Share This Article
Apakah kamu sering merasakan nyeri di area genital saat sedang kencing? Jika ya, kemungkinan besar urine telah terkontaminasi dengan sel epitel. Adanya sel epitel dalam urine tak boleh dianggap remeh, karena dapat mengindikasikan sejumlah gangguan pada organ dalam.
Lantas, apakah kondisi tersebut berbahaya? Apa saja ciri-ciri adanya sel epitel pada urine selain nyeri saat kencing? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Apa itu epitel?
Epitel merupakan sel yang berasal dari permukaan bagian tubuh, seperti kulit, pembuluh darah, saluran kemih, atau organ lain. Mengutip Medical News Today, fungsi utama dari sel epitel adalah melindungi dan menghentikan virus yang masuk.
Sel epitel dibedakan menjadi tiga berdasarkan lokasinya, yaitu:
- Tubulus ginjal, yaitu sel epitel yang berada di organ ginjal. Jumlah yang meningkat bisa mengindikasikan adanya gangguan pada organ tersebut. Sel ini juga disebut dengan sel ginjal.
- Skuamosa, yaitu sel epitel berukuran besar yang berasal dari vagina dan uretra (saluran kencing), paling sering ditemukan pada urine wanita.
- Transisi, yaitu sel epitel yang bisa berasal dari mana saja, terutama dari uretra dan pelvis ginjal pria. Sel ini juga bisa berada di kandung kemih.
Sel epitel dalam urine, berbahayakah?
Dikutip dari Healthline, sel epitel dalam urine dengan jumlah kecil masih tergolong normal. Tapi jika jumlahnya terlalu banyak, kemungkinan ada infeksi atau kondisi medis serius lain yang sedang terjadi.
Menurut penjelasan William Winter, MD, ahli patologi di University of Florida, adanya sel epitel berjenis skuamosa di urine bukanlah hal yang normal. Begitu juga jika sel epitel berjenis tubulus berjumlah lebih dari 15 per high power field (HPF), ada kemungkinan ginjal sedang bermasalah.
Bagaimana cara untuk mengetahui adanya sel epitel dalam urine? Dokter akan melakukan tes urine atau urinalisis. Tes ini diperlukan untuk mengetahui apakah kadar epitel rendah, sedang, atau tinggi.
Baca juga: Jangan Dibiarkan, Ini 9 Kondisi Medis Penyebab Munculnya Darah dalam Urine
Ciri adanya epitel dalam urine berdasarkan penyebabnya
Pada kadar epitel yang rendah, mungkin tak ada gejala yang dirasakan oleh tubuh. Tapi jika jumlahnya terlalu banyak, kamu bisa merasakan tanda-tandanya secara langsung. Berikut beberapa ciri adanya sel epitel dalam urine berdasarkan penyebabnya:
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) dipicu oleh adanya peradangan di organ yang terhubung pada saluran kencing. ISK dibedakan menjadi tiga, yaitu sistitis (kandung kemih), uretritis (uretra), dan infeksi ginjal. Beberapa kondisi tersebut dapat memunculkan gejala berupa:
- Nyeri saat kencing
- Muncul sensasi terbakar saat buang air kecil
- Air seni berwarna keruh
- Urine bau darah
- Nyeri perut bagian bawah
- Mudah lelah dan tidak enak badan.
Dokter biasanya meresepkan antibiotik atau obat antivirus untuk mengatasi dan meredakan gejala ISK.
2. Infeksi jamur
Peningkatan kadar sel epitel dalam urine dapat disebabkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini sering terjadi pada vagina wanita. Gejala yang muncul biasanya berupa:
- Gatal atau rasa sakit di sekitar vagina
- Sensasi terbakar saat kencing
- Keputihan berlebihan.
Untuk mengatasi dan meredakan gejalanya, dokter akan meresepkan tablet antijamur, krim, termasuk antibiotik.
3. Gangguan organ hati
Adanya sel epitel dalam urine juga bisa disebabkan oleh gangguan organ hati, lho. Gejala yang bisa muncul meliputi:
- Mudah lelah
- Hilang selera makan
- Gairah seks menurun
- Perubahan warna kulit menjadi kuning.
Pengobatannya tergantung dari faktor pemicu. Jika disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, dokter mungkin akan membantu mencari alternatif agar kamu berhenti meminumnya.
4. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih terjadi ketika jaringan abnormal tumbuh di lapisan organ tersebut. Jenis kanker ini dapat meningkatkan jumlah sel epitel dalam urine.
Gejala paling umum yang biasanya muncul adalah:
- Darah dalam urine
- Dorongan untuk kencing secara tiba-tiba
- Sering buang air kecil
- Sensasi terbakar saat kencing
- Nyeri panggul
- Penurunan berat badan ekstrem.
Mencegah peningkatan sel epitel dalam urine
Memastikan tubuh terhidrasi adalah salah satu cara paling mudah untuk mencegah kondisi yang bisa memicu peningkatan sel epitel dalam urine. Caranya, penuhi asupan cairan per hari.
Berdasarkan saran dari Kementerian Kesehatan, minum air putih setidaknya dua liter per hari dapat mencegah terjadinya dehidrasi. Selain itu, jus cranberry juga efektif meminimalkan peningkatan epitel dalam urine yang disebabkan oleh ISK, seperti dikutip dari penelitian pada 2013.
Nah, itulah ulasan tentang kontaminasi sel epitel pada urine dan kondisi yang bisa memicunya. Jika kamu mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan, jangan ragu untuk periksakan ke dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!