Share This Article
Paru-paru adalah salah satu organ terpenting yang dimiliki manusia. Selain untuk bernapas, organ tersebut juga bertugas untuk memasok oksigen ke jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Jika terjadi infeksi paru-paru, banyak fungsi yang akan terganggu.
Jika tak ditangani dengan tepat, kondisi tersebut bisa memburuk dan dapat membahayakan nyawa. Apa saja penyebab dan gejala infeksi paru-paru? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru yang Mudah Diterapkan
Apa itu infeksi paru-paru?
Di dalam dunia medis, infeksi paru-paru disebut dengan lower respiratory tract infection atau infeksi saluran pernapasan bagian bawah. Dilansir Medical News Today, infeksi ini meliputi semua peradangan yang terjadi di bawah kotak suara (laring).
Ada banyak jenis infeksi saluran pernapasan bagian bawah, di antaranya adalah:
- Bronkitis: Peradangan pada lapisan saluran bronkus, yaitu organ yang berfungsi menyalurkan udara dari dan ke paru-paru. Penyakit ini memiliki gejala umum seperti batuk berdahak dengan lendir kental yang bisa berubah warna
- Bronkiolitis: Peradangan yang terjadi pada bronkiolus, yaitu percabangan dari bronkus
- Pneumonia: Peradangan yang terjadi pada kantong udara atau alveoli. Peradangan ini membuat alveoli berisi cairan atau nanah. Gejala paling umum dari pneumonia adalah sulit bernapas
- Tuberkulosis: Peradangan yang menyerang bagian utama dari paru-paru. Meski, penyakit ini bisa saja menyebar ke bagian tubuh lain seperti sumsung tulang belakang bahkan otak
Apa saja penyebabnya?
Infeksi paru-paru dapat disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur. Ada banyak cara bagi zat-zat asing tersebut untuk masuk ke dalam tubuh.
Penyebab paling utama dari penyakit tersebut adalah merokok. Lung Health Institutes menjelaskan bahwa orang yang merokok sangat rentan untuk mengalami infeksi paru-paru dan kanker.
Meski begitu, ada beberapa hal bisa menjadi pemicu lain dari gangguan di paru-paru, misalnya paparan partikel kecil seperti debu, asap, dan bahan kimia. Faktor genetik dan usia juga dapat meningkatkan risiko infeksi.
Gejala infeksi paru-paru
Peradangan paru-paru adalah kondisi yang menyerang saluran pernapasan. Oleh karena itu, hal ini akan mengganggu jalannya udara dari saluran pernapasan atas (hidung, mulut, faring, dan laring) menuju bagian utama paru-paru.
Selain kesulitan bernapas, penyakit ini dapat ditandai dengan:
- Batuk berlendir: Batuk membantu membersihkan saluran udara dari lendir yang mengganggu. Lendir ini bisa mengandung darah dan bertekstur kental. Selain merah, lendir yang keluar pada batuk bisa berwarna hijau, putih, bahkan abu-abu kekuningan
- Demam: Kondisi ini mengindikasikan bahwa tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap zat asing pemicu infeksi. Suhu tubuh akan terus naik hingga 40° Celcius. Jika temperatur berada di atas 40,5° Celcius lebih dari tiga hari, kamu harus segera memeriksakan diri
- Suara mengi: Saat mengalami infeksi di saluran pernapasan, mungkin kamu akan mengeluarkan suara mengi ketika bernapas. Ini disebabkan oleh menyempitnya rongga udara akibat peradangan
- Suara berderak di paru-paru: Gejala ini biasanya hanya bisa terdeteksi melalui stetoskop
- Sakit punggung dan otot: Kondisi ini disebut dengan mialgia, dapat muncul akibat adanya peradangan di dalam tubuh
- Nyeri dada: Lokasi paru-paru berada di dekat dada, sehingga ketika terjadi infeksi, area di sekitarnya akan merasakan kesakitan atau nyeri. Pada beberapa kasus, rasa sakit tersebut terasa seperti ditusuk
Baca juga: Jangan Sepelekan, Ini 8 Penyebab Utama Sakit Dada Sebelah Kiri
Apakah infeksi paru-paru menular?
Dilansir Harvard Medical School, infeksi paru-paru termasuk penyakit yang menular. Penularannya berupa transmisi bakteri atau virus yang menjadi pemicu. Misalnya, orang yang mengalami tuberkulosis mudah menularkan penyakit yang sama ke orang lain melalui udara yang telah terkontaminasi.
Begitu juga dengan pneumonia, bakteri Streptococcus pneumoniae bisa bermigrasi ke tubuh orang lain lewat percikan air liur dari batuk atau bersin. Hampir semua infeksi paru-paru memiliki cara penularan yang sama.
Oleh karena itu, pasien dengan penyakit tersebut bisanya di rawat di ruang isolasi rumah sakit untuk meminimalkan penularan.
Pemeriksaan dan pengobatan infeksi paru-paru
Sebelum menetapkan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan kepada pasien. Stetoskop adalah alat pertama yang digunakan untuk mendengarkan suara di paru-paru (dada). Setelah itu, ada beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan, seperti:
- Oksimetri nadi, digunakan untuk mengetahui kadar oksigen di dalam darah
- Rontgen dada, untuk memeriksa kondisi paru-paru
- Tes darah, untuk memeriksa adanya bakteri atau virus
- Tes sampel lendir, untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus atau bakteri
Jika diagnosis telah ditetapkan, maka obat yang diberikan menyesuaikan dengan pemicu infeksi itu sendiri. Apabila penyebabnya adalah bakteri, maka pengobatannya menggunakan antibiotik, seperti klaritromisin, azitromisin, roksitromisin, doksisiklin, aminopenicillins, dan sefalosporin.
Sedangkan jika pemicunya adalah virus, maka penanganannya memakai antivirus, seperti neuraminidase inhibitors dan amantadine.
Nah, itulah ulasan tentang infeksi paru-paru yang perlu kamu tahu. Jika merasakan salah satu gejala di atas, tak perlu menunggu hingga memburuk untuk memeriksakan diri ke dokter, ya. Tetap jaga kesehatan!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!