Share This Article
Masih hangat pemberitaan bintang ‘Meteor Garden’-serial drama percintaan yang sempat booming pada 2001, Barbie Hsu meninggal dunia awal Februari lalu. Fakta yang tak kalah mengagetkan, pemeran Sanchai itu meninggal akibat pneumonia setelah terlebih dahulu menderita influenza saat sedang berlibur Imlek di Tokyo, Jepang.
Sefatal apa pneumonia dan bagaimana upaya pencegahannya? Yuk kenali fakta-fakta seputar pneumonia dan vaksinasi yang diklaim bisa menurunkan risiko terinfeksi penyakit tersebut lewat artikel di bawah ini.
Mengenal Penyebab Pneumonia dan Faktor Risikonya
Pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru-paru yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada jaringan dan kantung udara di paru-paru sehingga kantung udara dipenuhi cairan ataupun nanah.
Penyebab umum pneumonia yakni:
1.Bakteri streptococcus pneumoniae
2.Bakteri Haemophilus influenzae tipe b (Hib)
3.Virus pernapasan (Respiratory Syncytial Virus/RSV).
4.Virus Influenza
Sementara faktor risiko yang membuat seseorang bisa terkena penyakit pernapasan ini yaitu:
-Polusi udara (baik luar ruangan maupun dalam ruangan, seperti asap rokok atau masak dengan kayu/kotoran)
-Usia lanjut (di atas 65 tahun)
-Memiliki penyakit kronis (seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung)
-Kebiasaan merokok.
Pneumonia Masuk 10 Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
Berdasarkan data Sample Registration System (SRS) 2019, pneumonia masuk dalam 10 besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia, terutama pada kelompok usia lanjut dan orang dengan kondisi kesehatan kronis.
Sementara secara global, Organisasi Kesehatan Dunia WHO melaporkan bahwa pneumonia menyebabkan sekitar 2,5 juta kematian pada 2019, dengan sebagian besar terjadi pada orang dewasa dan lansia.
Pneumonia Sebabkan Komplikasi dan Lama Rawat Inap yang Serius
Pneumonia dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
-Gagal napas
-Sepsis (infeksi darah berat)
-Abses paru (penumpukan nanah di paru-paru).
Terkait lama perawatan (longstay) di rumah sakit, penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada terhadap 49 pasien pneumonia di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro pada 2021 menemukan, rata-rata lama perawatan yakni 5-7 hari, tergantung pada usia, komorbiditas, dan tingkat keparahan penyakit.
Sehingga, tak jarang rawat inap yang lama ini juga menyebabkan kenaikan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan. Yakni rata-rata biaya per pasien dalam satu kali periode rawat inap mencapai hingga Rp12.603.587.
Baca Juga : Penting Moms, Serba Serbi Vaksin untuk Cegah Pneumonia pada Anak-anak
Menurunkan Risiko Kematian, Vaksinasi Efektif Cegah Pneumonia
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menegaskan, vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah pneumonia. Menurut penelitian, vaksin pneumokokus (PCV) dapat mengurangi risiko pneumonia hingga 2,1 kali lipat.
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, vaksin pneumokokal konjugat PCV13 dan PCV15 diberikan untuk usia 19-lebih dari 60 tahun sebanyak satu dosis. Sementara vaksin pneumokokal polisakarida (PPSV23) diberikan untuk lansia 50-lebih 60 tahun sebanyak satu dosis. Selain itu, vaksinasi flu juga penting karena infeksi influenza sering menjadi pemicu pneumonia sekunder.
Nah, sekarang kamu jadi lebih paham kan bagaimana infeksi pernapasan ini bisa berpotensi merenggut nyawa seperti yang dialami aktris asal Taiwan Barbie Hsu. Karenanya jangan tunda lagi, segera jadwalkan vaksinasi pneumonia sekarang juga.
Kamu juga bisa menjadwalkan vaksinasi melalui aplikasi Good Doctor. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.
Referensi:
WHO, Pneumonia Fact Sheet (2023)
Sample Registration System (SRS) Indonesia (2019)
Kementerian Kesehatan RI, Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Pneumonia (2023)
CDC, Pneumonia Statistics (2023)
Jurnal Universitas Gadjah Mada, Analisis Biaya Penyakit Pneumonia pada Pasien di Rumah Sakit