Share This Article
Usia yang terus bertambah seringkali membuat orang lebih mudah lupa alias pikun. Namun seringkali orang juga menyebut pikun adalah kondisi yang sama dengan demensia dan alzheimer. Apakah benar demensia, alzheimer dan pikun adalah tiga hal yang sama?
Sayangnya, jawabannya ketiganya adalah hal yang berbeda. Demensia, alzheimer dan pikun memiliki arti yang berbeda-beda dari sisi medis. Untuk lebih jauh mengenal ketiganya, berikut penjelasan selengkapnya.
Mengenal demensia, alzheimer dan pikun
Demensia, alzheimer dan pikun adalah tiga kondisi yang sama-sama melibatkan kemampuan mengingat pada manusia. Tapi terdapat perbedaan penyebab dan juga gejala dari ketiganya.
Apa itu pikun?
Pikun seringkali diartikan sebagai kondisi penurunan kemampuan mengingat atau pelupa. Kondisi tersebut mungkin terjadi seiring bertambahnya usia.
Pikun adalah hal yang normal seiring dengan bertambahnya usia, sama halnya dengan munculnya keriput atau penglihatan yang semakin kabur.
Setidaknya ada tiga penyebab pikun atau pelupa yang normal terjadi pada usia lanjut, yaitu:
- Memburuknya hipokampus seiring bertambahnya usia. Hipokampus adalah bagian otak yang berperan dalam kemampuan mengingat manusia.
- Menurunnya hormon dan protein yang berperan dalam melindungi dan memperbaiki sel-sel otak dan merangsang pertumbuhan saraf.
- Orang lanjut usia seringkali mengalami penurunan aliran darah ke otak. Kondisi ini dapat mengganggu daya ingat dan menyebabkan perubahan pada keterampilan kognitif manusia.
Pikun biasa ini berbeda dengan demensia ataupun alzheimer. Lalu apa perbedaan pikun dengan demensia dan alzheimer? Berikut penjelasannya.
Apa itu demensia?
Demensia seringkali disebut sebagai kondisi kehilangan kemampuan mengingat atau pikun. Namun lebih dari itu, demensia bukan sekadar pikun namun juga hilangnya kemampuan berpikir dan kemampuan mental lainnya.
Jika pikun hanya kesulitan mengingat, orang yang mengalami demensia juga akan mengalami penurunan kemampuan berpikir yang akan memengaruhi tingkah laku, kebiasaan dan kehidupan sosial.
Tahapan demensia
Dilansir Web MD, berikut tahapan demensia secara umum. Tahapan berikut akan menunjukkan perbedaan demensia dan pikun biasa:
- Tidak terlihat kerusakan. Belum terlihat gejala, namun hasil tes dapat menunjukkan adanya masalah.
- Penurunan perilaku sangat ringan. Di tahap ini, kamu akan mulai melihat perubahan perilaku.
- Penurunan ringan. Perubahan semakin terlihat. Seperti kesulitan membuat rencana dan kerap mengulangi hal yang sama. Orang tersebut juga mulai sulit mengingat hal-hal yang baru terjadi.
- Penurunan sedang. Perubahan perilaku sudah terlihat jelas, seperti kesulitan mengelola uang dan mulai merasa kesulitan bepergian sendiri.
- Penurunan cukup parah. Orang tersebut mulai bingung dengan konsep waktu dan hari. Mulai tidak ingat nomor telepon keluarga. Juga mulai bergantung pada orang lain untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
- Penurunan parah. Mulai butuh bantuan untuk ke kamar mandi dan makan. Emosi dan pola pikir orang tersebut juga telah berubah.
- Penurunan parah. Orang tersebut tidak lagi bisa memahami pikirannya sendiri. Kesulitan untuk melakukan kegiatan dan hanya menghabiskan sebagian waktu di tempat tidur.
Penyebab demensia
Demensia bukanlah penyakit. Justru demensia adalah gejala yang muncul dari kondisi kesehatan lain. Beberapa penyebab paling umum demensia antara lain:
- Gangguan pembuluh darah
- Cedera otak, bisa karena kecelakaan lalu lintas atau jatuh
- Infeksi pada sistem saraf pusat
- Penggunaan narkoba dan alkohol
- Jenis penumpukan cairan di otak tertentu
- Serta penyakit neurologis seperti penyakit huntington, penyakit parkinson, dan yang paling umum demensia disebabkan oleh penyakit alzheimer
Apa itu penyakit alzheimer?
Alzheimer diketahui sebagai penyumbang 60 hingga 80 persen kasus demensia. Alzheimer sendiri merupakan penyakit progresif yang memengaruhi sel-sel otak. Di mana gejala yang muncul akan semakin buruk dari waktu ke waktu, sehingga alzheimer berbeda dari pikun bisa.
Salah satu gejala dari alzheimer adalah demensia atau menurunnya kemampuan berpikir, perilaku dan keterampilan sosial seseorang. Kondisi tersebut tidak bisa diobati. Namun terdapat beberapa cara untuk memperlambat kondisi agar tidak semakin buruk.
Gejala alzheimer
Meski diawali dengan pikun, namun gejala alzheimer akan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Misalnya, pada orang pikun hanya lupa mengembalikan barang ke titik semula.
Pada orang yang mengalami alzheimer, awalnya lupa mengembalikan barang ke tempat semula, tapi lama-kelamaan kondisi yang memburuk akan membuat orang tersebut meletakkan barang di lokasi-lokasi yang tidak logis.
Contoh lainnya, pada orang pikun bisa saja lupa menuju tempat yang hanya sesekali dikunjungi dan segera mengingatnya kembali setelah melewatinya. Pada orang alzheimer, bisa lupa jalan atau lokasi yang sudah sangat dikenal. Orang alzheimer bahkan bisa tersesat dalam perjalanan menuju rumah.
Gejala parah alzheimer lainnya seperti:
- Lupa nama benda yang digunakan sehari-hari
- Sulit mengenali objek
- Sulit mengutarakan pikiran sendiri
- Tidak bisa berkonsentrasi, salah satunya saat berhitung
- Sulit merespons kondisi di sekitar
- Sulit melakukan tugas sehari-hari, sehingga akan bergantung pada orang lain
Apa perbedaan dari demensia, alzheimer dan pikun?
Secara singkat penjelasan perbedaan demensia, alzheimer dan pikun yaitu, pikun adalah kondisi menurunnya kemampuan mengingat karena pertambahan usia.
Sementara demensia adalah kondisi menurunnya kemampuan mengingat diikuti penurunan kemampuan berpikir dan keterampilan sosial lainnya. Kemudian alzheimer adalah penyakit yang memengaruhi sel otak yang umumnya menyebabkan demensia.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!