Share This Article
Istilah kecanduan dan ketergantungan obat sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sama. Namun nyatanya, ini merupakan kondisi yang berbeda.
Dilansir Healthline, kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang khas. Walaupun tetap intinya sama-sama hal yang tidak baik.
Berikut ulasan lengkap tentang perbedaan ketergantungan dan kecanduan obat!
Apa perbedaan antara ketergantungan dan kecanduan obat?
Walaupun sama-sama hal yang tidak baik, tapi keduanya memiliki perbedaan, yaitu:
Ketergantungan obat
Ketergantungan dapat terjadi karena penggunaan obat dalam jumlah yang banyak, termasuk obat yang diresepkan. Bahkan, obat yang diminum sesuai dengan petunjuk mungkin menyebabkan ketergantungan.
Dengan kata lain ketergantungan adalah hal yang lebih luas, karena dapat menyebabkan tanda fisik lain, seperti meningkatnya toleransi terhadap zat yang dikonsumsi. Bisa juga timbul gejala jika putus penggunaan atau saat berusaha mengurangi dosis penggunaan.
Kecanduan obat
Sementara kecanduan obat merujuk kepada adanya dorongan atau keinginan kuat menggunakan obat-obatan, meski tahu ada konsekuensi berbahaya. Kecanduan dapat diawali dari penyalahgunaan zat yang berlanjut dan menjadi candu.
Orang yang kecanduan belum tentu ketergantungan, karena orang candu tidak selalu menggunakan obat-obatan untuk memperbaiki kondisi tertentu. Orang yang kecanduan juga belum sampai di tahap mengembangkan toleransi terhadap obat yang dikonsumsi.
Namun ketika candu sudah berubah menjadi kebutuhan seseorang dan merasa tidak berfungsi dengan semestinya jika tidak mengonsumsi zat tertentu, pertanda orang tersebut telah ketergantungan. Dalam hal ini, obat yang dimaksud juga bisa berupa obat-obatan terlarang atau narkoba.
Selain itu, kecanduan ditandai dengan tidak mampu untuk berhenti menggunakan obat-obatan tersebut dan mengakibatkan gangguan pada kehidupan sosial. Seperti gagal memenuhi kewajiban pekerjaan, kehidupan sosial dan gagal melakukan peran dalam keluarga.
Apa yang menyebabkan seseorang ketergantungan obat?
Ketergantungan bisa terjadi saat kamu mengandalkan zat tertentu untuk mengontrol kondisi medis kronis. Beberapa pengobatan yang mungkin menyebabkan ketergantungan antara lain:
Seperti apa gejala ketergantungan obat?
Beberapa orang yang mengalami ketergantungan, bisa menunjukkan beberapa gejala yang sama seperti kecanduan, yaitu:
- Tidak dapat berhenti menggunakan obat
- Tetap menggunakan obat meski tahu ada risiko berbahaya
- Mengabaikan kewajiban sosial dan pekerjaan karena penggunaan obat
Di luar itu, orang yang ketergantungan mungkin juga menunjukkan ciri-ciri seperti:
- Terjadinya toleransi yang tinggi terhadap obat, sehingga mengarah kepada kebutuhan dosisi yang lebih besar atau penggunaan obat yang lebih sering
- Munculnya gejala fisik jika berhenti menggunakan obat
Ketergantungan dan kecanduan narkoba
Istilah kecanduan dan ketergangungan sering kali digunakan untuk menggambarkan kondisi orang-orang yang menyalahgunakan narkoba. Padahal tidak semuanya, sebab pengguna obat-obatan medis juga bisa menjadi ketergantungan.
Tetapi, orang yang menggunakan narkoba memang akan menjadi kecanduan dan bisa menjadi ketergantungan. Perubahan dari candu ke ketergantungan itu bisa dikenali dari perilaku orang tersebut saat berhenti mengonsumsi zat yang biasa ia konsumsi.
Orang yang sudah ketergantungan zat terlarang, jika berhenti menggunakan obat tersebut akan menunjukkan sejumlah perilaku, di antaranya:
- Gelisah
- Depresi
- Lemah otot
- Mimpi buruk
- Pegal-pegal
- Berkeringat
- Mual
- Muntah
Apakah ketergantungan obat bisa disembuhkan?
Jika berawal dari penyalahgunaan zat, menjadi candu hingga ketergantungan, pengobatan mungkin dilakukan tetapi akan menjadi rumit. Karena pengobatan yang perlu dilakukan adalah berhenti menggunakan obat-obatan tersebut.
Di sisi lain, jika penggunaan obat dihentikan secara tiba-tiba, tubuh akan memberontak atau menimbulkan gejala fisik. Karenanya, dalam proses penyembuhan kamu membutuhkan bantuan dokter atau penyedia layanan kesehatan.
Penyembuhan ini dapat dilakukan dengan cara rawat jalan atau rawat inap, bergantung pada kondisi setiap pasien.
Pengobatan yang bisa dilakukan
Untuk mengatasi ketergantungan, biasanya menggunakan zat yang meniru efek obat-obatan yang digunakan pasien. Pemberian zat tersebut membantu untuk mengurangi gejala akibat berhentinya pemakaian obat.
Di samping itu, umumnya akan dilakukan program detoksifikasi, berupa kombinasi terapi dan perawatan medis untuk meredakan ketergantungan dan mengobati gangguan penggunaan obat.
Setelah menyelesaikan program perawatan, beberapa orang mungkin masih membutuhkan sesi terapi berkelanjutan. Sedangkan untuk pasien dengan kasus ketergantungan yang ekstrem membutuhkan perawatan darurat terlebih dahulu sebelum mengikuti program detoksifikasi.
Kasus yang membutuhkan perawatan darurat di antaranya mengalami overdosis, keracunan atau gejala putus obat alias sakau yang parah.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!