Share This Article
Dari waktu ke waktu, salah satu ramuan tradisional Indonesia yang disebut jamu memang sudah menjadi minuman berkhasiat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, apakah ada efek samping jamu? Simak penjelasannya yuk.
Apa itu jamu?
Melansir dari laman Kemenkes, jamu adalah salah satu ramuan tradisional yang berasal dari tanaman obat asli Indonesia. Jamu digunakan untuk pencegahan penyakit, menjaga kesehatan, pemulihan, kebugaran bahkan kecantikan.
Perlu kamu ketahui bahwa, saat ini perkembangan dalam dunia pengobatan telah meyakini semua yang berasal dari alam akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi kesehatan daripada produk kimiawi atau sintesa.
Hal itu membuat seluruh dunia saat ini sedang dalam tahap upaya meningkatkan pemanfaatan tanaman obat, sampai ke hasil akhir berupa obat dan produk-produk herbal.
Seperti dilansir dari penjelasan Kemenkes pada Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) menyatakan bahwa terdapat database pengetahuan etnofarmakologi berupa informasi ramuan obat tradisional sebanyak 33.000.
Ramuan tersebut secara empiris terbukti mampu menjaga kesehatan masyarakat, yang terdiri dari 2.800 spesies tumbuhan obat.
Menurut hasil dari penelitian tersebut telah menghasilkan 12 formula jamu teruji klinik. Di antaranya adalah formula jamu untuk asam urat, tekanan darah tinggi, wasir, radang sendi, kolesterol tinggi, gangguan lambung, batu saluran kencing, kencing manis, penurun berat badan, dan pelancar ASI.
Apakah ada efek samping jamu?
Menurut laman Kemenkes bahwa sebenarnya mengonsumsi jamu setiap hari tidaklah masalah. Bahkan masyarakat memang dianjurkan untuk mulai hidup sehat dengan minum jamu.
Namun, hal tersebut diperbolehkan apabila kamu tidak memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membahayakan.
Umumnya yang terjadi yaitu infeksi lambung, hal ini disebabkan bagi penderita penyakit penyakit asam lambung. Efek samping lainnya kamu juga bisa merasakan mual dan sakit kepala.
Faktor bahaya jamu bagi kesehatan
Berbahaya atau tidaknya jamu terhadap kondisi kesehatan tubuh juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
Overdosis
Hingga saat ini masyarakat masih menganggap ramuan herbal atau obat alami tidak menimbulkan efek samping sehingga dikonsumsi secara bebas.
Namun sebenarnya, setiap tubuh manusia pasti memiliki reaksi yang berbeda-beda saat mengonsumsi jamu. Oleh sebab itu pastikan kamu tidak berlebihan, agar tidak menimbulkan efek samping yang parah.
Konsumsi jamu oplosan
Walaupun tidak semuanya, tetapi ada beberapa oknum produsen jamu yang sengaja mencampur produknya dengan zat yang tergolong dalam kategori obat-obatan.
Tentu saja hal itu akan menimbulkan reaksi pada tubuh karena tanpa sadar mengonsumsi minuman yang mengandung obat-obatan tanpa mengetahui dosisnya. Atau akan terjadi kontraindikasi, yaitu jamu berpotensi bereaksi terhadap obat kimia apabila kombinasinya tidak tepat.
Hati-hati jamu palsu
Selain oplosan, hingga saat ini sangat banyak beredar di pasaran jamu yang lebih berbahaya daripada oplosan yaitu jamu yang benar-benar palsu. Kamu perlu berhati-hati saat membeli jamu, perhatikan racikan yang mereka gunakan, ya.
Kebutuhan cairan tubuh yang tidak terpenuhi saat kamu mengonsumsi jamu palsu dapat mengganggu kinerja organ penyaring darah dan racun seperti ginjal dan hati. Pencampuran jamu dengan zat kimia tertentu seringkali dilakukan agar jamunya berkhasiat secara instan.
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Jamu? Ini Jawabannya!
Tips aman minum jamu
Bila kamu ingin tetap mengonsumsi jamu secara rutin ada baiknya mencari jamu yang tidak mengandung beragam zat kimia, pengawet, dan terbukti higienis. Alternatif lain kamu bisa membuat jamu itu sendiri.
Demi menghindari beberapa efek samping fatal pada kondisi kesehatan, sangat disarankan untuk mengonsumsi jamu yang sudah teruji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan begitu, khasiat jamu yang terkandung dalam jamu dapat terasa di tubuh.
Tak hanya itu saja, perhatikan juga apabila kamu ingin menggunakan jamu untuk pengobatan penyakit tertentu. Ada baiknya melakukan konsultasi langsung pada dokter agar mendapatkan jamu dengan jenis dan dosis yang tepat.
Perlu diingat bahwa untuk kondisi kesehatan tertentu, jamu tidak dapat menggantikan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Melansir penjelasan dari laman Healthline, bagi wanita hamil atau menyusui, walaupun memang khasiat jamu sebelumnya dikatakan untuk pelancar ASI namun tetap harus berbicara dengan dokter sebelum meminum jamu apapun.
Tujuannya untuk memastikan hasil terbaik bagi kondisi tubuh ibu dan bayi yang ada di dalam kandungan.
Pentingnya konsultasi terlebih dahulu sebelum minum jamu, karena beberapa kondisi kesehatan tertentu apalagi bagi kamu yang sedang mengonsumsi obat-obatan medis harus mengetahui dosis yang tepat.
Hal itu karena dosis jamu tidak diatur secara ketat seperti obat-obatan medis lainnya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctordi sini!