Share This Article
Salah satu fungsi USG yang diketahui oleh banyak orang yakni untuk memeriksa kehamilan. Namun, tahukah kamu bahwa USG bukan hanya dapat digunakan untuk pemeriksaan kehamilan saja, melainkan juga memiliki fungsi lain?
Lantas, apa saja fungsi USG selain pemeriksaan kehamilan?
Baca juga: Sebelum Hamil, Moms Perlu Lakukan Deretan Medical Check Up Ini Terlebih Dahulu!
Apa itu USG?
Ultrasonografi (USG) suatu prosedur pemindaian yang menggunakan bantuan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menangkap gambaran langsung dari dalam tubuh. USG juga dikenal sebagai ultrasound atau sonografi.
USG sendiri dapat membantu dokter memeriksa organ, pembuluh darah, serta jaringan tanpa perlu membuat sayatan pada bagian tubuh yang akan diperiksa. USG berbeda dengan prosedur pencitraan lainnya. Sebab, USG tidak menggunakan bantuan radiasi.
Oleh karena itu, pemeriksaan USG seringkali digunakan untuk melihat perkembangan janin di dalam kandungan selama kehamilan.
Apa saja fungsi USG?
USG memang seringkali digunakan untuk memantau perkembangan janin pada masa kehamilan. Akan tetapi, fungsi USG bukan hanya digunakan untuk memeriksa kehamilan saja, melainkan memiliki fungsi lain.
Berikut ini adalah beberapa fungsi USG yang penting untuk diketahui.
1. Diagnostik
Dikutip dari laman Radiologyinfo.org, USG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi dan memeriksa organ tubuh seperti jantung dan pembuluh darah, hati, kantong empedu, limpa, pankreas, ginjal, kandung kemih, rahim, hingga kelenjar tiroid.
Pada kasus tumor, fungsi USG dapat membantu dokter menentukan apakah benjolan yang terdapat dalam tubuh merupakan tumor atau kanker. Fungsi USG lainnya adalah dapat membantu mendiagnosis masalah pada jaringan lunak, otot, tendon, serta persendian.
2. Fungsi USG untuk membantu prosedur medis tertentu
Fungsi USG lainnya yakni dapat memandu prosedur medis tertentu, seperti biopsi. Biopsi sendiri adalah prosedur pengangkatan jaringan atau sampel sel dari dalam tubuh untuk dinalisis di laboratorium.
3. Masalah pada peredaran darah
Dilansir dari laman Medical News Today, USG Doppler dapat membantu memeriksa aliran darah di pembuluh atau pada tekanan darah.
Perlu kamu ketahui bahwa USG Doppler adalah pemeriksaan non-invasif yang dapat digunakan untuk memeriksa aliran darah melalui pembuluh darah dengan cara memantulkan gelombang suara frekuensi tinggi dari sel darah merah yang bersirkulasi.
USG Doppler juga dapat memeriksa fungsi dan keadaan di sekitar area katup jantung, masalah pada jantung, regurgitasi katup, atau kebocoran darah dari katup jantung. Tak hanya itu, fungsi USG Doppler yang lainnya adalah dapat menunjukkan seberapa baik jantung memompa darah.
Selain fungsi yang sudah disebutkan di atas, USG Doppler juga dapat digunakan untuk:
- Memeriksa dinding pembuluh darah
- Memeriksa kondisi tertentu seperti deep vein thrombosis (DVT) atau aneurisma
- Memeriksa jantung dan detak jantung pada janin
- Memeriksa penumpukan plak dalam tubuh
- Memeriksa penyumbatan di arteri
Baca juga: Tak Hanya USG! Pemeriksaan Kehamilan secara Rutin Penting Dilakukan bagi Ibu Hamil Lho
Apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan USG?
Perlu kamu ketahui bahwa persiapan prosedur USG sangat bergantung pada area atau organ yang akan diperiksa. Sebagai contoh, kamu mungkin saja diharuskan berpuasa selama 8-12 jam sebelum prosedur USG dilakukan, terutama jika pemeriksaan melibatkan bagian perut.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari makanan yang tidak tercerna dengan baik menghalangi gelombang suara, sehingga sulit untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Sementara itu, untuk pemeriksaan pada kantung empedu, hati, pankreas, atau limpa kamu mungkin saja akan diminta untuk mengonsumsi makanan bebas lemak pada malam hari sebelum tes dilakukan, kemudian kamu harus berpuasa hingga prosedur dilakukan.
Bagaimana prosedur USG dilakukan?
Pada saat prosedur USG dilakukan, dokter atau teknisi ultrasound (sonografer) akan mengoleskan gel pelicin khusus pada kulit. Ini dilakukan untuk mengurangi gesekan antara transduser ultrasound dengan kulit.
Kemudian, transduser akan mengirimkan gelombang suara berfrekuensi tinggi ke seluruh tubuh yang akan ditangkap oleh organ atau tulang. Lalu, gema dari gelombang suara tersebut dipantulkan serta diproses di komputer.
Gelombang suara tersebut kemudian akan menghasilkan gambaran yang dapat diinterpretasikan oleh dokter. Namun, jika pemeriksaan melibatkan organ reproduksi internal atau sistem saluran kemih, transduser akan ditempatkan di rektum atau vagina.
Apakah USG aman dilakukan?
Sebagian besar jenis USG berisfat non-invasif dan tidak menggunakan bantuan dari paparan radiasi. Untuk alasan inilah, USG aman dilakukan. Meskipun demikian, USG yang dilakukan selama kehamilan disarankan hanya dilakukan jika diperlukan secara medis.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai fungsi dari USG. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait hal ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!