Share This Article
Tetanus merupakan infeksi bakteri yang harus mendapatkan penanganan tepat dengan segera. Sebab jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berakibat fatal. Lalu, apa saja gejala tetanus yang harus diwaspadai?
Baca juga: 5 Langkah Pertolongan Pertama saat Tertusuk Paku Berkarat
Mengenal penyakit tetanus
Tetanus adalah infeksi bakteri serius yang dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan kontraksi pada otot yang menyakitkan, terutama pada otot leher dan rahang. Karena dapat menyebabkan kontraksi otot rahang dan leher, tetanus juga disebut sebagai lockjaw.
Jika tidak segera ditangani, infeksi tetanus dapat mengancam jiwa. Bahkan, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mencatat bahwa sekitar 10 hingga 20 persen infeksi tetanus berakibat fatal.
Sebelum mengetahui gejala tetanus, ketahui dulu penyebabnya
Tetanus disebabkan oleh racun dari spora bakteri Clostridium tetani. Bakteri penyebab tetanus tersebut pada umumnya ditemukan di tanah, debu, serta kotoran hewan.
Ketika spora memasuki luka, spora berkembang menjadi bakteri yang dapat menghasilkan racun, yakni tetanospasmin. Racun ini sangat berbahaya, sebab racun dapat merusak saraf yang mengontrol otot (neuron motorik).
Perlu diketahui bahwa umumnya spora masuk ke dalam tubuh melalui luka dari benda yang terkontaminasi. Bakteri tetanus juga dapat menginfeksi kondisi tertentu, seperti:
- Luka yang terkontaminasi kotoran, feses, dan air liur
- Luka yang diakibatkan oleh benda yang dapat menusuk kulit (luka tusuk), misalnya saja luka yang disebabkan oleh paku atau jarum.
- Luka bakar
- Cedera yang menyebabkan jaringan mati.
Bakteri tetanus juga dapat menginfeksi tubuh melalui luka yang disebabkan oleh:
- Prosedur operasi
- Gigitan serangga
- Luka dan infeksi kronis.
Gejala tetanus
Masa inkubasi atau waktu antara paparan hingga muncul gejala pada kondisi ini biasanya antara 3 dan 21 hari. Namun, rata-rata masa inkubasi yakni 7-10 hari.
Meskipun demikian, tanda dan gejala tetanus dapat muncul kapan saja dari beberapa hari, minggu, atau bahkan hingga berbulan-bulan. Semakin jauh lokasi luka atau cedera dari sistem saraf pusat, maka masa inkubasi dapat berlangsung lebih lama.
Sebaliknya, masa inkubasi yang lebih pendek dapat disebabkan oleh luka yang lebih terkontaminasi atau kondisi yang lebih serius. Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah gejala umum tetanus.
- Kejang dan kekakuan pada otot rahang (trismus)
- Kaku pada otot leher
- Kesulitan menelan
- Otot perut terasa kaku
- Kejang pada tubuh yang menyakitkan, ini dapat berlangsung beberapa menit dan dapat dipicu oleh paparan angin, suara keras, sentuhan fisik, atau bahkan cahaya.
Gejala tetanus lainnya
Selain gejala umum yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa gejala lain dari tetanus yang juga perlu untuk diketahui, di antaranya adalah:
- Demam
- Berkeringat
- Tekanan darah tinggi
- Perubahan pada detak jantung, seperti detak jantung lebih cepat.
Berdasarkan Medical News Today, pada kasus yang parah, tetanus juga dapat menyebabkan tulang belakang melengkung ke belakang karena otot punggung juga ikut terpengaruh. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak.
Gejala tetanus harus segera diobati, ini komplikasi yang perlu diwaspadai
Gejala tetanus harus sangat diwaspadai dan harus segera ditangani. Sebab, jika seseorang tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, risiko komplikasi dapat lebih tinggi. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh tetanus.
- Masalah pernapasan akibat kejang pada pita suara yang tidak terkendali (laringospasme) dan kejang pada otot yang mengontrol pernapasan
- Pneumonia atau infeksi pada paru-paru
- Kerusakan pada otak yang dapat disebabkan karena kekurangan oksigen
- Patah tulang akibat kejang otot
Baca juga: Gejala Pneumonia Berdasarkan Penyebabnya, Apakah Bisa Dicegah?
Bagaimana pengobatan tetanus?
Bergantung pada tingkat keparahan gejala, tetanus biasanya diobati dengan terapi dan pengobatan tertentu, ini dapat meliputi:
- Antibiotik tertentu, seperti penicillin yang dapat membantu untuk melawan bakteri
- Tetanus immunoglobulin (TIG) untuk menetralkan racun di dalam tubuh
- Muscle relaxants (obat relaksan otot) yang dapat membantu mengontrol kejang pada otot
- Vaksin tetanus yang diberikan bersaman dengan pengobatan
- Membersihkan luka untuk mencegah perumbuhan spora tetanus.
Pencegahan tetanus
Tetanus dapat dicegah dengan melakukan vaksinisasi. Vaksin tetanus biasanya diberikan pada anak-anak sebagai bagian dari vaksin diphtheria and tetanus toxoids and acellular pertussis (DTaP).
Vaksin ini mampu untuk memberikan perlindungan terhadap 3 penyakit, yakni difteri, batuk rejan (pertusis), dan tetanus. Namun, ini tidak dapat memberikan perlindungan seumur hidup, maka dari itu suntikan booster diperlukan.
Anak-anak perlu mendapatkan suntikan booster pada usia 11 atau 12 tahun. Di sisi lain, orang dewasa membutuhkan vaksinisasi booster yang dikenal sebagai vaksin tetanus dan difteri (Td) setiap 10 tahun setelahnya.
Tak hanya itu, perawatan luka yang tepat dan sesegera mungkin juga dapat membantu untuk mencegah tetanus.
Itulah beberapa informasi mengenai gejala tetanus, penyebab, pengobatan, serta pencegahan. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!