Share This Article
Flek di paru-paru yang terlihat pada hasil rontgen dapat disebabkan oleh banyak faktor. Meski terdengar menyeramkan, kamu tidak perlu khawatir berlebihan karena biasanya jinak atau bukan pertanda kanker.
Biasanya, flek ini berdiameter lebih kecil dari tiga 3 sentimeter (cm). Jika nodul paru bersifat kanker, ukuran biasanya lebih besar dari 3 cm atau memiliki ciri lain seperti bentuk yang tidak teratur.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai flek di paru-paru dari penyebab hingga cara mengatasinya, simak ulasan berikut!
Mengenal flek di paru-paru
Flek di paru-paru atau lung nodules adalah jaringan kecil di paru-paru yang tampak bulat atau berupa bintik-bintik putih pada rontgen dada atau pemindaian computed tomography (CT).
Karena jarang menimbulkan gejala, gejala ini biasanya ditemukan secara kebetulan pada 1 dari setiap 500 rontgen dada yang diambil untuk penyakit lain yang tidak terkait, seperti penyakit pernapasan.
Kebanyakan flek atau nodul berukuran lebih kecil dari 10 mm, atau seukuran buah ceri. Flek paru yang lebih besar, atau nodul yang terletak di dekat saluran napas, mungkin memiliki gejala seperti batuk kronis, lendir dan air liur yang diwarnai darah, sesak napas, demam atau mengi.
Flek yang diidentifikasi pada rontgen dada biasanya memerlukan evaluasi tambahan (tindak lanjut atau pengujian lainnya) untuk menentukan apakah ini disebabkan oleh penyakit tertentu.
Baca Juga : Waspadai Kanker Paru-paru: Penyebab dan Faktor Risiko yang Wajib Kamu Ketahui
Penyebab flek di paru-paru
Penyebab flek ini bisa karena jaringan yang meradang akibat infeksi atau tumor paru jinak. Dilansir dari Healthline, nodul paru ini bisa disebabkan oleh:
- Infeksi bakteri, seperti tuberkulosis dan pneumonia
- Infeksi jamur
- Granuloma, yang merupakan gumpalan kecil sel yang tumbuh karena peradangan
- Penyakit tidak menular yang menyebabkan nodul non-kanker, seperti sarkoidosis dan artritis reumatoid
- Tumor kanker, seperti kanker paru-paru, limfoma, sarkoma
- Tumor metastasis yang menyebar dari bagian tubuh lain
Risiko kanker meningkat bila:
- Flek atau nodul berukuran besar
- Nodul tampaknya memiliki lobus atau permukaan runcing
- Kamu adalah perokok aktif atau mantan perokok
- Memiliki riwayat keluarga kanker paru-paru
- Telah terpapar asbes
- Memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Berusia di atas 60 tahun
Baca Juga : Mengenal Tentang Infeksi Paru-paru: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Diagnosis flek di paru-paru
Flek atau nodul di paru dapat dilakukan melalui pencitraan X-ray atau CT scan. Pencitraan, seperti X-ray atau CT scan, dapat menentukan ukuran, bentuk, dan lokasi flek paru kamu.
Langkah ini dapat membantu dokter menentukan penyebabnya serta tindakan perawatan berikutnya tergantung penyakit yang kamu derita. Meskipun sebagian besar flek paru tidak bersifat kanker, penting untuk mendeteksinya sejak dini.
Untuk kemungkinan nodul paru jinak, dokter mungkin menyarankan CT scan untuk memantau pertumbuhan dari waktu ke waktu sebagai tindakan pencegahan. Namun, biopsi mungkin diperlukan untuk menentukan apa yang menyebabkan terjadinya flek di paru.
Tindakan apabila didiagnosis kanker
Jika dokter yakin atau flek di paru-paru kamu bersifat kanker, mereka mungkin akan melakukan lebih banyak tes.
Tes diagnostik yang digunakan untuk memastikan atau menyingkirkan kanker meliputi:
- Positron emission tomography (PET scan): Tes pencitraan ini menggunakan molekul glukosa radioaktif untuk menentukan apakah sel-sel yang membentuk nodul membelah dengan cepat.
- Biopsi: Dokter mungkin meminta biopsi, terutama jika hasil PET scan tidak meyakinkan. Selama prosedur ini, sampel jaringan dikeluarkan dari nodul. Kadang-kadang ini dilakukan dengan biopsi jarum yang dimasukkan di dekat atau tepi paru-paru melalui dinding dada.
Jika nodul paru bersifat kanker, dokter akan menentukan pengobatan terbaik berdasarkan stadium dan jenis kanker.
Pilihan pengobatan dapat mencakup terapi radiasi atau kemoterapi untuk membunuh dan mencegah penyebaran sel kanker. Perawatan mungkin juga termasuk operasi untuk mengangkat tumor.
Apa yang harus dilakukan?
Karena lebih sering tidak menimbulkan gejala, ada baiknya kamu selalu melakukan pemeriksaan rutin, apalagi untuk kamu yang belum pernah melakukan scan paru-paru.
Pemeriksaan rutin dapat memantau keberadaan dan pertumbuhan flek di paru-paru kamu dan memungkinkan dokter melakukan tindakan yang tepat.
Melansir Cleveland Clinic, kamu disarankan melakukan CT scan setahun sekali jika:
- Berusia antara 55-77 tahun.
- Tidak memiliki tanda atau gejala kanker paru-paru.
- Memiliki riwayat merokok setidaknya 30 “pack years“. (“pack years” berarti jumlah bungkus per hari dikalikan dengan jumlah tahun kamu merokok, jadi perokok dua bungkus per hari hanya membutuhkan 15 tahun.)
- Kamu seorang perokok atau berhenti merokok dalam 15 tahun terakhir.
- Kamu memiliki perintah dokter tertulis.
Dalam kebanyakan kasus, dokter dapat dengan aman mengatakan bahwa flek bukanlah kanker jika ukurannya tidak bertambah dan tetap kecil selama dua tahun. Pada kasus ini, tidak perlu pengujian lebih lanjut.
Jika flek bersifat kanker dan hanya ada satu, kemungkinan masih dalam tahap awal saat pengobatan menawarkan kesempatan terbaik untuk sembuh.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar flek di paru-paru? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Caranya, buka aplikasi Grab kemudian pilih fitur Kesehatan, atau langsung klik di sini.