Share This Article
Tuberkulosis atau disebut TB atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Batuk adalah gejala TBC yang menyerang paru-paru dan perlu mendapatkan perawatan medis untuk dapat mengatasinya.
Seperti apa gejala lainnya dari penyakit yang disebabkan mycobacterium tuberculosis ini dan apa yang harus diwaspadai dari penyakit ini? Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini.
Apa itu TBC?
Seperti yang sudah disebutkan, jika TBC (tuberculosis atau tuberkulosis) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular dari manusia ke manusia lainnya, dengan cara penularan melalui droplet.
Penyakit ini serius dan menurut data WHO, pada 2019 lalu, sekitar 10 juta orang tertular, sementara sebanyak 1.4 juta orang meninggal karena TBC.Â
Jenis TBC
Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri TB sakit. Akibatnya ada dua kondisi terkait TB yaitu TB laten dan TB aktif.
TBC laten
Gejala TBC tanpa batuk atau tanpa gejala lainnya bisa dialami oleh penderita TBC laten. TBC laten adalah kondisi seseorang memiliki bakteri TBC di dalam tubuhnya tapi tidak pernah mengalami gejala.
Ini terjadi karena sistem imun dapat menahan bakteri sehingga tidak berkembang biak. Sehingga orang tersebut tetap terlihat sehat, tetapi tetap memiliki bakteri yang tidak aktif di tubuhnya.
TBC laten tidak menular ke orang lain. Namun, seseorang dengan TBC laten tetap membutuhkan pengobatan untuk mengatasi bakteri yang dimilikinya, walau tidak aktif, karena suatu saat bisa berubah menjadi aktif.
TBC aktif
Orang yang terpapar bakteri TBC dapat mengembangkan penyakit TBC jika sistem imun tidak dapat menahannya. Biasanya akan menimbulkan sejumlah gejala yang perlu diwaspadai.
Gejala tuberkulosis perlu diwaspadai mengingat penyakit ini menular. Jika tidak diobati, orang dengan TBC aktif akan dengan mudah menulari penyakit tersebut, terutama pada orang yang memiliki risiko tinggi, seperti:
- Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah
- Bayi dan anak kecil
- Orang yang pengobatannya tidak tuntas
- Pengguna narkoba jenis suntik
- Orang yang pertama kali terinfeksi 2-5 tahun yang lalu
Karena itu sebaiknya selalu waspada dengan adanya gejala penyakit ini, baik yang terlihat dari orang lain atau yang dialami sendiri.
Apa saja gejala atau ciri-ciri tuberkulosis?
Umumnya bakteri TB menyerang paru-paru. Beberapa gejala awal TBC yang perlu diwaspadai antara lain:
- Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Demam
- Panas dingin
- Berkeringat di saat malam hari
Gejala awal TBC yang sudah disebutkan mungkin juga akan ditambah dengan gejala lainnya. Tergantung di bagian mana atau organ apa yang diserang oleh bakteri.
Meski umumnya menyerang paru-paru, TBC juga dapat menyerang tulang, kelenjar getah bening, saluran pencernaan dan dalam beberapa kasus menyerang otak.
Gejala TBC lainnya yang mungkin muncul
Selain gejala awal TBC yang sudah disebutkan, ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul. Biasanya ini terjadi jika bakteri sudah berkembang menyerang organ lain selain paru-paru.
Tuberkulosis yang berkembang biasanya dialami oleh mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan akan menunjukkan gejala seperti:
- Kelenjar getah bening yang terus membengkak
- Sakit perut
- Nyeri sendi dan tulang
- Sakit kepala
- Terkadang mengalami kejang
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, selain menyerang paru, TBC juga bisa menyebar ke organ lainnya, seperti tulang, kelenjar getah bening dan usus. Meskipun sama-sama disebabkan oleh bakteri yang sama, tetapi ada beberapa perbedaan ciri-ciri tuberkulosis tergantung tadi organ yang diserang.
Nah untuk lebih detail mengetahui gejala atau ciri-ciri tuberkulosis berdasarkan organ yang diserang, berikut penjelasannya.
Gejala TBC usus
TBC usus termasuk ke dalam TBC gastrointestinal (saluran pencernaan). Gejalanya pun berbeda-beda, namun secara umum berikut gejala TBC usus yang mungkin dialami:
- Sakit perut
- Kehilangan selera makan
- Diare, sembelit atau perubahan kebiasaan buang air besar
- Mual
- Muntah
- Juga perut yang terasa terisi bisa menjadi gejala TBC usus
Gejala TBC tulang
Biasanya TBC tulang adalah kondisi yang menyebar dari TB paru. Umumnya menyerang tulang belakang dan persendian.
