Share This Article
Cara menghilangkan cegukan saat puasa banyak dicari karena cukup menjengkelkan jika tak segera hilang. Cegukan sering terjadi secara tiba-tiba dan bisa berlangsung singkat maupun lama.
Saat cegukan, seringkali orang akan menawarkan kita minum untuk menghilangkan gejalanya, namun cara ini tidak bisa dilakukan saat kita puasa ya.
Na, pelajari lebih jauh soal cegukan dan bagaimana cara menghilangkan cegukan saat puasa pada ulasan berikut ini!
Apa itu cegukan?
Cegukan secara medis dikenal sebagai sinkron diafragma flutter atau SDF. Kondisi ini terjadi karena diafragma tiba-tiba berkontraksi secara tidak sengaja dan pada saat yang sama pita suara tertutup sehingga menghalangi aliran udara.
Penyebab pasti cegukan masih belum jelas, tetapi cegukan kronis terkait dengan berbagai kondisi medis, termasuk stroke dan masalah pencernaan.
Munculnya cegukan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup yang buruk, seperti makan terlalu banyak atau cepat, mengonsumsi makanan pedas, sering mengonsumsi minuman berkarbonasi dan sering minum alkohol.
Baca Juga : Cegukan Disebut-sebut sebagai Gejala Baru COVID-19, Bagaimana Faktanya?
Penyebab cegukan saat puasa
Pada banyak kasus seseorang bisa mengalami cegukan saat makan terlalu cepat. Ini dapat membuat kamu menelan udara bersama makanan dan berakhir dengan cegukan.
Namun, ini pasti tidak mungkin terjadi saat puasa karena tidak ada aktivitas makan dan minum.
Berikut beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan cegukan saat puasa:
- Keadaan saat diafragma meregang atau kejang secara tiba-tiba . Saat kejang, kamu menarik napas tiba-tiba dan pita suara akan menutup, yang menyebabkan suara yang khas. Cegukan terkadang dianggap sebagai refleks untuk melindungi seseorang agar tidak tersedak.
- Kerusakan pada saraf vagus atau frenikus dapat menyebabkan cegukan berlangsung lama.
- Stroke atau tumor otak yang melibatkan batang otak, dan beberapa gangguan medis kronis (seperti gagal ginjal) dilaporkan menyebabkan cegukan. Trauma pada otak, meningitis, dan ensefalitis juga dapat menyebabkan cegukan.
- Masalah pada hati, termasuk pembengkakan, infeksi, atau massa dapat menyebabkan iritasi pada diafragma, yang dapat menyebabkan cegukan.
- Menghirup asap yang berbahaya juga bisa memicu gejala cegukan.
- Kecemasan dan stres dapat menyebabkan cegukan jangka pendek dan jangka panjang.
- Perubahan suhu mendadak.
Baca Juga : Bisa Pertanda Penyakit, Kenali Penyebab Cegukan Berikut Ini
Gejala cegukan
Cegukan dapat digambarkan sebagai kejang singkat yang dapat menyebabkan iritasi pada diafragma yang dapat terjadi selama beberapa detik atau menit.
Cegukan jarang terjadi dalam waktu lama pada individu normal tanpa masalah medis yang mendasarinya.
Tips cara menghilangkan cegukan saat puasa
Cara yang biasa dilakukan untuk menghentikan cegukan adalah minum air hangat. Air hangat dipercaya mampu membantu melancarkan peredaran darah serta oksigen dalam tubuh.
Cegukan bisa hilang jika kamu segera mengonsumsi air hangat secara perlahan dan tahan napas dengan posisi tubuh membungkuk.
Nah, cara menghilangkan cegukan ketika puasa dengan mengonsumsi air hangat tentu tidak bisa dilakukan. Hal ini karena puasa mengharuskan kamu untuk menahan lapar dan haus mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Lalu, bagaimana cara menghilangkan cegukan ketika berpuasa? Berikut beberapa tips cara menghilangkan cegukan saat puasa yang bisa kamu coba!
1. Atur pernapasan
Cara menghilangkan cegukan saat puasa yang pertama adalah dengan mengatur pernapasan. Ketika puasa, kamu bisa menggunakan teknik atur pernapasan jika mengalami cegukan.
