Share This Article
Menikah dan memiliki anak sering dianggap berkaitan satu sama lain. Lihat saja, setiap pasangan baru menikah, pasti akan diberi pertanyaan kapan memiliki keturunan?
Tapi bagaimana jika setelah menikah, kamu tak ingin memiliki keturunan? Apakah hal ini termasuk normal?
Menikah dan keharusan memiliki anak
Tidak ada yang memungkiri bahwa memiliki anak adalah salah satu tujuan yang banyak dipakai untuk membangun sebuah rumah tangga. Namun ada kalanya, beberapa pasangan menundanya karena beberapa alasan tertentu.
Tidak ada yang benar dan salah mengenai hal ini, karena pada dasarnya keputusan yang diambil setiap pasangan tentu telah melalui berbagai pertimbangan matang.
Namun agar kamu bisa memahami lebih jauh soal ini, tak ada salahnya mengintip beberapa faktor yang membuat seseorang tak ingin memiliki anak terlebih dahulu.
Baca juga: Manfaat Buah Plum untuk Kesehatan, Atasi Sembelit sampai Cegah Osteoporosis
Ingin fokus membangun hubungan dengan pasangan
Dilansir dari Today, menikah bukanlah sebuah proses yang di dalamnya berisi hal bahagia terus menerus. Ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan satu sama lain.
Dalam prosesnya, hal tersebut sering menimbulkan gesekan, bahkan konflik. Jadi tidak ada yang salah jika sebuah pasangan memutuskan untuk tidak memiliki anak karena ingin fokus pada pasangannya masing-masing.
Belum lagi mengurus anak juga bisa dibilang merupakan kegiatan yang cukup menguras waktu dan energi.
Tidak memiliki kesiapan finansial
Sudah menjadi rahasia umum bahwa memiliki dan mengurus anak akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari mempersiapkan kehamilan, melahirkan, sampai menyediakan biaya pendidikan yang angkanya terus naik setiap tahun.
Bagi beberapa pasangan, hal ini bisa menjadi momok menakutkan sehingga membuat mereka memutuskan untuk tidak memiliki anak dalam jangka waktu yang panjang.
Apalagi jika sebelum menikah, pasangan tersebut memang belum mandiri secara finansial. Ketakutan tidak bisa memenuhi kebutuhan anak di masa depan, dapat menjadi alasan untuk menunda momongan sementara waktu.
Baca juga: Praktis dan Mudah Diolah, Apa Kandungan Gizi yang Dimiliki Telur?
Merasa belum siap mental menjadi orang tua
Menjalani peran sebagai ayah maupun ibu, tidak bisa dilakukan hanya dengan berbekal tekad semata. Ada banyak tanggung jawab yang harus diiringi dengan kesiapan mental dan pengetahuan yang cukup.
Oleh sebab itu, memiliki anak tidak bisa hanya dijalani dengan prinsip mengalir seperti air. Ini sedikit banyak membuat beberapa pasangan ragu untuk memiliki keturunan.
Entah karena merasa ada trauma di masa kecil yang belum terobati, atau hal lain yang membuat mereka merasa belum siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua.
Namun sekali lagi, hal ini bukan alasan untuk menghakimi bahwa pasangan tersebut egois. Bagaimana pun kesiapan setiap orang dalam memutuskan memiliki anak memiliki kadar yang berbeda-beda.
Pengaruh lingkungan
Menurut Wehavekids, kondisi lingkungan di mana sebuah pasangan tinggal juga mendorong adanya keputusan untuk menunda memiliki keturunan. Misalnya jika kamu tinggal di lingkungan yang memiliki tingkat polusi tinggi, atau terpapar radiasi tertentu.
Hal-hal semacam itu akan sangat berpengaruh pada kualitas kehidupan anak di masa depan. Baik dari segi kesehatan, sosial, bahkan sampai ekonomi.
Baca juga: Cara Tepat Gunakan Candesartan, Obat untuk Tekanan Darah Tinggi
Bagaimana menyikapi orang terdekat yang tidak ingin memiliki anak?
Ketika saudara atau mungkin bahkan pasangan menyatakan keinginannya untuk tidak memiliki anak, kamu tidak perlu menghakimi keputusan mereka.
Namun jika di satu sisi kamu menginginkan hal yang sebaliknya, kamu bisa mendiskusikan hal ini dari hati ke hati bersama pasangan.
Kamu juga bisa meminta bantuan tenaga kesehatan profesional seperti psikolog, atau konsultan pernikahan untuk menemukan kesepakatan yang sama-sama menguntungkan bagi kalian.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!