Share This Article
Seringkali orang-orang menyamakan antara anemia dan thalasemia. Hal itu disebabkan karena keduanya memiliki penyebab dan gejala yang hampir sama. Namun jangan sampai salah diagnosa, berikut ini perbedaannya.
Perbedaan antara anemia dan thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah bawaan di mana tubuh membuat bentuk hemoglobin yang abnormal. Hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
Gangguan ini mengakibatkan kerusakan sel darah merah yang berlebihan, dan menyebabkan anemia.
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang normal dan sehat. Hal ini bisa dipicu banyak hal, termasuk gaya hidup, lingkungan, atau makanan.
Melansir penjelasan dari Western Journal of Medicine, banyak kondisi yang dicatat dalam pemeriksaan darah pasien bahwa adanya kemiripan antara thalasemia minor dengan anemia defisiensi besi.
Sebuah penelitian dibuat tentang persamaan dan kontras antara fitur darah dan sumsum tulang di kedua kondisi untuk tujuan diagnosis banding.
Perbedaan yang mencolok adalah bahwa hemosiderin sumsum tulang hadir dalam jumlah normal pada pasien dengan thalasemia minor, tetapi tidak pada pasien dengan anemia defisiensi besi.
Gejala anemia dan thalasemia
Anemia
Tanda dan gejala anemia bervariasi tergantung penyebabnya. Jika anemia disebabkan oleh penyakit kronis, gejalanya pun akan samar karena penyakit tersebut, sehingga anemia dapat dideteksi dengan tes untuk kondisi lain.
Bergantung pada penyebab anemia, beberapa kasus mungkin tidak memiliki gejala. Dan beberapa yang mengalami gejala, umumnya akan merasakan beberapa hal berikut:
- Kelelahan.
- Kulit pucat atau kekuningan.
- Detak jantung tidak teratur.
- Sesak napas.
- Pusing.
- Nyeri dada.
- Tangan dan kaki dingin.
- Sakit kepala.
Pada awalnya, anemia bisa sangat ringan sehingga kamu tidak menyadarinya. Tapi gejala memburuk saat anemia semakin parah.
Thalasemia
Gejala thalasemia bisa bermacam-macam. Beberapa yang paling umum yaitu:
- Kelainan bentuk tulang, terutama di wajah.
- Urine berwarna gelap.
- Pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda.
- Merasakan rasa lelah yang berlebihan.
- Kulit kuning atau pucat
Tidak semua orang mengalami gejala talasemia yang terlihat. Tanda-tanda gangguan juga cenderung muncul di masa kanak-kanak atau remaja.
Penyebab anemia dan thalasemia
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa perbedaan penyebab antara keduanya adalah bahwa anemia defisiensi besi disebabkan karena tubuh kekurangan zat besi dan hemoglobin.
Sedangkan thalasemia adalah suatu penyakit turunan yang di mana bentuk hemoglobinnya tidak beraturan.
Penyakit turunan artinya setidaknya salah satu orang tua menjadi pembawa gangguan tersebut. Kondisi ini disebabkan oleh mutasi genetik atau penghapusan fragmen gen kunci tertentu.
Baca juga: 17 Makanan Penambah Darah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Anemia
Cara mencegah anemia dan thalasemia
Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tetapi kamu dapat menghindari anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi vitamin dengan mengonsumsi makanan yang mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti:
Kandungan zat besi
Makanan kaya zat besi termasuk daging sapi dan daging lainnya, kacang-kacangan, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, dan buah kering.
Folat
Nutrisi ini, dan asam folat bentuk sintetisnya, dapat ditemukan dalam buah-buahan dan jus buah, sayuran berdaun hijau tua, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, dan produk biji-bijian yang diperkaya, seperti roti, sereal, pasta, dan nasi.
Vitamin B-12
Makanan yang kaya vitamin B12 yaitu daging, produk susu, dan sereal yang diperkaya serta produk kedelai.
Vitamin C
Makanan yang kaya vitamin C antara lain buah dan jus jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon, dan stroberi. Ini juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Jika kamu khawatir apakah cukup vitamin dan mineral dari makanan, tanyakan kepada dokter tentang multivitamin yang ampuh membantu.
Thalasemia
Sama halnya dengan anemia, umumnya penyakit thalasemia ini tidak dapat dicegah.
Menurut Cleveland Clinic, penyakit thalasemia adalah kelainan darah yang diwariskan (diturunkan dari orang tua ke anak). Dan untuk pencegahan awal kamu bisa mengidentifikasi pembawa kelainan ini dengan pengujian genetik.
Cara mengatasi anemia dan thalasemia
Orang yang menderita penyakit anemia umumnya akan diresepkan zat besi karena mereka memang butuh tambahan zat besi.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa orang yang mengonsumsi zat besi dan memiliki thalasemia bisa berbahaya karena zat besi dapat menimbun ke tingkat beracun. Kondisi tersebut disebabkan karena tubuh pasien tidak dapat memecahnya secara normal.
Kemudian bagi sebagian orang yang menderita beta thalasemia minor, istirahat adalah satu-satunya cara untuk mengatasi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!