Cegukan yang berkepanjangan dapat menghilang dengan mengatur pernafasan dengan benar. Bernapas secara teratur dapat membantu oksigen dan karbondioksida masuk secara bergantian dengan kadar yang tepat.
Cara mengatur pernapasan yang tepat adalah dengan menarik napas selama lima hitungan dan keluarkan juga dalam lima hitungan. Ulangi teknik pernapasan ini sampai cegukan benar-benar menghilang.
Baca Juga : Susah Hilang, Ini Dia Cara Mengatasi Cegukan yang Bisa Kamu Coba!
2. Cara menghilangkan cegukan saat puasa dengan tahan napas
Cegukan yang berkepanjangan akan membuat kamu merasa tidak nyaman, kan? Nah, selain mengatur pernapasan, cara mudah untuk mengatasi cegukan yang berkepanjangan adalah menahan napas.
Teknik yang sering digunakan sebagian besar orang ini dipercaya mampu menambah kadar karbondioksida di dalam tubuh.
Teknik satu ini bisa dipraktekkan dengan cara mengambil udara dalam jumlah banyak. Setelah itu, tahan napas selama 10 hingga 20 detik kemudian buang. Ulangi cara ini seperlunya hingga cegukan tidak lagi terasa.
3. Bernapas dengan kantong kertas
Cara menghilangkan cegukan saat puasa berikutnya kamu bisa mencoba bernapas dengan kantong kertas. Bernapas dengan menggunakan kantong memiliki tujuan yang sama dengan menahan napas.
Cara ini dapat membantu kamu dalam meningkatkan kadar karbondioksida di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan, jika kamu bernapas menggunakan kantong maka sebenarnya karbondioksida yang dikeluarkan kembali dihirup.
Cara menghilangkan cegukan dengan teknik sangat mudah, yakni cukup bernapas seperti biasa namun menggunakan kantong kertas.
Bernapaslah secara perlahan, kembung dan kempiskan kantong kertas dengan teratur. Namun, ingat jangan gunakan kantong plastik, ya!
4. Cara menghilangkan cegukan saat puasa dengan melipat kedua lutut
Teknik lain untuk mengatasi cegukan saat puasa tanpa mengonsumsi makanan atau minuman adalah melipat kedua lutut. Cegukan yang mengganggu kegiatan sehari-hari adalah menahan nafas sambil menekuk kedua lutut.
Cara ini dipercaya mampu mengatasi cegukan dengan cepat dan tidak kambuh. Cukup cari tempat duduk yang nyaman dan tekuklah kedua lutut di depan dada. Tahan posisi ini selama dua menit dengan tetap mengatur pernapasan. Ulangi cara ini sampai cegukan benar-benar sudah hilang.
5. Pijat arteri karotis
Cara menghilangkan cegukan saat puasa yang kelima adalah dengan memijat area arteri karotis. Memijat arteri karotis juga bisa menjadi cara mengatasi cegukan saat puasa yang efektif.
Perlu diketahui, kamu memiliki dua arteri karotis yang biasanya akan dirasakan ketika memeriksa denyut nadi. Arteri karotis yang dipijat secara perlahan mampu membantu menghilangkan cegukan berkelanjutan.
Caranya cukup mudah, yaitu dengan memiringkan kepala ke kiri dan pijat arteri di sisi kanan dengan gerakan memutar. Lakukan teknik ini selama 5 hingga 10 detik hingga cegukan menghilang.
6. Titik tekanan
Cara mengatasi cegukan saat puasa berikutnya adalah dengan memberikan tekanan pada beberapa titik atau pressure points.
Caranya adalah dengan melakukan:
- Tarik lidah, pegang ujung lidah di jari-jari dan tarik. Ini merangsang saraf vagus dan meredakan kejang diafragma, yang terkadang dapat menghentikan cegukan. Ini seringkali tidak berhasil.
- Tekan diafragma dengan lembut.
- Beri tekanan lembut di setiap sisi hidung saat menelan.
Baca Juga : Bayi Cegukan di Dalam Kandungan, Berbahaya atau Tidak?
Kapan harus ke dokter?
