di lingkungan yang sama dengan pengidap TBC.
- Tinggal atau bekerja di panti atau penampungan, karena TBC akan lebih mudah menyebar di tempat yang padat apalagi ventilasi udara yang tidak sehat.
- Bepergian ke lokasi berisiko tinggi TBC, seperti; Afrika, Eropa Timur, Asia, Rusia, Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Jika bepergian ke lokasi tersebut, lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui cara-cara pencegahan mandiri agar tidak tertular TBC.
Cara mencegah TBC laten menjadi aktif
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat yang namanya TBC laten, yaitu kondisi bakteri yang tidak aktif di dalam tubuh. Agar TBC itu tidak berubah aktif, kamu perlu melakukan pengobatan medis.
Jika kamu memiliki kondisi TBC laten, kamu akan direkomendasikan pengobatan dengan resep obat minum yang harus dihabiskan dalam jangka waktu tertentu. Ada yang berlangsung 3 hingga 9 bulan pengobatan.
Pemberian obat dan lama waktu konsumsi berbeda-beda tergantung pada kondisi pasien, Terutama jika pasien TBC laten berada di sekitar atau tinggal dengan pasien TBC aktif, mungkin dokter akan memberikan resep obat lainnya untuk memberikan perlindungan lebih.
Jika kamu adalah penderita TBC aktif
Cara mencegah TBC bukan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang dalam kondisi sehat. Pasien TBC aktif juga bisa ikut melakukan berbagai cara, untuk mencegah penularan TBC ke orang-orang di sekitarnya. Berikut yang bisa dilakukan pasien TBC aktif untuk mencegah penularan:
- Minum obat sesuai resep dokter hingga dinyatakan sembuh
- Ikuti semua yang diminta oleh dokter
- Tutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu dengan plastik agar bakteri tidak menyebar di udara
- Cuci tangan setelah batuk atau bersin
- Jangan menerima tamu atau bertamu selagi masih dalam masa penyembuhan
- Pastikan tinggal di dalam rumah yang memiliki sirkulasi udara yang sehat. Buka jendela dan gunakan kipas untuk membuat udara terus bergerak
- Jangan bepergian dengan transportasi umum selama masih dalam pengobatan
Melakukan pencegahan tentunya akan lebih baik daripada mengobati. Apalagi menurut pusdatin.kemkes.go.id, jumlah kasus baru TB di Indonesia menembus angka 420.994 kasus pada tahun 2017. Tidak ada salahnya melakukan pencegahan demi kesehatanmu.
Demikian berbagai cara mencegah TBC yang bisa dilakukan.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar info sehat lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!