Share This Article
Musisi Kevin Aprilio, Anang Hermansyah, dan Youtuber Atta Halilintar dikabarkan telah menjalani prosedur transplantasi rambut. Prosedur tersebut dilakukan dengan beragam alasan, salah satunya karena rambutnya mulai menipis hingga tidak percaya diri dengan penampilannya.
Lantas, seperti apa prosedur transplantasi rambut? Kondisi apa yang memerlukan transplantasi? Apakah prosedur ini aman dilakukan? Nah, untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga: Bukan Cuma Pria, Wanita Juga Bisa Mengalami Kebotakan, Apa Penyebabnya?
Seperti apa prosedur transplantasi rambut?
Transplantasi rambut adalah prosedur yang dilakukan untuk menambahkan lebih banyak rambut ke area tertentu, terutama yang tampak tipis atau botak.
Pada dasarnya, prosedur ini dilakukan dengan mengambil rambut di bagian kulit kepala yang lebih tebal atau bagian tubuh lainnya. Kemudian, mencangkoknya ke bagian tertentu yang mengalami penipisan atau kebotakan rambut.
Sederhananya, transplantasi rambut mengambil rambut di satu area tebal ke area yang lebih tipis atau tidak memiliki rambut sama sekali.
Biasanya diambil dari bagian belakang kepala. Namun, juga bisa diambil dari bagian tubuh lainnya.
Sebelum memulai transplantasi, ahli bedah akan menstrerilkan area di mana rambut akan dicabut, kemudian akan memberikan anestesi lokal. Ahli bedah akan melakukan metode transplantasi sesuai dengan jenisnya.
Adapun jenis-jenis dari transplantasi di antaranya adalah:
1. Follicular unit transplantation (FUT)
FUT juga dikenal sebagai follicular unit strip surgery (FUSS). Adapun langkah-langkah dalam melakukan prosedur ini di antaranya adalah:
- Ahli bedah akan mengangkat sebagian kecil area kulit kepala yang memiliki rambut, biasanya di bagian belakang kepala dengan menggunakan pisau bedah
- Kemudian, strip kulit kepala akan dipisahkan menjadi bagian-bagian yang kecil, masing-masing dapat berisi 1 atau 4 helai rambut (cangkok rambut)
- Lubang kecil akan dibuat di mana rambut akan ditransplantasikan
- Ahli bedah lalu akan memasukkan rambut ke dalam lubang kecil tersebut, ini dikenal sebagai pencangkokan
- Bekas sayatan kemudian akan dijahit
2. Follicular unit extraction (FUE)
Untuk melakukan prosedur FUE, langkah-langkahnya yaitu:
- Rambut di bagian belakang kepala akan dicukur
- Kemudian, ahli bedah akan mengambil folikel satu per satu dari kulit kepala
- Seperti halnya prosedur FUT, lubang kecil juga akan dibuat dan mencangkokan folikel rambut ke dalam lubang tersebut
Sesi transplantasi dapat memakan waktu hingga beberapa jam. Hal ini bergantung pada jumlah pengerjaan yang akan dilakukan.
Baca juga: Cara Mengatasi Kebotakan dengan 8 Perawatan Alami yang Terbukti Ampuh
Kondisi yang membutuhkan transplantasi rambut
Transplantasi rambut dapat meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri. Adapun beberapa kondisi yang biasanya membutuhkan transplantasi di antaranya adalah:
- Pria yang mengalami pola kebotakan
- Wanita yang mengalami penipisan rambut
- Mereka yang mengalami kehilangan sebagian rambut akibat cedera di kulit kepala
Meskipun demikian, transplantasi rambut tidak cocok untuk semua orang. Dilansir laman Healthline, transplantasi bukanlah merupakan pilihan yang baik untuk:
- Wanita dengan pola kebotakan rambut yang meluas di seluruh kulit kepala
- Seseorang yang tidak memiliki cukup situs rambut ‘donor’
- Seseorang yang memiliki luka keloid setelah cedera atau operasi
- Kerontokan rambut akibat pengobatan tertentu, misalnya kemoterapi
Apakah prosedur ini aman dilakukan?
Dikutip dari Medical News Today, transplantasi rambut merupakan prosedur yang aman jika dilakukan oleh ahli bedah yang berkualifikasi dan berpengalaman. Meskipun demikian, sama halnya seperti prosedur lainnya, prosedur ini juga memiliki risiko tertentu.
Adapun risiko terkait dengan prosedur transplantasi yakni:
- Infeksi
- Perdarahan
- Peradangan pada folikel rambut
- Jaringan parut di kulit kepala
- Pertumbuhan rambut baru yang tidak alami atau merata
Terkadang, beberapa rambut asli di area yang menerima transplantasi rambut juga dapat rontok. Namun, hal tersebut tidak akan berlangsung lama dan rambut akan tumbuh kembali seiring dengan waktu.
Di samping itu, risiko dari transplantasi rambut juga biasanya akan hilang dalam kurun waktu beberapa minggu.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai transplantasi rambut. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan prosedur ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!