Share This Article
Infeksi pada mata sebaiknya tak diabaikan begitu saja. Sebab, hal tersebut bisa berdampak serius pada indra penglihatanmu. Agar lebih mudah dan tepat dalam mengatasinya, kamu perlu mengetahui berbagai penyebab dari infeksi tersebut.
Lantas, apa saja hal yang bisa menyebabkan infeksi pada mata? Bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Penyebab dan ciri-ciri infeksi pada mata
Ada banyak hal yang bisa memicu infeksi pada mata, misalnya karena virus, bakteri, jamur, atau faktor lainnya. Kabar baiknya, gejala infeksi tersebut sangat mudah dikenali, sehingga kamu bisa segera mengobatinya. Berikut beberapa penyebab infeksi pada mata dan ciri-cirinya:
1. Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah salah satu infeksi pada mata yang paling umum, ditandai dengan perubahan warna menjadi kemerahan. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di selaput tipis terluar yang mengelilingi bola mata terinfeksi virus atau bakteri. Akibatnya, peradangan tak bisa dihindarkan.
Konjungtivitis juga bisa terjadi akibat alergi atau paparan bahan kimia seperti zat klorin. Jika disebabkan oleh bakteri atau virus, konjungtivitis bisa menular. Selain kemerahan, gejala yang biasa muncul meliputi:
- Keluar cairan encer dari mata setelah bangun tidur
- Gatal di bagian mata terus-menerus
- Produksi air mata berlebihan
2. Keratitis
Keratitis adalah kondisi saat kornea mata mengalami infeksi, bisa disebabkan virus, bakteri, jamur, maupun parasit. Area lapisan bening yang menutupi pupil dan iris biasanya perlahan membengkak. Seseorang yang gemar memakai lensa kontak sangat rentan mengalami infeksi ini.
Gejala paling umum dari keratitis adalah kemerahan, pembengkakan, muncul rasa tidak nyaman saat membuka dan menutup kelopak, produksi air mata lebih banyak, sensitif terhadap cahaya, terasa seperti ada yang menempel di mata, hingga penglihatan yang kabur.
3. Endoftalmitis
Endoftalmitis adalah peradangan parah pada bagian dalam mata yang dipicu oleh bakteri atau jamur. Jamur Candida bertanggung jawab atas banyaknya kasus infeksi pada mata yang satu ini. Dalam kasus yang jarang, endoftalmitis bisa menjadi komplikasi dari operasi katarak.
Ciri paling umum dari endoftalmitis adalah rasa nyeri dan sakit di area mata, kemerahan, keluar cairan seperti nanah, sensitif terhadap cahaya terang, pembengkakan kelopak, dan penglihatan yang kabur.
4. Blefaritis
Blefaritis adalah peradangan pada kelopak atau lipatan kulit yang menutupi mata. Biasanya, infeksi ini dipicu oleh penyumbatan kelenjar minyak pada area kulit di sekitar bulu mata. Akibatnya, penumpukan bakteri sangat rentan terjadi.
Gejala paling umum dari blefaritis adalah kemerahan, gatal-gatal, pembengkakan kelopak, sensasi terbakar pada mata, terasa seperti ada yang menempel di mata, muncul kerak di sudut mata, dan sensitif terhadap cahaya.
Baca juga: 7 Penyebab Bulu Mata Rontok & Cara Mengatasinya
5. Bintitan
Hordeolum atau yang kerap disebut bintit adalah benjolan kecil seperti jerawat yang muncul dari kelenjar minyak di tepi luar kelopak. Pemicunya adalah penyumbatan oleh kulit mati dan minyak yang memungkinkan berkumpulnya bakteri.
Gejalanya bisa berupa gatal, iritasi, nyeri, pembengkakan, peningkatan produksi air mata, dan muncul kerak di sudut kelopak.
6. Uveitis
Uveitis terjadi saat lapisan tengah bola mata mengalami peradangan. Kondisi tersebut bisa dipicu oleh menurunnya sistem kekebalan, infeksi virus, atau cedera. Meski sering kali tidak menyebabkan dampak jangka panjang, uveitis dapat membuat seseorang kehilangan penglihatan.
Gejala paling umum dari uveitis adalah muncul bintik dan garis halus yang seolah-olah sedang melayang, kemerahan, peka terhadap cahaya, pandangan kabur, hingga rasa nyeri atau sakit.
7. Selulitis
Selulitis terjadi ketika ada jaringan pada mata yang terinfeksi bakteri Staphylococcus. Sering kali, infeksi pada mata yang satu ini dipicu oleh cedera yang bisa menyebabkan goresan pada jaringan mata. Pada banyak kasus, penyakit ini sangat rentan menyerang anak-anak.
Gejala paling umum dari selulitis adalah kemerahan dan pembengkakan kelopak mata, serta muncul rasa tidak nyaman pada organ penglihatan.
Penanganan dan pencegahan
Seperti yang telah disebutkan, gejala infeksi pada mata relatif mudah dikenali. Sehingga, kamu bisa langsung melakukan langkah penanganan, seperti:
- Obat-obatan: Tergantung dari pemicunya, obat-obatan medis kerap menjadi solusi terbaik dalam meredakan infeksi pada mata. Antibiotik untuk infeksi yang dipicu oleh bakteri, antivirus untuk infeksi virus, dan antihistamin untuk yang disebabkan oleh reaksi alergi.
- Kompres hangat atau dingin: Kamu bisa mengompres air hangat atau dingin untuk mengatasi infeksi pada mata. Kompres air hangat bisa meringankan peradangan, sedangkan kompres dingin dapat memberi efek menenangkan.
- Larutan garam: Air garam mirip dengan zat saline pada obat tetes mata, bersifat antimikroba dan bisa membantu meredakan peradangan di mata.
- Kantong teh dingin: Teh memiliki senyawa antiinflamasi yang menenangkan, bisa membantu meredakan pembengkakan pada kelopak mata.
Sedangkan untuk pencegahan, usahakan untuk menghindari menyentuh mata dengan tangan secara langsung. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah menyentuh permukaan yang kotor. Jika kamu pengguna lensa kontak, selalu bersihkan dan menyimpannya dengan benar.
Nah, itulah ulasan tentang infeksi pada mata beserta penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasinya. Untuk meminimalkan risikonya, selalu lakukan langkah pencegahan seperti yang telah disebutkan, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!