Share This Article
Kebiasaan merokok yang dimulai sejak remaja bisa menyebabkan adiksi. Perlu diketahui, adiksi sendiri merupakan kondisi ketergantungan fisik dan mental yang bisa mengakibatkan perubahan perilaku.
Karena itu, sebelum hal tersebut terjadi maka anak perlu diberitahu bahaya akan rokok sejak dini. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek buruk rokok pada remaja dan cara mencegah ketergantungannya yuk simak penjelasan lengkapnya berikut.
Baca juga: Perbedaan Sariawan dan Herpes di Mulut yang Perlu Diketahui
Merokok memengaruhi sistem kerja otak
Dilansir dari American Lung Association, merokok selama masa kanak-kanak dan remaja bisa menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan, termasuk peningkatan keparahan penyakit pernapasan. Selain itu, perokok yang masih remaja juga berisiko mengalami penurunan kebugaran fisik.
Merokok juga bisa memengaruhi sistem kerja otak yang mengendalikan emosi sehingga membuat penggunanya menjadi sulit memutuskan sesuatu. Karena itu, remaja yang menggunakan nikotin sebelum usia 20 maka akan mengalami gangguan pada sistem kelistrikan Prefontal Korteks.
Dr. Tribowo Tuahta G, Sp. Kj mengatakan bahwa prefontal korteks serta hubungannya dengan bagian otak lain merupakan area yang belum matang pada remaja.
Prefontal korteks inilah yang bertanggung jawab dalam menilai situasi, memutuskan sesuatu, dan mengendalikan emosi serta impuls. Bagian otak ini belum matang sampai seseorang mencapai usia pertengahan 20 tahun.
Untuk itu, usia remaja merupakan waktu yang rentang terhadap gangguan penggunaan zat karena otak remaja masih berkembang. Remaja menjadi periode kritis dari perkembangan otak sehingga perubahan genetik dapat meningkat terutama akibat karsinogenik tembakau.
Perlu diketahui, bahaya adiksi nikotin pada rokok 5 hingga 10 kali lebih kuat menimbulkan efek psikoaktif dibandingkan kokain dan morfin. Banyak bahan kimia dalam rokok, seperti nikotin dan sianida yang dapat membunuh jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Efek buruk merokok bagi kesehatan remaja
Seiring waktu, merokok bisa mengakibatkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan paru, dan berbagai jenis kanker. Sementara itu, efek buruk rokok pada remaja, seperti:
Bau mulut
Remaja yang sudah memiliki kebiasaan merokok biasanya akan mengalami masalah bau mulut seiring berjalannya waktu. Kondisi ini disebut dengan halitosis atau bau mulut yang bertahan lama.
Kesulitan mengikuti olahraga
Perokok biasanya tidak dapat bersaing dengan baik dibandingkan yang tidak merokok. Efek fisik dari merokok, di antaranya detak jantung yang cepat, penurunan sirkulasi, dan sesak napas yang dapat merusak performa olahraga.
Peningkatan risiko penyakit
Remaja yang sering merokok terbukti menjadi mudah terserang pilek, flu, bronkitis, dan pneumonia. Perlu diketahui, sebagian remaja lebih memilih untuk merokok daripada makan sehingga badannya menjadi kekurangan nutrisi dan sulit berkembang.
Bagaimana cara mencegah adiksi rokok pada remaja?
Merokok saat masa remaja terkadang dimulai dengan ketidaksengajaan, namun bisa menjadi masalah jangka panjang jika terjadi ketergantungan. Karena itu, terdapat beberapa cara mencegah adiksi rokok pada remaja yang bisa diterapkan yakni sebagai berikut:
Berikan contoh yang baik pada anak
Remaja yang memiliki kebiasaan merokok biasanya terjadi karena orang tuanya juga perokok. Karena itu, jika kamu sebagai orang tua memiliki kebiasaan ini maka segera hentikan sebelum anak mencontohnya.
Namun, jika masih sulit dihentikan pastikan untuk tidak merokok di depan anak remaja atau meninggalkan bahan rokok di sekitar rumah. Jelaskan kepada anak keburukan dari kebiasan merokok dan bagaimana hal tersebut sulit untuk dihentikan sehingga pastikan tidak mencobanya.
Pahami daya tariknya
Merokok ketika remaja bisa menjadi bentuk pemberontakan atau cara untuk menyesuaikan diri dengan kelompok teman tertentu. Sebagian besar remaja mungkin merokok untuk merasa keren atau mandiri.
Untuk ketertarikannya, tanyakan pada anak apa yang diketahui tentang rokok. Berikan pemahaman juga kepada anak tentang bahaya merokok yang bisa didapatkan untuk jangka panjang.
Dorong untuk berhenti jika anak merokok
Apabila anak sudah memiliki kebiasaan ini, pastikan untuk mendorongnya berhenti secara perlahan. Orang tua juga bisa bertindak tegas untuk tidak membiarkan anak memiliki kebiasaan ini karena dampak buruk yang mungkin didapatkan.
Dengan berhenti lebih cepat, maka akan sangat baik. Hal ini memang bukanlah hal yang mudah, namun setiap usaha mungkin bisa saja berhasil sehingga jangan pernah menyerah.
Baca juga: Mengenal Sistem Ekskresi pada Manusia: Cara Kerja dan Fungsinya
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!