Share This Article
Ciri-ciri darah rendah secara umum biasanya dapat diketahui dengan jelas. Karena itu, beberapa orang dengan kondisi darah yang rendah akan segera melakukan perawatan lanjutan bersama dokter.
Perlu diketahui, kasus darah rendah gejalanya bisa ringan hingga parah dan mengancam jiwa. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ciri-ciri darah rendah yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Meski Praktis, Ini Beberapa Efek Samping Filler Hidung yang Perlu Kamu Tahu!
Apa itu darah rendah?
Dilansir dari Webmd, darah rendah atau hipotensi merupakan kondisi ketika tubuh memiliki tekanan darah kurang dari 90/60. Pembacaan tekanan darah muncul sebagai dua angka.
Angka pertama dan lebih tinggi dari keduanya adalah ukuran tekanan sistolik atau tekanan di arteri saat jantung berdetak.
Sementara itu, angka kedua untuk mengukur tekanan diastolik atau tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung. Tekanan darah optimal biasanya kurang dari 120/80 atau sistolik/diastolik.
Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa gejala umumnya tidak memerlukan perhatian dan pengobatan lebih lanjut. Namun, masalah kesehatan lebih serius dapat terjadi ketika tekanan darah turun secara tiba-tiba dan otak kekurangan suplai darah yang cukup.
Ciri-ciri darah rendah berdasarkan jenisnya yang perlu diwaspadai
Bagi sebagian orang, tekanan darah rendah menandakan adanya masalah yang mendasari. Tekanan darah yang turun secara tiba-tiba bisa berbahaya, terutama jika disertai dengan gejala seperti pusing, pingsan, penglihatan kabur atau memudar, mual, kelelahan, syok, serta kurang konsentrasi.
Hipotensi ekstrem dapat mengakibatkan kondisi yang mengancam jiwa. Tanda dan gejalanya, meliputi kebingungan terutama pada orang tua, kulit dingin, lembap, dan pucat, pernapasan cepat, serta denyut nadi lemah atau cepat.
Ciri-ciri hipotensi juga bisa berbeda-beda sesuai jenisnya, yakni:
Hipotensi ortostatik
Hipotensi ortostatik merupakan penurunan tekanan darah yang terjadi saat beralih dari duduk atau berbaring ke berdiri. Biasanya, jenis hipotensi ini dapat terjadi pada orang-orang dari berbagai kalangan usia.
Salah satu ciri-ciri darah rendah jenis ini adalah saat tubuh menyesuaikan dengan perubahan posisi, maka mungkin ada periode singkat pusing. Inilah sebabnya beberapa orang akan mengatakan melihat bintang ketika bangun.
Hipotensi postprandial
Hipotensi postprandial adalah penurunan tekanan darah yang terjadi tepat setelah makan. Orang dewasa yang lebih tua, terutama jika memiliki penyakit Parkinson umumnya lebih mungkin untuk mengembangkan hipotensi jenis ini.
Penderita hipotensi postprandial akan merasakan gejala setelah menyantap makanan. Beberapa ciri-ciri darah rendah jenis ini umumnya, yakni pusing, sakit kepala ringan, pingsan, hingga terjatuh.
Hipotensi yang dimediasi oleh saraf
Hipotensi jenis ini biasanya terjadi setelah kamu berdiri dalam waktu lama. Anak-anak mengalami bentuk hipotensi ini lebih sering daripada orang dewasa. Peristiwa yang menjengkelkan secara emosional bisa menjadi penyebab utama dari hipotensi ini.
Beberapa ciri-ciri darah rendah yang dimediasi oleh saraf adalah pusing, nyeri di dada sisi kiri seperti tekanan, kelemahan, hingga pingsan. Penderitanya juga bisa memiliki gejala lain, berupa pucat dan respons atau bicara lebih lambat.
Hipotensi berat
Hipotensi berat umumnya berhubungan dengan syok. Syok sendiri terjadi ketika organ tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Hipotensi berat ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.
Perawatan terhadap tekanan darah rendah
Perawatan tekanan darah rendah akan tergantung pada penyebabnya. Bergantung pada usia, kesehatan, dan jenis tekanan darah rendah yang dimiliki, kamu dapat melakukan beberapa cara penanganan, seperti:
Minum lebih banyak cairan
Mengonsumsi lebih banyak cairan dapat meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, di mana keduanya penting dalam pengobatan hipotensi. Tetap terhidrasi dapat membantu mengobati dan mencegah gejala hipotensi yang dimediasi oleh saraf.
Gunakan obat-obatan
Beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang terjadi saat berdiri atau hipotensi ortostatik. Salah satu obat tekanan darah rendah yang dapat digunakan adalah obat fludrokortison yang berfungsi untuk meningkatkan volume darah.
Dokter juga sering menggunakan obat midodrine atau Orvaten untuk menaikkan tingkat tekanan darah pada orang dengan hipotensi ortostatik kronis. Obat ini bekerja dengan membatasi kemampuan pembuluh darah untuk berkembang.
Baca juga: Normalkah Tidak BAB Seminggu? Simak, Begini Cara Mengatasinya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!