Share This Article
Demam Spiderman: No Way Home masih terasa di seluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia. Tak jarang, beberapa orang mulai mengikuti tren dari Peter Parker, sosok spiderman sekaligus tokoh utama dalam film tersebut.
Kalau Peter Parker berubah menjadi spiderman setelah digigit laba-laba, kira-kira apa yang akan terjadi pada dirimu jika mendapat gigitan dari hewan itu? Yuk, simak lebih lanjut!
Apakah gigitan laba-laba bisa membahayakan?
Tergantung jenis laba-labanya, gigitan bisa menimbulkan dampak serius atau mungkin tidak menyebabkan efek sama sekali. Dikutip dari Mayo Clinic, gigitan laba-laba biasanya tidak berbahaya. Namun, sebagian kecil bisa menimbulkan dampak seperti gigitan serangga pada umumnya.
Sebenarnya, laba-laba adalah hewan yang tidak akan menyerang jika tak diganggu. Artinya, laba-laba akan menggigit jika merasa terancam. Di seluruh dunia, hanya ada beberapa spesies laba-laba yang punya taring cukup panjang untuk menembus kulit manusia.
Perlu diketahui, semua laba-laba bisa menciptakan racun, tapi taring yang terlalu kecil sangat sulit untuk ‘menusuk’ kulit manusia.
Baca juga: Waspadai Infeksi Virus Usutu dari Gigitan Nyamuk, Bisa Sebabkan Radang Otak!
Spesies laba-laba yang berbahaya
Meski sebagian besar laba-laba tidak berbahaya, namun ada beberapa spesies yang perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan efek yang tidak nyaman, di antaranya:
Black widow spider
Laba-laba yang satu ini memiliki pola bentuk seperti jam pasir di perutnya, suka membangun jaring di tumpukan kayu, atap, pagar, dan dinding kamar mandi. Sama seperti namanya, black widow spider punya tubuh berwarna hitam.
Laba-laba pertapa
Laba-laba pertapa (recluse) mempunyai tanda gelap berbentuk seperti alat musik biola di bagian kepala. Untuk tempat tinggalnya, laba-laba pertapa lebih suka membangun sarang di tempat yang kering dan terlindungi, seperti di dalam lemari, loteng, hingga sepatu.
Laba-laba hobo
Laba-laba yang satu ini mempunyai pola berbentuk huruf V di perutnya. Berbeda dengan spesies lain, laba-laba hobo suka membangun jaring berbentuk corong di ruang yang lembap dan gelap.
Efek gigitan laba-laba
Gigitan laba-laba non-beracun biasanya tak menimbulkan masalah serius. Namun, kamu perlu waspadai gejala atau dampak dari gigitan tiga serangga yang telah disebutkan.
Meski bisa menimbulkan efek berbeda-beda, berikut gejala gigitan laba-laba secara umum:
- Gatal atau ruam
- Nyeri yang meluas dari lokasi gigitan
- Nyeri otot atau kram
- Kram di bagian perut, bahu, dada, dan punggung
- Perubahan warna kulit menjadi merah hingga keunguan
- Kulit melepuh
- Kulit yang mengeras dalam waktu 30 menit setelah gigitan
- Mual dan muntah
- Demam dan panas-dingin
- Cemas dan gelisah
- Keringat lebih banyak
- Sakit kepala
- Mata terkulai
- Peningkatan produksi air liur.
Pada tahapan yang parah, gigitan laba-laba bisa menyebabkan kesulitan bernapas hingga peningkatan tekanan darah.
Gigitan laba-laba pertapa biasanya tidak langsung menimbulkan rasa sakit, tapi muncul sekitar satu jam setelahnya. Laba-laba hobo juga jarang menyebabkan efek langsung, tapi dampak sakit kepala bisa muncul beberapa menit atau jam setelahnya dan bertahan hingga berhari-hari.
Apakah bisa menyebabkan kematian?
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, gigitan laba-laba bisa menyebabkan kematian pada kasus yang parah, namun sangat jarang terjadi.
Sebuah publikasi di Perpuskaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat juga menyebutkan, kematian akibat gigitan laba-laba biasanya terjadi karena keterlambatan penanganan. Perawatan yang telat bisa menyebabkan racun menyebar ke banyak bagian tubuh hingga membahayakan nyawa.
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan
Jika kamu mengetahui bahwa laba-laba yang baru saja menggigit adalah salah satu dari tiga spesies di atas, segera lakukan pertolongan pertama, yaitu:
- Tetap tenang dan identifikasi jenis laba-laba
- Cuci area gigitan dengan sabun dan air
- Untuk mengurangi risiko pembengkakan, seka atau kompres area gigitan dengan kain yang dibasahi air dingin atau telah diisi es
- Buat area gigitan ke posisi lebih tinggi
- Jangan pernah mencoba mengeluarkan racun secara mandiri, tapi pergi ke dokter.
Sedangkan pengobatannya bisa menggunakan pereda nyeri (sesuai kebutuhan), antihistamin (jika terasa gatal), dan antibiotik (jika bekas gigitan berkembang menjadi luka terbuka dan infeksi).
Nah, itulah ulasan tentang efek gigitan laba-laba yang perlu kamu ketahui. Meski film Spiderman: No Way Home sedang menyita banyak perhatian, sebisa mungkin hindari sarang laba-laba agar tak mengalami dampak seperti yang telah disebutkan di atas, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.