Share This Article
Kondisi setiap pasien tentu berbeda-beda, ada yang harus menjalani perawatan secara penuh di rumah sakit atau bisa juga rawat jalan. Dokter akan mengambil keputusan terkait perawatan ini dilihat dari kondisi pasien.
Apabila tidak terlalu membahayakan kesehatan, pasien diperbolehkan melakukan rawat jalan. Namun, apa itu rawat jalan dan apa manfaatnya?
Apa itu rawat jalan?
Rawat jalan yaitu tindakan medis atau pemeriksaan pasien yang dapat dilakukan di suatu pusat kesehatan tanpa harus menginap. Banyak prosedur dan tes dapat dilakukan dalam beberapa jam saja.
Sederhananya, rawat jalan akan dilakukan atas persetujuan dari pihak pasien maupun dokter dan pengobatan yang didapatkan disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam menjalani rawat jalan, biasanya pasien dan dokter telah menentukan waktu janji temu untuk kontrol.
Pengobatan rawat jalan sangat berbeda dengan rawat inap di mana pasien harus menghabiskan siang dan malam di rumah sakit. Rawat jalan adalah pengobatan yang tidak mewajibkan pasiennya menginap di rumah sakit.
Baca Juga : Perhatikan 3 Langkah Penggunaan BPJS untuk Berobat Rawat Jalan
Pasien dengan kondisi seperti apa yang diperbolehkan?
Sebagian orang dengan kondisi kesehatan yang tidak terlalu buruk dapat memilih rawat jalan daripada rawat inap. Namun, hal ini harus mendapatkan persetujuan dari dokter terlebih dahulu. Pasalnya, tidak semua prosedur medis dapat dilakukan dengan rawat jalan.
Kondisi dan cara pemulihan setiap orang tentu berbeda-beda, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal perawatan. Oleh sebab itu, ada juga sebagian orang yang harus melakukan pemulihan dimulai dengan rawat inap, baru berlanjut dengan rawat jalan sesuai anjuran dokter.
Sementara beberapa pasien memang diperbolehkan melakukan rawat jalan sesuai kondisi kesehatannya. Kondisi pasien yang diperbolehkan rawat jalan biasanya mereka yang sakit, terluka, atau membutuhkan jenis perawatan khusus tetapi tidak harus dipantau terus menerus.
Seperti, cek kesehatan, tes laboratorium, terapi fisik, rehabilitasi, hingga perawatan operasi dan kemoterapi.
Manfaat rawat jalan
Manfaat rawat jalan yang pertama, pasien dapat pulih dengan lebih nyaman di rumah mereka sendiri. Pasien dapat menemukan posisi yang nyaman di sofa, kursi, atau tempat tidur sehari-hari mereka.
Selain itu, mereka juga tetap bisa menerima pengobatan sambil menikmati aktivitas sehari-hari. Bahkan dapat menikmati makanan rumahan seperti biasa. Namun, untuk sebagian pasien, aktivitas atau makanan tertentu yang menjadi larangan dokter sebaiknya dipatuhi sehingga tidak menyebabkan gangguan medis saat pengobatan berjalan.
Manfaat kedua, prosedur rawat jalan hampir selalu lebih murah daripada prosedur rawat inap. Menginap di rumah sakit semalaman untuk observasi tidaklah murah, dan pasien dapat menghemat banyak biaya dengan memulihkan diri di rumah.
Begitu juga untuk pasien yang memiliki asuransi kesehatan, mereka dapat melihat penghematan yang signifikan dengan memilih menjalani prosedur rawat jalan. Dalam banyak kasus, perbedaan biaya antara rawat jalan dan rawat inap memang sangat jauh berbeda.
Berkat kemajuan teknologi medis yang semakin berkembang pesat, banyak perawatan, seperti rehabilitasi fisik, dapat dilakukan secara rawat jalan. Beberapa operasi kecil pun juga dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan.
Berbagai layanan
Rawat jalan memiliki layanan yang terdiri dari prosedur medis dan tes yang dapat diberikan kepada pasien dalam pengaturan yang tidak melibatkan rawat inap di rumah sakit.
Layanan rawat jalan ini meliputi:
- Mendapatkan layanan kesehatan dan pencegahan, seperti konseling psikologis dan program penurunan berat badan.
- Layanan diagnostik, seperti tes laboratorium darah dan urine, rontgen, dan pemindaian tengkorak, seperti MRI dan CATS.
- Perawatan seperti beberapa operasi dan kemoterapi.
- Rehabilitasi seperti terapi fisik.
Berapa lama pasien harus menjalani rawat jalan?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa batasan waktu seorang pasien harus menjalani rawat jalan biasanya akan berdasarkan keputusan dari dokter dengan melihat kondisi kesehatannya.
Baca juga: Serba-serbi Rawat Inap: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Prosedurnya
Jadi, tidak ada batasan waktu atau berapa lama pasien harus menjalani rawat jalan. Karena setiap pasien memiliki kondisi dan cara pemulihan yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu, tidak ada ketentuan pasti tentang hal ini. Rawat jalan harus disetujui oleh pasien maupun dokter, karena akan berkaitan dengan obat yang dikonsumsi, perawatan seperti apa yang dilakukan serta berapa lamanya.
Segera miliki perlindungan kesehatan rawat jalan dengan premi mulai Rp100RB-an/bulan, bisa digunakan online dan offline. Yuk, daftar di sini sekarang!