Share This Article
Baru-baru ini diketahui bahwa kasus demam Lassa telah kembali diidentifikasi di Inggris untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu dekade. Hal ini juga resmi diumumkan oleh The U.K. Health Security Agency (UKHSA). Apa itu sebenarnya demam Lassa?
Demam Lassa
Sebelum kasus ini, hanya ada delapan kasus demam Lassa yang diimpor ke Inggris sejak 1980 dan dua kasus terakhir terjadi pada 2009.
Demam Lassa adalah penyakit zoonosis yang berarti manusia terinfeksi dari hewan. Virus Lassa ini sendiri berasal dari tikus mastomys yang telah terinfeksi dan mengeluarkan virus tersebut melalui urine dan fesesnya.
Demam Lassa ini umumnya lebih banyak terjadi di Sierra Leone, Liberia, Guinea, dan Nigeria. Namun, pada kenyataanya tikus mastomys juga banyak ditemukan di negara lain, sehingga memiliki risiko terinfeksi demam yang sama.
Penyebab
Penyebab demam Lassa ini akibat dari tikus mastomys yang sudah terinfeksi, dan mengeluarkan virusnya dalam tinja dan urine. Akibatnya, virus dapat menyebar dengan mudah karena mereka berkembang biak dengan cepat dan menghuni rumah manusia.
Cara penularan yang paling umum terjadi yaitu menghirup udara yang terkontaminasi dengan urine atau feses tikus. Ini bahkan dapat menyebar melalui luka terbuka. Lebih parahnya, tikus hidup di sekitar tempat tinggal manusia, dan ada kemungkinan mereka bersentuhan dengan berbagai macam bahan makanan.
Gejala
Gejala demam Lassa biasanya akan muncul dalam 1 hingga 3 minggu setelah terinfeksi. Namun, kebanyakan orang memiliki gejala yang ringan, seperti:
- Demam ringan
- Merasa lelah
- Sakit kepala.
Kemudian, sekitar 20 persen kasus demam Lassa lainnya, menimbulkan gejala yang lebih serius, seperti:
- Terjadinya perdarahan dari bagian gusi, mata, atau hidung
- Kesulitan bernapas
- Muntah
- Bengkak di wajah
- Sakit di bagian tubuh dada, punggung, dan perut.
Wanita hamil lebih berisiko mengalami demam Lassa dengan tingkat yang parah bahkan bisa menyebabkan keguguran. Sekitar sepertiga dari orang yang terinfeksi dapat mengalami tuli akibat dari komplikasi penyakit.
Secara keseluruhan, hanya sekitar 1 persen orang yang sakit demam tersebut meninggal. Tetapi tingkat kematian wanita pada tahap akhir kehamilan naik hingga 30 persen. Kematian akibat kegagalan multi-organ dapat terjadi dalam waktu 2 minggu setelah gejala demam ini dimulai.
Cara pengobatan
Pengobatan demam Lassa menggunakan obat antivirus yaitu Ribavirin yang telah terbukti paling efektif dalam proses penyembuhan penyakit ini. Dalam sebuah penelitian yang mengevaluasinya pada 1986, pengobatan ini mengurangi angka kematian dari 50 persen menjadi 5 persen jika diberikan saat awal munculnya gejala.
Kamu akan mendapatkan obat ini melalui infus sebagai pil dan efek samping yang mungkin terjadi adalah anemia hemolitik atau pecahnya sel darah merah apabila diinfuskan terlalu cepat.
Selain itu, pasien demam Lassa juga harus menerima perawatan suportif seperti memberikan cairan dan elektrolit yang tepat, menjaga oksigenasi dan tekanan darah, serta pengobatan infeksi komplikasi lainnya.
Jika memiliki kasus demam yang serius, sebaiknya segera dapatkan perawatan di rumah sakit agar seluruh kondisi tubuh bisa terkontrol dengan baik.
Apakah demam Lassa menular?
Virus Lassa juga dapat menular antar manusia melalui kontak langsung dengan darah, urine, feses, atau sekresi tubuh lainnya dari orang yang sudah terinfeksi. Namun, tidak ada bukti secara epidemiologi yang mendukung penyebaran virus Lassa melalui udara antar manusia.
Penularan dari orang ke orang umumnya terjadi jika pasien sedang dalam perawatan kesehatan, di mana virus mampu menyebar melalui peralatan medis yang terkontaminasi, seperti jarum suntik. Kemudian demam ini dapat terjadi pada siapa saja atau bisa dialami semua kelompok umur dan jenis kelamin.
Tetapi kelompok yang paling berisiko terkena demam tersebut adalah mereka yang tinggal di daerah pedesaan di mana tikus mastomys biasanya ditemukan. Biasanya terdapat pada lingkungan masyarakat dengan sanitasi yang buruk atau kondisi pemukiman yang padat.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.