Share This Article
Ketika suasana hati seorang perokok sedang buruk, ia bisa merasa lebih baik setelah menghisap rokok. Ingin tahu mengapa? Dilansir dari WHO, jawabannya adalah karena efek nikotin dalam rokok dapat menyebabkan perasaan rileks sementara, mengurangi stres, dan bahkan rasa sakit.
Namun terlepas dari efek relaksasi yang didapat, efek nikotin dalam jangka panjang justru malah bersifat kebalikannya. Jika terus dikonsumsi, nikotin akan membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Baca juga: Benarkah Rokok Herbal Itu Sehat? Awas Jangan Tertipu
Apa itu nikotin?
Menurut Medicalnewstoday, nikotin adalah bahan kimia yang mengandung nitrogen dan dibuat dari beberapa jenis tumbuhan, misalnya tembakau. Nikotin termasuk dalam kategori obat penenang dan stimulan.
Meskipun tidak menyebabkan kanker atau membahayakan jiwa, nikotin dapat membuat seseorang ketagihan dan terpapar efek yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Apa yang dimaksud dengan efek nikotin?
Istilah efek nikotin atau bahaya nikotin biasanya dipakai untuk menjelaskan dampak buruk yang terjadi pada tubuh ketika mengonsumsi ini terlalu sering. Adapun beberapa efek tersebut di antaranya adalah:
Menyebabkan iritasi pada mulut
Dilansir dari Ncbi, efek nikotin yang paling awal terjadi biasanya ditunjukkan dengan iritasi atau sensasi terbakar di mulut dan tenggorokan.
Hal ini juga dapat disertai peningkatan air liur, mual, sakit perut, muntah dan bahkan diare.
Bahaya nikotin terhadap metabolisme tubuh
Nikotin dapat mendorong tubuh melepaskan hormon katekolamin dan menyebabkan penurunan kadar glukosa darah dalam tubuh.
Hal ini bisa menyebabkan rasa lapar ekstrem, gemetar, jantung berdebar, mual, dan berkeringat.
Nikotin juga bisa memengaruhi resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes.
Bahaya nikotin terkait kanker
Nikotin diketahui menjadi salah satu penyebab utama terjadinya beberapa jenis penyakit kanker.
Misalnya nikotin bisa mengakibatkan kanker pankreas dengan cara meningkatkan persebaran sel-sel kanker tumor dari paru-paru ke pankreas.
Begitu pula pada kasus kanker payudara, di mana nikotin dapat menyebabkan sel epitel payudara normal bertransformasi dan menyebabkan kanker.
Baca juga: Kanker Payudara
Menyebabkan serangan jantung
Saat kamu terpapar nikotin, tubuh akan mengalami peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan penyempitan pada pembuluh arteri yang membawa darah.
Kondisi tersebut bisa mengarah pada pengerasan dinding jantung, yang pada akhirnya akan menyebabkan serangan jantung.
Efek nikotin pada sistem pernapasan
Bahaya nikotin pada sistem pernapasan bisa terjadi melalui dua cara. Pertama, secara langsung mengenai paru-paru saat merokok atau menghirup asap rokok orang lain.
Kedua terjadi melalui mekanisme sistem saraf pusat. Baik secara langsung maupun tidak, keduanya bisa sama-sama menyebabkan:
- Iritasi pada trakea (batang tenggorokan) dan laring (kotak suara)
- Fungsi paru-paru berkurang dan sesak karena pembengkakan dan penyempitan saluran udara paru-paru dan lendir berlebih di saluran paru-paru
- Gangguan sistem pembersihan paru-paru, yang menyebabkan penumpukan zat beracun, yang menyebabkan iritasi dan kerusakan paru-paru
- Peningkatan risiko infeksi paru-paru dan gejala seperti batuk dan mengi
- Kerusakan permanen pada kantung udara paru-paru.
Efek nikotin bagi kekebalan tubuh
Dilansir dari Betterhealth, bahaya nikotin terhadap daya tahan tubuh meliputi kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi seperti pneumonia dan influenza.
Nikotin juga membuat penyakit cenderung menjadi lebih parah dan bertahan lebih lama di dalam tubuh.
Menimbulkan kecanduan
The American Heart Association menyatakan bahwa nikotin yang dikonsumsi dari merokok tembakau adalah salah satu zat yang paling menyebabkan kecanduan.
Orang yang rutin mengonsumsi nikotin dan kemudian tiba-tiba berhenti akan mengalami gejala-gejala seperti mengidam, merasa hampa, gelisah, depresi, murung, dan lekas marah.
Bagaimana berhenti mengonsumsi nikotin?
Memutuskan untuk berhenti mengonsumsi nikotin bisa jadi hal yang sangat sulit dilakukan. Ini karena merokok memengaruhi begitu banyak bagian tubuh, dan bahkan melibatkan mental dirimu sendiri.
Namun jangan dulu berputus asa, ada beberapa cara yang bisa kamu coba jika ingin menghentikan kebiasaan buruk yang satu ini:
- Gunakan terapi pengganti nikotin, seperti permen karet, permen pelega tenggorokan, atau koyo
- Saat keinginan merokok datang, alihkan dengan berjalan-jalan ke tempat umum di mana kamu tidak bisa merokok
- Mulailah rutinitas baru saat kamu biasanya merokok
- Hindari pemicu yang membuat kamu ingin merokok, seperti alkohol, kafein, atau berkumpul bersama orang yang masih merokok
- Minta bantuan profesional jika kamu merasa memerlukannya.
Berhenti mengonsumsi nikotin memang tidak mudah, tapi ingat bahwa efek buruk yang ditimbulkan jauh lebih banyak ketimbang manfaatnya. Jadi ingat hal ini terus menerus untuk menguatkan tekadmu berhenti merokok.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!