Cegukan jarang menjadi perhatian karena bukan kondisi medis yang berbahaya. Namun, jika kamu mengalami cegukan disertai dengan gejala berikut, sebaiknya segera hubungi dokter:
- Cegukan menjadi sering, kronis, dan terus-menerus (berlangsung lebih dari 3 jam)
- Mulai memengaruhi pola tidur
- Mengganggu makan
- Menyebabkan refluks makanan atau muntah
- Terjadi dengan sakit perut yang parah
- Demam
- Sesak napas
- Meludah darah
- Merasa tenggorokan akan tertutup
Pada orang sehat, cegukan biasanya hilang dengan sendirinya tanpa efek yang serius setelah itu.
Namun, jika cegukan terus berlanjut, hal itu dapat menyebabkan rasa malu dan stres sosial, dan jika berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan bicara, makan, dan tidur.
Cara menghilangkan cegukan saat puasa dengan prosedur medis
Saat cegukan menjadi parah, beberapa metode medis bisa dilakukan untuk mengatasi cegukan. Perawatan untuk menghilangkan cegukan tergantung pada seberapa parah cegukan tersebut.
Untuk cegukan umum yang biasanya akan berhenti dengan sendirinya, pengobatan rumahan seperti 5 tips di atas umumnya cukup untuk menyembuhkan gejalanya.
Namun untuk yang parah maka butuh bantuan medis, di antaranya:
- Untuk cegukan yang parah dan terus-menerus (biasanya berlangsung hingga 2 hari), dokter mungkin mencoba obat untuk mengatasi cegukan dengan obat seperti Klorpromazin (Thorazine), baclofen (Lioresal).
- Anestesi untuk memblokir saraf frenikus dan implantasi bedah dari stimulator elektronik ke saraf vagus juga efektif. Pembedahan untuk menonaktifkan saraf frenikus (saraf yang mengontrol diafragma) seringkali merupakan pilihan terakhir.
Waspada dengan cegukan kronis!
Cegukan bisa menjadi berbahaya juga lho. Pria lebih mungkin mengalami cegukan jangka panjang daripada wanita.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko cegukan meliputi:
- Masalah mental atau emosional. Kecemasan, stres, dan kegembiraan telah dikaitkan dengan beberapa kasus cegukan jangka pendek dan jangka panjang.
- Operasi. Beberapa orang mengalami cegukan setelah menjalani anestesi umum atau setelah prosedur yang melibatkan organ perut.
Baca Juga : Jangan Diabaikan, Ini Bahaya di Balik Cegukan Terus-menerus!
Komplikasi akibat cegukan berkepanjangan
Baik saat puasa maupun tidak, jika cegukan tidak hilang maka bisa menyebabkan masalah lain.
Berikut beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat cegukan berkepanjangan:
- Penurunan berat badan dan dehidrasi. Jika cegukan berlangsung lama dan terjadi dalam interval pendek, bisa jadi sulit untuk makan dengan benar.
- Insomnia. Jika cegukan berkepanjangan terus berlanjut selama jam tidur, mungkin sulit untuk tertidur atau tetap tertidur.
- Kelelahan. Cegukan yang berkepanjangan bisa melelahkan, terutama jika membuat sulit tidur atau makan.
- Masalah komunikasi. Mungkin sulit bagi orang tersebut untuk berbicara.
- Depresi. Cegukan jangka panjang dapat meningkatkan risiko pengembangan depresi klinis.
- Penyembuhan luka yang tertunda. Cegukan yang terus-menerus dapat mempersulit penyembuhan luka pasca operasi, meningkatkan risiko infeksi atau pendarahan setelah operasi.
Cara mencegah cegukan
Cegukan yang sering terjadi biasanya dipicu oleh berbagai faktor tertentu. Karena itu, menghindari faktor pemicu dapat mengurangi risiko cegukan berkelanjutan. Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Cegukan bisa dihindari dengan mengubah perilaku dan kebiasaan. Beberapa hal dapat dicoba antara lain makan secara perlahan, hindari makanan pedas, tidak mengkonsumsi alkohol, dan hindari faktor penyebab stres.
Jika kamu mengalami cegukan kronis, perubahan gaya hidup dapat membantu. Hindari minuman berkarbonasi dan makanan penghasil gas, dan makanlah dalam porsi kecil.
Nah, untuk menghindari rasa tidak nyaman akibat cegukan maka lakukanlah tindak pencegahan dengan benar. Apabila cegukan masih berlanjut, kemungkinan kamu memiliki masalah kesehatan lain. Untuk itu, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.