Share This Article
Kopi adalah minuman yang bisa membuat kamu merasa lebih berenergi. Tetapi terkadang, konsumsi kopi yang berlebihan malah akan menimbulkan gejala kecemasan. Mulai dari gugup, jantung berdebar-debar, bahkan perasaan panik.
Tak heran jika seseorang yang tidak bisa melewatkan kopi dalam kesehariannya, sering diminta untuk menghentikan konsumsi minuman ini untuk sementara waktu, atau bahkan selamanya.
Tapi apakah hal tersebut memiliki efek tertentu kepada tubuh? Jika iya, kira-kira apa saja respons tubuh ketika kamu memutuskan berhenti meminum kopi?
Baca juga: Perbedaan Alergi dengan Sensitivitas Terhadap Kafein, Bagaimana Cara Menanganinya?
Gejala kecemasan akan berkurang
Dilansir dari Healthline, kandungan kafein di dalam kopi memang bisa menghadirkan tambahan energi.
Akan tetapi di sisi lain, energi tersebut juga berpengaruh pada produksi hormon yang bisa membuat kamu merasa cemas.
Oleh karena itu, menghentikan konsumsi kopi akan sangat berpengaruh dalam menurunkan gejala kecemasan, terutama pada orang yang memiliki riwayat kesehatan rentan terhadap stres.
Tubuh lebih mudah gemuk
Dilansir dari Businessinsider, kopi diketahui dapat menekan nafsu makan untuk sementara.
Jadi wajar, jika saat rutinitas minum kopi harianmu hilang, kamu akan merasa lapar dan mencari asupan pengganti dengan kandungan lemak atau gula yang lebih tinggi.
Jika kebiasaan ini terus dibiarkan, mau tak mau berat badan pun akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Tidur menjadi lebih lelap
Kebiasaan meminum kopi sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur yang kamu miliki. Sebuah studi menunjukkan, bahwa asupan kopi setiap hari dapat menyebabkan tidur gelisah dan kantuk di siang hari.
Inilah mengapa selain istirahat malam yang lebih lelap, mereka yang bebas kopi akan lebih mudah mengantuk dan tertidur dengan nyenyak di malam hari.
Tubuh bisa menyerap nutrisi dengan optimal
Satu hal lain yang bisa terjadi pada tubuh ketika kamu memutuskan berhenti meminum kopi, adalah penyerapan nutrisi yang jauh lebih baik.
Ini karena kandungan tanin dalam kopi yang bisa menghambat penyerapan kalsium, zat besi, dan Vitamin B sudah tak ada lagi.
Baca juga: Apakah Berbahaya Jika Konsumsi Obat Setelah Minum Kopi? Cek Faktanya!
Frekuensi buang air kecil yang menurun
Kafein dalam kopi ternyata juga bisa bertindak seperti pencahar. Hal ini membuat peminum kopi harus buang air lebih banyak dan sering, dibandingkan orang yang tidak meminum kopi.
Jadi, jika kamu berhasil mengurangi konsumsi kopi, hal itu dapat mengurangi keinginanmu pergi ke toilet untuk buang air kecil maupun besar.
Jadi mudah sakit kepala
Salah satu respons tubuh yang paling sering dikeluhkan saat seseorang berhenti minum kopi adalah merasa pusing dan sakit kepala.
Ini terjadi karena tubuh akan kehilangan produksi hormon adrenalin dan dopamin, yang bertindak sebagai stimulan alami dalam membuat kamu terjaga.
Alih-alih, kamu malah akan mengalami banjir adenosin, atau hormon yang bertanggung jawab untuk istirahat dan kelelahan.
Hormon ini akan mengalir ke kepala dan menyebabkan rasa pusing. Untuk meminimalkan rasa sakit, jangan berhenti meminum kopi secara drastis. Ambil langkah pengurangan sedikit demi sedikit, agar tubuh juga bisa beradaptasi.
Gigi yang lebih putih dan sehat
Semua orang pasti setuju jika konsumsi minuman kopi bisa menodai gigi. Ini terjadi karena kandungan tanin dalam minuman ini akan menyebabkan penumpukan dan perubahan warna email gigi.
Jadi salah satu respons tubuh yang akan terjadi saat berhenti meminum kopi, pastinya adalah gigi yang menjadi lebih putih dan sehat.
Kulit wajah yang lebih bercahaya
Kopi dapat memperlambat laju tubuh dalam memproduksi kolagen. Ini adalah protein yang membuat kulit menjadi kencang dan elastis.
Oleh sebab itu, konsumsi kopi yang berlebihan berisiko membuat kulit menjadi kendur, dan kerutan pun bermunculan.
Jadi, jika kamu menghilangkan kebiasaan ini, itu dapat membantu menjaga agar proses penuaan tidak terjadi dengan semakin cepat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!