Share This Article
Berenang memang olahraga yang menyenangkan. Tapi kamu harus hati-hati terhadap efek kaporit kolam renang, ya!
Kaporit sendiri merupakan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri di air. Itu sebabnya kaporit dipakai untuk membasmi kuman di kolam renang. Selain itu, pengolahan limbah pun menggunakan kaporit untuk mendapatkan hasil yang sama.
Keracunan kaporit
Paparan kaporit yang berlebih dapat menyebabkan kamu keracunan. Kondisi ini bisa disebabkan karena kamu menyentuh, menelan atau menghirup kaporit.
Kaporit bereaksi terhadap cairan di luar tubuh dan permukaan selaput lendir di dalam tubuh (termasuk air di saluran pencernaan). Reaksi ini membentuk asam hydrochloric dan asam hypochlorous. Kedua substansi ini sangat beracun bagi manusia.
Efek kaporit kolam renang
Kamu tentu sudah tahu jika kaporit banyak digunakan di kolam renang. Meskipun jumlah kaporit yang biasanya dipakai di kolam renang ditekan sekecil mungkin, tapi menelan terlalu banyak air kolam renang bisa menyebabkan kamu keracunan, lho!
Beberapa gejala keracunan kaporit antara lain:
- Kesulitan bernapas
- Mengi
- Sesak di dada
- Pandangan yang kabur atau mata menjadi berair
- Nyeri di abdomen
- Nyeri atau sensasi terbakar di hidung, mulut atau mata
- Mual dan muntah-muntah
- Darah di feses
- Perubahan keseimbangan pH dalam darah
- Iritasi kulit
- Penumpukan cairan di paru-paru
Beberapa penelitian pun mencatat efek kaporit kolam renang sebagai berikut:
Menyebabkan asma
Sebuah penelitian dalam jurnal Pediatrics berkesimpulan bahwa bayi yang latihan berenang di kolam dengan kaporit cenderung mengalami asma dan bronkitis yang berulang.
Dalam penelitiannya, para peneliti melibatkan 341 anak-anak usia 10-13 tahun, 43 di antaranya pernah mengikuti program pelatihan renang saat masih bayi.
Mereka yang mengikuti program renang ternyata mengalami pengurangan Clara cell secretory protein yang selama ini dikaitkan dengan risiko tinggi penyakit asma.
Iritasi saluran udara
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Respiratory Research menyebut salah satu efek kaporit kolam renang adalah iritasi di saluran nafas.
Dalam penelitiannya, para peneliti melibatkan 16 perenang pria yang biasa berkompetisi di level nasional dan internasional. Penelitian tersebut menganalisis pernapasan para perenang ketika berenang di kolam dalam ruangan (indoor).
Dari penelitian ditemukan bahwa ada perbedaan yang terdapat dalam kandungan udara yang dikeluarkan para perenang sebelum, saat dan sesudah latihan di kolam renang indoor. Peneliti beranggapan bahwa paparan klorin menyebabkan perubahan di mukosa saluran udara.
Iritasi mata dan kulit
Mengutip Dr. Ana Duarte, direktur dermatology di Niklaus Children’s Hospital, efek kaporit kolam renang ini hanya akan terjadi jika terlalu banyak kaporit yang digunakan.
Kamu bisa merasakan iritasi di kulit dan mata serta merasakan sensasi kering di rambut dan kulit karena kaporit bisa menyingkirkan minyak alami yang ada di tubuh.
“Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan penggunaan kaporit di kolam renang ini berada di level yang tepat,” kata dia dalam laman Live Science.
Bagaimana cara menghindari efek kaporit kolam renang?
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Valencia memberikan rekomendasi sebagai berikut agar pengguna ataupun pengelola kolam renang indoor terhindar dari efek buruk kaporit:
- Mengontrol jumlah kaporit yang digunakan di kolam renang
- Jangan meningkatkan suhu air terlalu berlebihan
- Menjaga ventilasi dalam ruangan seefektif mungkin
- Pastikan ada peraturan kebersihan yang sangat ketat untuk dipatuhi oleh pengguna kolam renang
Jadi apakah harus khawatir?
Kekhawatiran terhadap efek kaporit kolam renang memang wajar. Tapi hal ini bukan sesuatu yang menakutkan.
Oleh karena itu, selalu pastikan tempat berenang kamu memiliki kadar kaporit yang aman dan jangan takut untuk berolahraga, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.