Share This Article
Mungkin kamu sering mendengar anggapan masyarakat umum soal keseringan makan telur bisa bisulan. Apakah makanan penyebab bisul benar-benar ada, atau hanya mitos belaka?
Perlu diketahui faktor utama penyebab munculnya bisul bukan hanya dari makanan saja, melainkan adanya infeksi bakteri tertentu pada kulit. Namun untuk pencegahan, tidak ada salahnya menghindari secara berlebihan konsumsi makanan tertentu.
Baca Juga: Cara Mengempeskan Bisul yang Aman, Salah Satunya dengan Bahan Alami!
Mengenal bisul
Bisul atau abses kulit adalah infeksi yang terdiri dari area yang memerah dan lembut pada kulit. Seringkali, bisul ini membentuk kepala yang berisi nanah. Nanah merupakan cairan yang terbuat dari sel darah putih, bakteri, dan protein.
Nanah ini dapat dikeringkan oleh dokter atau mungkin secara spontan keluar dari abses. Salah satu bentuk bisul adalah jerawat kistik, yang terjadi ketika saluran minyak tersumbat dan terinfeksi.
Penyebab bisul
Kebanyakan bisul disebabkan oleh kuman (bakteri stafilokokus). Kuman ini memasuki tubuh melalui torehan kecil atau luka di kulit. Kuman ini juga dapat merambat melalui rambut ke folikel.
Orang-orang dengan masalah kesehatan berikut ini lebih rentan terkena infeksi kulit:
- Diabetes
- Sistem kekebalan tubuh yang bermasalah
- Gizi buruk
- Kebersihan buruk
- Terpapar zat kimia berbahaya yang dapat mengiritasi kulit.
Benarkah ada makanan penyebab bisul?
Dilansir dari Livestrong, konsumsi makanan tertentu memang bukan menjadi penyebab utama seseorang terkena bisul. Namun bukti ilmiah sekarang menunjuk beberapa makanan sebagai penyebab yang bisa memperburuk jerawat kistik.
Jerawat kistik merupakan salah satu jenis bisul, yang terjadi ketika saluran minyak tersumbat dan terinfeksi.
Berikut ulasannya satu per satu yang dilansir dari situs Livestrong:
1. Tinggi gula
Sejak lama para peneliti sudah mengaitkan gula sebagai penyebab jerawat kistik. Lalu pada 2007 ada sebuah studi yang menghubungkan kaitan makanan manis dengan indeks glikemik tinggi dan erupsi kulit.
Makanan indeks glikemik tinggi dengan cepat meningkatkan kadar glukosa darah tubuh, membilas tubuh dengan insulin dan hormon lainnya.
Para ilmuwan berteori bahwa hubungan aliran insulin dan hormon androgen dapat merangsang produksi minyak dan memicu jerawat kistik.
2. Tinggi kandungan lemaknya
Kontak dengan minyak dan minyak goreng dari restoran cepat saji seringkali dapat mengiritasi jerawat kistik atau menyebabkan erupsi. Kontak ini bisa terjadi saat kamu bekerja di outlet makanan cepat saji atau makan makanan junk food dari restoran tersebut.
Mark Hyman menulis dalam kolom untuk situs web Huffington Post bahwa lemak jenuh dan minyak nabati olahan seperti kedelai dan minyak jagung, meningkatkan hormon pertumbuhan mirip insulin yang merangsang dan menggelembungkan folikel lalu menyebabkan jerawat.
Di sisi lain, lemak omega-3 dari minyak ikan memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu menenangkan kulit.
3. Kandungan susu
Masih dari Huffington, dua uji klinis lain menunjukkan bahwa susu sapi meningkatkan jumlah orang yang terkena jerawat dan tingkat keparahan jerawat.
Susu sapi dianggap dapat mempercepat tingkat hormon dan insulin yang menyebabkan erupsi. Selain insulin ada pula lonjakan kadar hormon anabolik yang biasanya digunakan atlet dan binaragawan untuk menjadi lebih berotot.
Seperti hormon androgen dan testosteron. Androgen merangsang kulit dengan cara negatif, sering kali mengakibatkan jerawat kistik.
4. Kandungan karbohidrat glikemik tinggi
Diet yang sebagian besar terdiri dari makanan glikemik tinggi seperti roti putih, nasi putih, pasta yang dibuat dengan tepung putih, sereal manis yang tidak terbuat dari biji-bijian, telah terbukti meningkatkan keparahan jerawat.
Sebuah studi 2009 yang diterbitkan dalam “Journal of American Academy of Dermatology” menunjukkan bukti yang cukup meyakinkan bahwa diet tinggi glikemik dapat memperburuk jerawat.
Baca Juga: Sering Mencukur Rambut Kemaluan, Hati-hati Bisa Kena Bisul
Kapan harus ke dokter?
Jika kamu memiliki bisul, biasanya ia akan bisa pecah lalu kering dan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika kamu mengalami beberapa gejala ini sebaiknya segera hubungi dokter!
- Kamu mulai demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kulit di sekitar bisul berubah menjadi garis merah
- Rasa sakit semakin parah
- Bisul tak kunjung kering
- Muncul bisul lainnya
- Kamu punya riwayat jantung, diabetes, masalah sistem imun, atau tengah mengonsumsi obat penekan kekebalan tubuh.
Bisul biasanya tidak membutuhkan perhatian darurat segera. Namun, jika kamu berada dalam kondisi kesehatan yang buruk dan kamu menderita demam tinggi serta kedinginan disertai infeksi, kamu harus mendapat bantuan medis untuk penanganan tepat.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!