Share This Article
Kencing atau urine berbusa ada kalanya normal akibat berbagai faktor penyebab, seperti kecepatan buang air kecil. Namun ada kalanya juga kencing berbusa merupakan sebuah gejala dari penyakit tertentu.
Apa gejala dan penyebab kencing berbusa yang berbahaya? Ini ulasannya!
Seperti apa urine yang normal?
Urine yang normal terlihat bening dengan warna kekuningan tanpa darah atau busa. Tapi busa ini berbeda dari gelembung ya.
Gelembung lebih besar, jernih dan dapat disiram. Setiap orang akan memiliki gelembung di toilet setelah buang air kecil. Sementara busa berwarna putih akan tetap berada di toilet meskipun kamu sudah menyiramnya.
Urine yang berbusa lebih mungkin menjadi tanda penyakit jika sering terjadi atau memburuk seiring berjalannya waktu.
Gejala urine berbusa yang harus kamu waspadai
Jika kamu mengalami urine berbusa dan disertai beberapa gejala di bawah ini, ada baiknya waspada karena itu bisa jadi tanda sebuah penyakit tertentu:
- Pembengkakan di tangan, kaki, wajah, dan perut yang bisa menjadi tanda penumpukan cairan dari ginjal yang rusak
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Muntah
- Kesulitan tidur
- Perubahan jumlah urin yang kamu keluarkan
- Urine keruh
- Urine berwarna lebih gelap
- Jika kamu seorang pria, orgasme kering atau mengeluarkan hanya sedikit atau tidak ada air mani selama orgasme
Penyebab kencing atau urine berbusa
Munculnya busa pada urine kamu dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut beberapa kemungkinan penyebab kencing atau urine berbusa yang harus kamu tahu!
1. Proteinuria
Proteinuria adalah kondisi di mana kadar protein dalam urine menjadi sangat tinggi. Urine yang berbusa merupakan tanda adanya protein dalam urine yang tidak normal.
Kondisi ini bisa jadi pertanda kerusakan ginjal. Jika ginjal melepaskan protein ke dalam urine, itu tanda kalau ia tidak berfungsi dengan baik.
Hal ini dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berdampak langsung pada ginjal seperti lupus atau diabetes, tetapi juga dapat menjadi gejala masalah medis yang memengaruhi sistem lain di tubuh.
Selain urine berbusa atau berbuih, proteinuria juga dapat menimbulkan gejala lain mulai dari:
- Lebih sering buang air kecil
- Sesak napas
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Bengkak di wajah, perut, kaki atau pergelangan kaki
- Kurang nafsu makan
- Kram otot di malam hari
- Bengkak di sekitar mata, terutama di pagi hari
2. Ejakulasi retrograde
Penyebab yang kurang umum dari urine berbusa adalah ejakulasi retrograde. Ini adalah kondisi yang terjadi pada pria saat air mani kembali ke kandung kemih alih-alih dilepaskan dari penis.
Penyebab ejakulasi retrograde meliputi:
- Diabetes
- Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, pembesaran prostat, atau obat pengatur suasana hati
- Kerusakan saraf akibat cedera tulang belakang, diabetes, atau sklerosis ganda
- Operasi pada prostat atau uretra
3. Konsumsi obat tertentu
Penyebab lain dari kencing atau urine berbusa adalah konsumsi obat-obatan tertentu. Salah satunya adalah obat untuk mengatasi infeksi saluran kemih yang memiliki kandungan phenazopyridine.
Apa yang harus dilakukan saat mengalami kencing berbusa?
Sering kali, urine berbusa tidak perlu dikhawatirkan. Kamu bisa menghilangkan urine yang berbusa hanya dengan minum lebih banyak air.
Namun apabila kamu mengalami urine berbusa disertai gejala ini, sebaiknya kamu segera hubungi dokter untuk penanganan yang tepat:
- Urine berbusa tidak hilang dalam beberapa hari
- Kamu juga mengalami gejala seperti bengkak, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan
- Warna urine juga keruh atau berdarah
- Jika kamu seorang pria, orgasme menghasilkan sedikit atau tidak ada cairan atau mengalami infertilitas.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!