Share This Article
Ada banyak bahaya yang mengintai saat kamu mengisap rokok, salah satunya adalah keracunan nikotin. Ciri-ciri keracunan nikotin bisa muncul saat sudah terlalu banyak zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Jika tak segera ditangani, dampak lebih serius bisa saja terjadi.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, dalam setiap tahun, tidak kurang dari 200 ribu orang Indonesia meninggal akibat konsumsi produk tembakau. Tentu saja, ini bisa menjadi peringatan bersama untuk tetap waspada.
Apa saja ciri-ciri keracunan nikotin? Serta, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Sekilas tentang nikotin
Nikotin merupakan satu di antara banyak zat yang ada di dalam rokok. Sifatnya yang adiktif membuat para perokok merasakan candu dan ketagihan.
American Heart Associaton mendefinisikan nikotin sebagai zat perusak, karena bisa bertahan di dalam tubuh hingga delapan jam setelah paparan pertama.
Yang mengejutkan, satu penelitian mengungkapkan bahwa rokok elektrik ternyata memiliki kandungan nikotin lebih tinggi daripada rokok konvensional. Padahal, tidak sedikit yang memilihnya dengan tujuan menghindari nikotin.
Cepat atau lambat, nikotin yang bertahan cukup lama di dalam tubuh akan terbawa oleh darah menuju berbagai organ penting, termasuk jantung. Dalam perjalanannya, zat berbahaya itu bisa menempel pada dinding arteri, yang secara perlahan merusak pembuluh darah.
Baca juga: Kena Diagnosis Kanker Paru Padahal Tidak Merokok, Kok Bisa?
Kondisi keracunan nikotin
Keracunan nikotin adalah istilah yang mengacu pada banyaknya paparan zat tersebut di dalam tubuh. Mengutip WebMD, 50 hingga 60 miligram nikotin adalah kadar yang membahayakan, meski banyak orang memiliki ambang batas di atasnya.
Penelitian lain menjelaskan, seseorang akan benar-benar mengalami keracunan akut saat kandungan nikotin yang masuk ke dalam tubuh melebihi 500 mg. Perlu diketahui, kandungan rata-rata nikotin pada satu batang rokok biasa adalah 13 mg. Sedangkan pada rokok elektrik, 15 mg.
Kasus keracunan nikotin lebih sering dijumpai pada produk tembaga tanpa asap. Meski, nikotin cair juga memiliki tingkat risiko yang sama. Oleh karena itu, secara teori, beberapa kali isapan rokok elektrik bisa jadi lebih mematikan ketimbang rokok tradisional.
Ciri-ciri keracunan nikotin
Ciri-ciri keracunan nikotin dapat dilihat dalam dua fase, yaitu tahap ringan dan berat. Pada tahapan ringan, gejala bisa berlangsung selama satu atau dua jam. Sedangkan pada keracunan berat, gejala dapat terjadi hingga 24 jam.
1. Ciri-ciri keracunan nikotin ringan
Ciri-ciri keracunan nikotin ringan biasanya mulai terdeteksi 15 hingga 60 menit setelah paparan pertama. Gejala yang paling umum terjadi meliputi:
- Peningkatan jumlah air liur
- Mual akut
- Sakit perut
- Muntah
- Dehidrasi
- Hilang selera makan
- Sakit kepala
- Mata merah
- Tubur gemetar (tremor)
- Muncul rasa cemas dan gelisah
- Kebingungan
- Napas terengah-engah
- Keluar keringat lebih banyak
- Batuk
- Detak jantung semakin cepat
- Peningkatan tekanan darah
- Wajah pucat
- Hilang keseimbangan
Jika ciri-ciri keracunan nikotin di atas sudah muncul, segera hubungi tenaga medis. Sebab, kondisinya bisa semakin memburuk.
Baca juga: Setelah Baca Sederet Bahayanya, Kamu Masih Yakin Mau Merokok?
2. Ciri-ciri keracunan nikotin akut
Gejala keracunan akut bisa terjadi setelah tahap ringan, biasanya muncul empat jam sesudahnya. Tanda-tandanya bisa berupa:
- Detak jantung melambat
- Napas pendek
- Penurunan tekanan darah
- Tubuh lemas
- Diare
Pada beberapa kasus, gejala bisa berubah menjadi lebih buruk, seperti kejang, kesulitan bernapas, hingga yang terparah adalah koma. Mengutip Medical News Today, dampak lebih serius bisa saja terjadi, meski angka kasusnya relatif rendah.
Bagaimana cara mengatasinya?
Penanganan keracunan nikotin hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Petugas medis lebih tahu apa yang harus dilakukan. Selain itu, dibutuhkan pemeriksaan sesegera mungkin untuk mendeteksi penyebab dari ciri-ciri keracunan nikotin yang muncul.
Perawatan pada pasien keracunan nikotin di rumah sakit biasanya menggunakan:
- Arang (karbon) aktif, digunakan untuk mengikat zat nikotin di perut. Nikotin yang terikat akan lebih mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.
- Ventilator, digunakan untuk menyalurkan oksigen pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
- Obat-obatan, digunakan untuk meredakan kejang, menstabilkan tekanan darah, dan menormalkan detak jantung.
Baca juga: 6 Kandungan Rokok dan Bahayanya yang Perlu Kamu Waspadai
Mencegah keracunan nikotin
Setiap perokok berpotensi mengalami keracunan nikotin. Untuk meminimalkan risikonya, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut:
- Simpan semua produk rokok yang mengandung nikotin dengan benar saat tidak digunakan.
- Buang rokok dengan benar (tidak sembarangan).
- Lindungi kulitmu dengan menggunakan pakaian lengan panjang, terutama saat menggunakan nikotin cair (rokok elektrik).
- Jangan tinggalkan wadah atau asbak sembarangan. Residu nikotin di asbak masih bisa terhirup.
Nah, itulah ulasan tentang ciri-ciri keracunan nikotin dan bagaimana cara mengatasinya. Jika kamu ingin terhindar dari kondisi ini, menghentikan kebiasaan merokok adalah cara terbaik yang bisa dilakukan. Tetap jaga kesehatan, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!