Share This Article
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, atau jaringan tipis bening yang terletak di atas bagian putih mata, dan melapisi bagian dalam kelopak mata.
Salah satu faktor pemicunya adalah cuaca dingin, misalnya di musim hujan. Meski umumnya tidak terlalu berbahaya, tetapi kamu tetap harus segera mengobatinya agar tidak menular kepada orang lain.
Baca juga: Mata Bayi Belekan Bikin Panik? Yuk, Cari Tahu Berbahaya atau Tidak
Sekilas tentang konjungtivitis
Dilansir dari Mayoclinic, konjungtivitis terjadi ketika pembuluh darah kecil di selaput transparan melapisi kelopak mata, dan menutupi bagian putih bola mata meradang.
Inilah yang menyebabkan mata menjadi tampak kemerahan atau berwarna merah jambu. Itulah alasan mengapa konjungtivitis juga dikenal dengan istilah pink eye.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau reaksi alergi. Adapun faktor lain yang juga cukup berpengaruh pada tingginya kasus konjungtivitis adalah cuaca dingin.
Mengapa konjungtivitis lebih sering terjadi di saat cuaca dingin?
Ada beberapa faktor yang membuat konjungtivitis lebih sering terjadi ketika cuaca dingin. Beberapa di antaranya adalah:
Kelembapan yang rendah rentan membuat mata kering
Udara dingin dan angin di musim hujan berisiko membuat mata menjadi kering.
Meski di waktu-waktu seperti ini kamu akan lebih sering tinggal di dalam ruangan, namun kualitas udaranya pun cenderung tetap lebih kering daripada biasanya.
Hal ini akan membuat kelembapan udara menjadi rendah, dan lebih mudah membuat mata mengalami iritasi seperti konjungtivitis.
Penyakit flu lebih sering terjadi di cuaca dingin
Suhu udara yang dingin juga sering ditandai dengan tingginya kasus penyakit flu.
Dilansir dari Clevelandclinic, Dokter mata Rishi P. Singh, MD, mengatakan bahwa flu di musim dingin adalah salat satu faktor penyebab persebaran virus penyebab konjungtivitis menjadi lebih cepat terjadi.
Ini karena frekuensi virus berpindah melalui bersin, batuk, dan hembusan nafas menjadi lebih tinggi.
Perilaku kebersihan yang tidak terjaga
Konjungtivitis menjadi lebih sering terjadi di musim hujan, ketika kamu berinteraksi dengan penderitanya yang juga mengalami flu, lalu menyentuh mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Baca juga: Frekuensi Pakai Gadget Meningkat Saat WFH? Waspadai Computer Vision Syndrome!
Alergi di dalam ruangan
Alergen dalam ruangan seperti bulu binatang, tungau, atau debu bisa menimbulkan reaksi yang lebih buruk pada cuaca dingin.
Selain itu, kebiasaan menutup jendela yang lebih sering dilakukan untuk menjaga suhu udara agar tetap hangat, juga akan membuat ventilasi udara menjadi lebih sedikit.
Mau tak mau berbagai faktor pemicu alergi tersebut pun, akan terjebak lebih lama di dalam ruangan. Inilah alasan mengapa di musim hujan banyak orang lebih sering mengalami beberapa reaksi alergi seperti mata merah, terbakar, dan berair.
Tips mencegah mata terkena konjungtivitis selama cuaca dingin
Konjungtivitis adalah hal yang tidak nyaman untuk dirasakan. Oleh karena itu, lakukan beberapa hal berikut untuk melindungi mata dari gangguan kesehatan yang satu ini:
- Jaga mata tetap lembab, dengan tetap terhidrasi dengan baik dan menggunakan humidifier untuk menambahkan kelembapan pada udara.
- Mengurangi alergen dalam ruangan.
- Hindari obat-obatan yang dapat membuat mata kering, misalnya obat alergi atau obat tidur yang dijual bebas.
- Kenakan kacamata hitam, American Academy of Ophthalmology (AAO) merekomendasikan hal ini saat menghabiskan waktu di luar ruangan dalam cuaca dingin.
- Hindari infeksi, virus tertentu lebih sering terjadi selama musim hujan, kamu dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi dengan sering mencuci tangan, menghindari menyentuh hidung dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci, dan cukup istirahat.
Pengobatan konjungtivitis di saat cuaca dingin
Bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, ada banyak pilihan pengobatan untuk konjungtivitis.
Dalam kasus ringan atau sedang, dokter biasanya hanya akan merekomendasikan kompres dingin dan air mata buatan bebas pengawet.
Namun jika kondisinya sudah masuk dalam kategori parah, maka dokter biasanya akan memberikan resep obat tetes mata steroid atau anti-inflamasi.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar info sehat lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!