Share This Article
Pernahkah kamu merasakan perut tidak nyaman, sering bersendawa, hingga muncul sensasi terbakar? Bisa jadi itu adalah gejala dari maag. Obat-obatan bisa membantu mengatasinya. Tapi, penting untuk mengetahui cara minum obat maag agar efeknya bekerja maksimal.
Lantas, apa saja obat yang biasa dipakai untuk mengatasi maag? Bagaimana cara minumnya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu maag?
Sebenarnya, maag tidak dikenal dalam dunia medis. Hanya saja, banyak kalangan mendefinisikannya sebagai kumpulan gejala yang muncul akibat gangguan pada lambung. Kondisi itu sering disebut dengan dispepsia.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan maag atau dispepsia. Menurut sebuah publikasi di Universitas Muhammadiyah Surakarta, penyebab paling umum dari maag adalah peningkatan produksi asam lambung, sehingga terjadi iritasi hingga menimbulkan berbagai gejala.
Meski, dalam beberapa kasus, gejala yang dikenali sebagai maag juga dapat menjadi indikasi dari kanker, kelainan pankreas atau saluran empedu, hingga penyakit tukak lambung.
Apa pun penyebabnya, gejala dari maag biasanya berupa sakit perut, kembung, mual, muntah, merasa tidak nyaman di perut, sensasi terbakar atau heartburn, hingga sering bersendawa.
Baca juga: 5 Bahaya Asam Lambung Rendah: Bisa Picu Heartburn hingga Gangguan Imun
Daftar obat untuk mengatasi maag
Saat mengalami gejala dari maag, ada baiknya kamu tidak mengabaikannya. Berikut daftar obat yang kerap dipakai untuk mengatasi maag:
Antasida
Antasida adalah obat paling umum untuk mengatasi berbagai masalah pada lambung. Obat ini bekerja dengan cara menetralkan asam lambung, sehingga gejala yang muncul akan mereda seiring berjalannya waktu. Salah satu antasida yang cukup populer adalah Mylanta.
Antagonis reseptor H2 (H2RA)
Hampir sama seperti antasida, antagonis reseptor H2 bekerja dengan mengurangi asam lambung. Namun, jika dikonsumsi tak sesuai dosis, obat ini dapat memicu efek samping seperti ruam, diare, mual, muntah, sakit kepala, hingga sembelit. Obat ini biasa dijual dengan merek Pepcid.
Prokinetik
Prokinetik, seperti obat resep bernama Reglan dan Motilium, bekerja dengan meningkatkan fungsi otot (motilitas) di saluran pencernaan. Obat ini harus diminum sesuai resep dokter untuk menghindari efek samping seperti kejang, kelelahan, depresi, dan gelisah.
Penghambat pompa proton (PPI)
Obat untuk maag berikutnya adalah penghambat pompa proton (PPI) seperti Prilosec. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi dan menekan kadar asam lambung, tapi lebih kuat dari H2RA. PPI dapat menyebabkan efek samping seperti diare, batuk, sakit punggung, sembelit, dan pusing.
Baik obat PPI dan H2RA biasanya dipakai untuk mengobati gejala maag akibat tukak lambung. Dua obat itu kerap dikombinasikan dengan antibiotik seperti klaritromisin dan amoksisilin untuk membunuh bakteri H. Pylori.
Cara minum obat maag
Banyak orang masih bingung bagaimana cara minum obat maag, apakah dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Tidak hanya itu, tidak sedikit pula yang masih bertanya apakah obat maag harus dikunyah dulu atau langsung ditelan.
Sebelum atau sesudah makan?
Mengutip dari Web MD, obat untuk mengatasi masalah pada lambung sebaiknya dikonsumsi 30 menit sebelum makan. Pada kondisi yang parah, kamu mungkin harus meminumnya 2 jam sebelum perut terisi makanan.
Cara minum obat maag tersebut bukan tanpa alasan, ada beberapa faktor yang membuat kamu harus mengonsumsinya dalam keadaan perut kosong. Saat ada makanan yang masuk ke dalam perut, kadar asam lambung akan meningkat.
Bagi pengidap maag, kondisi itu akan memperburuk gejala. Nah, obat harus diminum sebelum makan agar asam lambung bisa ditekan lebih dulu. Sehingga, saat kamu makan, kadar asam lambung akan terkontrol dan tak menimbulkan gejala.
Dikunyah atau langsung ditelan?
Bicara soal cara minum obat maag, kamu perlu tahu apakah obat itu dikonsumsi langsung ditelan utuh atau harus dikunyah. Meski ada yang tersedia dalam bentuk cair, obat maag dalam bentuk tablet biasanya harus dikunyah, bukan langsung ditelan utuh. Mengapa begitu?
Dikutip dari Drugs, obat itu harus dikunyah agar kandungan kalsium karbonat dan bahan aktif lainnya bisa bekerja lebih cepat dan langsung dicerna begitu masuk ke lambung. Jika tidak terbiasa mengunyah, pilih obat maag dalam bentuk cair atau liquid.
Ini tentu berbeda dengan obat yang langsung ditelan, harus menunggu beberapa menit agar zat di dalam obat bisa terserap lebih dulu ke dalam darah, kemudian baru bekerja mengatasi penyakit.
Hal yang perlu diperhatikan
Sebagian obat maag dirancang mempunyai rasa manis, sehingga beberapa orang memilih untuk mengisapnya ketimbang mengunyahnya. Perlu diketahui, mengisap obat maag bisa mengurangi efeknya, dan mungkin butuh waktu lebih lama agar reaksinya bekerja.
Selain itu, jika obat maag seperti antasida tak berhasil meredakan maag hingga dua pekan, hentikan konsumsinya dan segera periksakan diri ke dokter.
Kamu juga sebaiknya tidak sembarangan minum obat maag, terutama jika memiliki masalah pada ginjal atau hati, sedang menjalani diet rendah natrium, serta sedang menjalani pengobatan tiroid. Bagi yang sedang hamil, konsumsi obat maag juga sebaiknya hanya berdasarkan anjuran dokter.
Nah, itulah ulasan tentang cara minum obat maag yang perlu kamu tahu. Jika kondisinya tak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!