Di awal-awal, kamu mungkin akan mengalami ciri-ciri seperti batuk, Tapi lama-kelamaan kamu akan mengalami gejala TBC tanpa batuk, karena gejala TBC tulang antara lain:
- Sakit punggung yang parah
- Tubuh menjadi kaku
- Pembengkakan
- Kelainan tulang
- Abses atau benjolan nyeri berisi nanah juga dapat menjadi gejala TBC tulang
Jika tidak terdeteksi dan tidak diobati, kondisi ini bisa membahayakan penderitanya.
TBC kelenjar getah bening
TBC kelenjar getah bening atau limfadenitis biasanya akan memengaruhi kelenjar getah bening yang berada di sekitar leher.
Tetapi bisa juga memengaruhi kelenjar getah bening lainnya. Beberapa gejala TBC kelenjar getah bening antara lain:
- Demam
- Kelelahan
- Berat badan menurun tanpa bisa dijelaskan
- Berkeringat di malam hari menjadi salah gejala TBC kelenjar getah bening
Sama seperti TBC tulang, TBC kelenjar getah bening juga penyebaran dari TBC paru. Karenanya, sebelum mengalami gejala TBC kelenjar, pasien juga akan mengalami ciri-ciri TB paru, yaitu batuk.
Walaupun bisa saja pasien tidak menyadarinya sehingga mengira dirinya mengalami gejala TBC tanpa batuk.
Gejala TBC pada anak
Kembali mengingatkan jika TB bukan hanya menyerang orang dewasa. Anak-anak juga bisa terkena penyakit TBC, umumnya menyerang paru-paru. Sementara pada bayi, walaupun jarang namun juga bisa tertular.
Tidak berbeda dengan gejala TB paru pada orang dewasa, berikut gejala TBC pada anak dan juga gejala TBC pada bayi.
- Gejala TBC pada anak: gejala yang paling umum adalah batuk seperti ciri yang dialami orang dewasa, kemudian lesu dan menjadi kurang aktif bermain, penurunan berat badan, demam dan atau berkeringat di malam hari.
- Gejala TBC pada bayi: Sebuah penelitian menemukan bahwa gejala TBC pada bayi yang paling umum adalah batuk, berkeringat di malam hari dan juga demam pada bayi.
Jika memang tinggal atau berada di sekitar orang yang mengalami TBC atau rawan TBC, sebaiknya segera periksakan kondisi anak untuk memastikan kesehatannya.
Selain yang sudah dijelaskan, TB juga bisa menyerang organ lain seperti hati, otak, urogenital, kulit dan jantung.
Masing-masing juga memiliki ciri-ciri tuberkulosis yang berbeda, meski biasanya diawali dengan TB paru yang memiliki ciri-ciri seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Secara keseluruhan, saat kamu mengalami gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya segera menjalani pemeriksaan. Karena jika benar-benar terdiagnosis TBC kamu akan menjalani serangkaian pengobatan dalam jangka waktu yang panjang.
Pemeriksaan TBC
Jika ada keluhan gejala TB, saat melakukan pemeriksaan, selain pemeriksaan fisik secara umum, dokter akan meminta pemeriksaan TBC lainnya seperti:
- Tes tuberkulin. Dilakukan dengan cara menyuntikan tuberkulin ke kulit lengan bawah, dan reaksi akan dipantau selama 48 hingga 72 jam. Jika ternyata positif diperlukan tes lanjutan.
- Tes darah. Dilakukan untuk memastikan TB yang diderita bersifat laten atau aktif.
- Uji pencitraan. Berupa rontgen atau CT scan. Dilakukan jika mengalami TB aktif untuk melihat kondisi paru-paru pasien.
- Tes dahak. Dilakukan untuk melihat jenis bakteri dan ini yang akan membantu pemilihan pengobatan yang terbaik.
Pengobatan untuk TBC laten bisa berupa minum antibiotik sekali dalam seminggu selama 12 minggu atau setiap hari selama 9 bulan.
Sementara untuk TBC aktif bisa menjalani pengobatan mulai 6 hingga 9 bulan. Pasien diharuskan menyelesaikan pengobatan, meski gejalanya telah hilang.
Obat TBC yang paling umum digunakan nutuk TB
- Isoniazid
- Pirazinamida
- Etambutol (Myambutol)
- Rifampisin (Rifadin)
Pemberian obat tergantung dari hasil diagnosis dokter. Selama menjalani perawatan, dokter akan terus memantau kondisi pasien TBC untuk memastikan pengobatan dilakukan hingga tuntas.
Dokter akan meminta kunjungan rutin untuk memantau kondisi kesehatan pasien dan untuk memberikan resep obat untuk memperbarui stok obat.
Pasien harus minum obat sesuai dengan resep dan waktu yang ditentukan. Karena berhenti minum obat atau melewatkan waktu minum obat dapat membuat penyakit kebal dengan pemberian obat-obatan.
Demikian informasi mengenai gejala tuberkulosis yang perlu diwaspadai.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!