Share This Article
Hi, Good People! Baru-baru ini beberapa media memberitakan tentang peringatan terhadap pria gay atau biseksual agar waspada terhadap cacar monyet. Hal itu langsung menjadi topik hangat pembicaraan masyarakat tanpa tahu benar atau tidaknya. Agar tidak menimbulkan informasi yang salah, simak pengertian serta gejala cacar monyet (monkeypox) berikut, yuk.
Apa itu cacar monyet?
Cacar monyet adalah salah satu penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox seperti dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Virus cacar monyet ini sendiri merupakan bagian dari virus yang sama dengan virus Variola, yaitu penyebab timbulnya penyakit cacar.
Kasus cacar monyet pertama di Indonesia
Kemkes telah mengkonfirmasi kasus pertama cacar monyet di Indonesia, yakni pada seorang pria berusia 27 tahun. Sebelum tertular, ia memiliki riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis antara 22 Juli hingga kembali ke Tanah Air pada 8 Agustus 2022.
Hasil pemeriksaaan test PCR di sebuah rumah sakit pemerintah menemukan hasil positif yang bersangkutan positif cacar monyet pada 19 Agustus.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menyatakan, pasien saat ini dalam keadaan baik, tidak sakit berat. Muncul cacar atau ruam-ruam di muka, telapak tangan dan kaki. “Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,” ujarnya.
Gejala cacar monyet (monkeypox)
Dalam kasus satu ini, Good People harus tahu bahwa gejala cacar monyet (monkeypox) sebenarnya hampir mirip dengan gejala cacar biasa, namun, memiliki bentuk ruam dan perjalanan penyakit yang berbeda. Selain itu, monkeypox sendiri juga tidak berhubungan sama sekali dengan cacar air, ya.
Gejala cacar monyet (monkeypox) ini sendiri biasanya mulai antara 5 dan 13 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Menurut CDC, sebagian orang ada juga yang mengalami beberapa kondisi seperti:
- Flu
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Pegal-pegal
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Kemudian, beberapa hari setelah gejala-gejala tersebut mulai muncul, penderita akan mengalami ruam-ruam di tubuh. Ruam cacar monyet bisa terlihat seperti jerawat atau lepuhan yang dimulai dengan bintik kecil. Dapat juga berbentuk benjolan membengkak dengan cairan, lalu meletus. Setelah beberapa hari, benjolan akan mengering dengan sendirinya kemudian rontok.
Menurut penjelasan dari UpToDate selama wabah di 2022, beberapa orang mengalami ruam di area genital atau dubur mereka. Ruam tersebut juga dapat timbul di beberapa bagian tubuh lainnya seperti wajah, bagian dalam mulut, tangan, kaki, dan lain-lainnya. Ruam biasanya terasa nyeri, kemudian menjadi gatal terutama saat keropeng mulai terbentuk.
Bagi sebagian orang, ruam adalah gejala pertama atau satu-satunya yang timbul dan berlangsung selama 2 sampai 3 minggu. Tidak seperti pada cacar air yang memiliki perjalanan penyakit yang berlangsung hanya selama 4-7 hari.
Penyebaran cacar monyet
Sebelumnya, cara penyebaran cacar monyet adalah dari hewan yang terinfeksi ke manusia. Ini bisa terjadi karena menyentuh cairan tubuh hewan tersebut atau melalui gigitan dan cakaran. Namun, penyebaran di 2022 ini sangat berbeda, di mana infeksi dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Berikut ini beberapa cara penyebaran cacar monyet seperti dilansir dari Uptodate:
- Melalui kontak langsung dengan ruam monkeypox, koreng, atau cairan tubuh dari penderita. Ini tampaknya merupakan cara penyebaran infeksi utama selama wabah ini.
- Menyentuh benda, pakaian, tempat tidur, handuk, dan permukaan yang pernah digunakan oleh penderita cacar monyet.
- Melalui droplet yang berasal dari paru-paru. Cara penyebaran ini dapat terjadi saat seseorang bertatap muka dengan penderita, serta contohnya, berciuman atau berpelukan untuk waktu yang lama.
Setop stigma monkeypox hanya menginfeksi pasangan gay/multiple sexual partner
Melansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejumlah kasus cacar monyet memang ditemukan pada komunitas gay dan biseksual. Namun penting GoodPeople ketahui bahwa siapapun dapat terinfeksi, terlepas dari identitas gender, orientasi seksual, atau praktik seks yang dilakukan.
Siapapun bisa terkena cacar monyet bila melakukan kontak langsung atau dekat dengan seseorang yang sudah terinfeksi, seperti dijelaskan dalam laman Uptodate.
Bagaimana saya bisa menghindari terkena monkeypox?
Cara terbaik untuk mencegah cacar monyet adalah menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang mungkin mengidapnya. Selain itu, cara untuk menurunkan risiko terpapar cacar monyet adalah:
- Jika anggota keluarga, teman, atau pasangan menderita cacar monyet, pastikan mereka melakukan isolasi diri sampai ruamnya sembuh total.
- Hindari kontak dekat dengan siapa saja yang memiliki gejala cacar monyet.
- Jika pasangan menderita cacar monyet, hindari berhubungan seks sampai ruamnya sembuh total
- Pastikan kamu menggunakan pengaman atau kondom setiap kali berhubungan seks.
Baca juga: Viral: Wanita Alami Cacar Langka dari Kucing Peliharaan dan Terancam Buta
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Pastikan kamu sudah melindungi dirimu dengan AXA Good Health ya. Asuransi rawat jalan dengan premi mulai Rp100RB-an/bulan! Yuk, daftar hanya di aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.