Share This Article
Kabar menyedihkan datang dari salah satu pebalap andal dunia, Marc Marquez. Beberapa waktu lalu Marquez dikabarkan mengalami gegar otak ringan, akibat kecelakaan saat mengendarai motor trail.
Apa itu gegar otak ringan dan seberapa berbahaya kondisi ini? Temukan jawabannya lewat ulasan pada artikel berikut.
Baca juga: Yum… Intip 7 Makanan untuk Meningkatkan Kinerja Otak Orang Dewasa
Sekilas tentang gegar otak ringan
Tengkorak dan tulang wajah memiliki struktur yang keras agar dapat melindungi otak yang lembut. Jika itu terluka, maka otak akan lebih rentan mengalami gangguan.
Misalnya saat terkena benturan di kepala, ini bisa menyebabkan gegar otak ringan atau dikenal dengan istilah medis concussion. Dilansir dari NCBI, concussion adalah trauma kepala ringan yang disebabkan benturan langsung kepada kepala.
Efeknya bisa berupa sakit kepala, gangguan konsentrasi, memori, keseimbangan, koordinasi, dan bahkan ketidaksadaran. Kondisi ini juga bisa disebabkan guncangan keras pada kepala dan tubuh bagian atas.
Gejalanya
Tanda gegar otak bisa saja tidak terlihat dengan jelas dan baru muncul beberapa lama setelah terjadinya insiden. Kendati demikian, gejalanya dapat berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan lebih lama dari itu.
Seseorang dengan gegar otak ringan mungkin akan mengalami memar, pembengkakan, dan perdarahan di sekitar ataupun di dalam otak. Beberapa orang akan tidak sadarkan diri selama beberapa waktu, dan sebagian lagi bahkan bisa kehilangan memori atau amnesia.
Pada dasarnya semua gejala tersebut akan bervariasi tergantung pada bagaimana cedera terjadi. Namun secara umum sakit kepala, mual, muntah, pusing ringan atau sedikit mengantuk merupakan gejala yang sering terjadi akibat cedera ini.
Apakah gegar otak ringan berbahaya?
Pada dasarnya semua kejadian gegar otak harus dianggap sebagai peristiwa yang serius. Memang benar satu kejadian gegar otak mungkin tidak sampai menyebabkan kerusakan otak permanen. Namun tak bisa dipungkiri ini telah menempatkan penderitanya pada peningkatan risiko gegar otak lain.
Selain itu dilansir dari Cleveland Clinic gegar otak juga dapat menyebabkan perdarahan atau pembengkakan otak yang bisa berakibat fatal. Inilah mengapa sangat penting untuk memantau kondisi penderita gegar otak dalam 24 hingga 48 jam pertama setelah insiden terjadi.
Kapan harus ke dokter?
Secara umum orang yang mengalami gegar otak dapat pulih sepenuhnya setelah beberapa waktu. Kendati demikian, tetap ada risiko komplikasi, terutama jika kamu mengalami salah satu dari tanda-tanda berikut ini:
- Hilang kesadaran
- Tuli baru di satu atau kedua telinga
- Masalah pemahaman atau berbicara
- Kehilangan keseimbangan atau masalah berjalan
- Penglihatan kabur atau ganda
- Ketidakmampuan untuk dibangunkan
- Muntah
- Perdarahan dari satu atau kedua telinga
- Cairan bening keluar dari telinga atau hidung
- Pingsan tiba-tiba
- Mengantuk ketika kamu biasanya terjaga
- Sakit kepala parah yang tidak berkurang dengan obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol.
Apabila setelah mengalami gegar otak ringan kamu memiliki salah satu keluhan di atas, maka kamu harus pergi ke unit gawat darurat (UGD) terdekat sesegera mungkin untuk mendapatkan penanganan.
Pencegahannya
Beberapa tips berikut dapat membantu kamu terhindar atau meminimalkan risiko gegar otak ringan:
- Mengenakan alat pelindung selama olahraga dan kegiatan rekreasi lainnya.
- Kenakan pelindung kepala saat bersepeda, bersepeda motor, atau melakukan aktivitas rekreasi apa pun yang dapat mengakibatkan cedera kepala.
- Mengencangkan sabuk pengaman saat berkendara
- Jaga agar rumah tetap terang dan lantai bebas dari apa pun yang dapat menyebabkan kamu tersandung.
- Berolahraga secara teratur untuk memperkuat otot-otot kaki dan meningkatkan keseimbangan.
Mengingat cedera ini sangat sering terjadi pada atlet, maka edukasi tentang gegar otak kepada pelatih, atlet, maupun pihak lain yang terlibat dalam aktivitas olahraga juga penting untuk dilakukan.
Tujuannya selain untuk membantu menyebarkan kesadaran mengenai gegar otak, juga agar setiap pihak dapat berupaya dengan optimal mencegah kejadian ini terjadi dalam sesi latihan maupun pertandingan.
Baca juga: Lakukan Latihan Ini agar Otak Tetap Awet Muda
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!